1.

9K 593 11
                                    

"amaran, kereta kelajuan tinggi akan tiba sebentar lagi...." Tak lama kereta api yang dimaksud pun datang. Kau beranjak dari dudumu dan memeriksa barang-barang bawaanmu. Merasa cukup kau berjalan mendekati kereta...

"Boboiboy! Jaga diri ya nanti" suara seorang pria menarik perhatianmu, tampak seorang pria yang tengah berbicara dengan anak laki-laki yang mungkin seumuran denganmu yang menurutmu adalah anaknya.

"Baik ayah!" Ujar anak laki-laki itu, tebakanmu benar..."Ayaah! Bila ayah akan balik?"

Merasa cukup melihatnya kamu pun melangkah masuk ke dalam kereta dan duduk di kursi tempatmu disamping jendela. Kamu melihat keluar dan nampak bapak dan anak tadi tengah berpelukan. Ada rasa sesak dalam dadamu.

"Ayah pun rindu Boboiboy.." sayup-sayup terdengar suara percakapan mereka. Seketika pikiranmu melayang mengingat kejadian itu. "Ayah.." kamu bergumam dengan suara serak, kamu mati-matian menahan agar pertahananmu tidak runtuh.

Kereta mulai bergerak melaju perlahan sebelum akhirnya melaju kencang. "Bye Ayah! Hantar post card tau" sebuah suara membuyarkan lamunanmu. Kamu menutup matamu enggan menonton kejadian hangat tersebut yang menurutmu menyesakkan. Kamu memakai headphone dan mendengarkan lagu kesayanganmu untuk menghilangkan sesakmu.

"Bye..."

Air matamu lolos dari pertahanannya dan kamu buru-buru menghapusnya, kamu tidak ingin ada yang menganggap mu lemah. Perlahan kamu tertidur. Perjalananmu yang jauh dari Indonesia membuatmu lelah.

______________

"Tuan-tuan dan Puan-puan sebentar lagi kita akan sampai di stesen berikutnya....." Suara peringatan membangunkan tidurmu, kamu mengucek matamu dan mendengar suara sang masinis meminta maaf.

"Hihihi, terbaik ini kena cerita kat Tok Aba ni, hmm" gumam seseorang dibelakangmu. Kamu tidak menggubrisnya, kamu sibuk mengumpulkan nyawamu dan barang-barangmu.

"Whuis tak sabarnya nak jumpa Atok"

Ujar anak laki-laki--tadi kamu liat di stasiun sebelumnya--yang berlari, kereta berhenti kamu melangkah dengan barang-barangmu menuju pintu.

Kamu melihat dua pasangan kakek dan cucu sedang berpelukan, kamu menghela nafas agak kasar "keknya semua orang disini suka nonton Teletubbies" pikirmu sembari tersenyum kecut. Kamu menatap mereka enggan beralih.

"Erk...atok," ujar salah seorang anak kecil "iye!"...."saye bukan Boboiboy" lanjut anak tadi.

"Eh?!" Ucap si kakek lalu menoleh ke arah pasangan satunya.

Kamu mengangkat alis kirimu.

"Wah! Atok nampak makin mude lah sekarang"

"Oy! Bertuah punya cucu. Kau peluk siapa tuh?" Hardik si kakek.

"Hah?! Erk, haha sorry pakcik"

Kamu hampir tertawa, melihat reaksi si kakek yang pura-pura ngambek. "Bruk" kamu terjatuh kala seseorang menabrakmu dengan lumayan keras. Dan si pelaku berlari begitu saja tanpa mempedulikanmu.

Kamu bangkit dan menepuk-nepuk celanamu untuk membersihkan sekaligus merapihkan nya.

"Dik?!" Seseorang menyapamu.

Kamu menoleh dan tersenyum kikuk dihadapan dua orang yang tadi kamu perhatikan, ternyata kakek itu menyapamu.

"Um! Iya kek" jawabmu, tak lupa senyum canggungmu.

"Kau oke ke? Mana orang tuamu?" Tanya si kakek.

"Um! Aku oke, o-orang tua ku..... mungkin masih dalam perjalanan, hehe" ucapmu berbohong, kamu mati-matian menahan agar kamu tetap tersenyum meski canggung.

"Ooh! jangan pergi kemana-mana tau, bahaye!"

"Hmn, baik kek! Terimakasih"

"Ya sudah, kami pulang dulu ye, assalamualaikum" ucap kakek itu kemudian.

"Wa'alaikumsalam" ucapmu sembari mengangguk tersenyum simpul, entah mengapa kakek itu telah memberimu kehangatan meski sesaat. Tatapanmu beralih ke anak laki-laki disampingnya tak sengaja tatapan kalian saling bertemu karena anak laki-laki itu terus memperhatikanmu.

"Bye!" Ujarnya ternyum ramah dan kamu tersadar bahwa anak itu adalah orang yang kamu lihat di stasiun sebelumnya.

Kamu hanya mengangguk sembari membalas lambaian tangannya.

'aku juga berharap mereka menjemputku, tapi itu mustahil.' gumammu dalam hati. Kamu tersenyum berharap ia dapat membendung air mata yang akan terjatuh kapan saja.

Kamu melangkah meninggalkan stasiun, mengabaikan peringatan si kakek.

______________

Gimana?? Masih sama kan haha orang dipindahkan...

Sampai ketemu di chap selanjutnya

Nikmatin aja ya

Lope yu ol yang baca
Babay💙

Boboiboy dkk X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang