Aaron and the geng, dan Samuel tengah menunggu Vanya yang sedang di periksa dokter. Lebih tepat nya diperiksa Vincent. Saat perjalanan ke rumah sakit, Zaidan menelpon Vincent jika Vanya tertusuk, dan kebetulan Vincent berada di rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, Vincent sudah menunggu. Ia langsung membuka pintu mobil, mengambil alih Vanya, membawa Vanya ke UGD.
sudah hampir satu jam mereka menunggu, tetapi Vincent belum juga keluar. Samuel menundukkan kepala, perasaan cemas menganggu dirinya. Ia telah gagal menjaga Vanya.
Pintu ruangan terbuka, tampak Vincent dengan wajah marahnya. Samuel langsung berdiri menghampiri Vincent. Samuel menatap Vincent, yang juga menatap nya.
"Bagaimana? " tanya Samuel.
Vincent menghela nafas panjang.
"Luka tusukan nya terlalu dalam, dan juga lukanya mengeluarkan banyak darah. Vanya harus di rawat, agar luka nya tidak infeksi" jawab Vincent.
"Tapi tidak terjadi apapun kan pada Vanya? " tanya Samuel.
Vincent menepuk bahu Samuel, lalu menggeleng.
"Biar Vanya di pindah kan dulu, baru kalian bisa melihatnya" ucap Vincent.
°
°
°
°
°
°Di sini lah mereka, di ruangan VVIP dimana Vanya dirawat. Mereka semua setia menunggu Vanya untuk membuka matanya.
Samuel sedari tadi tidak pernah beranjak dari tempatnya. Tangan nya menggenggam jari jemari Vanya. Samuel sangat amat merasa bersalah karena sudah membuat Vanya terluka.
"Daddy.. "
Semua langsung menoleh. Tatapan mereka menatap Vanya yang sudah membuka matanya. Semua langsung bernafas lega karena Vanya sudah sadar. Mereka pun langsung mengerubungi Vanya.
"Kamu gak papa sayang? " tanya Samuel.
"Bebeb Agler gak papa kan? " tanya Agler.
"Lo gak papa kan? " tanya Zaidan.
"Ada yang sakit gak sayang? " tanya Diov.
Vanya tersenyum.
"Vanya gak papa" jawab Vanya.
Semua mengangguk.
Tatapan Vanya beralih menatap Aaron, yang sedari tadi terus menatap nya tanpa mengeluarkan suara.
"Lo gak tanya keadaan gue? " tanya Vanya.
Agler langsung menyenggol tangan Diov.
"Jangan homo ya lo! " kesal Diov.
Semua langsung menatap Diov. Bahkan Samuel menatap tajam Diov.
"Bukan om Samuel kok.. " ucap Diov.
Pintu ruangan terbuka, menampilkan Vincent.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAARON
Fiksi Remaja[ FOLLOW DULU YA SEBELUM BACA ] Ini kisah dua insan yang di pertemukan oleh sebuah takdir. Takdir lah yang membuat mereka bertemu dan akhirnya bersama. Saling melengkapi kekurangan masing-masing. Banyak perbedaan di antara mereka berdua. Salah satu...