PART 1

531 40 4
                                    

Aku tidak akan mengusik mereka jika mereka tidak mengusik ku.

- Vanya Clarence Miller -

"Selamat pagi tuan tuan" sapa bu Sarah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi tuan tuan" sapa bu Sarah.

Samuel dan Vincent mengangguk .

"Bagaimana kabar tuan tuan sekalian? " tanya bu Sarah dengan nada genit nya.

Vanya memutar bola matanya malas.

"Bisa langsung ke intinya? " tanya Samuel dengan nada dingin nya.

Bu Sarah mengangguk gugup.

"Bisa" jawab nya.

"Vanya kamu tidak masuk ke kelas? " tanya bu Sarah.

"Kalau saya masuk kelas pasti ibu bakal menggoda daddy dan papa saya" jawab Vanya menyindir.

Bu Sarah menatap marah Vanya, ia harus menahan kekesalan nya, dan dengan terpaksa ia tersenyum ke Vanya.

"Kalau gak mau senyum gak usah di paksain kali bu" sindir Vanya.

Vincent langsung menutup mulut Vanya dengan tangan nya.

"Hust diam" ucap Vincent.

Vanya mengangguk.

"Jadi masalahnya? " tanya Samuel.

"Begini Pak, kemarin Vanya terlibat masalah dengan teman nya pak" jelas bu Sarah.

"Tuh cewek bukan teman saya bu. Saya gak punya ya teman yang mulutnya kayak mulut orang utan" celetuk Vanya.

Samuel dan Vincent menggeleng kepala.

"Vanya membuat tangan teman nya patah, dan membuat teman nya harus di rawat di rumah sakit" ucap bu Sarah dengan berusaha mengabaikan Vanya.

"Jadi? " tanya Vincent.

"Jadi kami harus mengambil tindakan" jawab bu Sarah.

"Tindakan apa? " tanya Samuel dan Vincent.

Vanya bertepuk tangan ketika mendengar daddy dan papa nya berbicara dengan kompak.

"Pihak sekolah memutuskan akan men skorsing Vanya selama satu minggu" ucap bu Sarah.

Samuel dan Vincent langsung menatap malas Vanya. Oh ayolah satu minggu, Vanya tidak di perbolehkan untuk bersekolah.

"Apa gak ada keringanan bu? " tanya Vincent.

Bu Sarah tersenyum.

"Duh bu jangan genit ya" peringatan Vanya.

Ok sudah. Vincent akhirnya menarik Vanya keluar dari ruangan meninggalkan Samuel dan bu Sarah.

Di luar ruangan Vania tidak berhenti mengoceh kepada papa nya karena sudah menarik nya keluar.

"Papa kenapa malah ngajak Vanya keluar? Nanti gimana kalau daddy di godain sama bu Sarah? Nanti gimana kalau sampai daddy tergoda? Vanya gak mau ya kalau itu sampai terjadi" tanya Vanya bertubi-tubi.

VAARONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang