2.

5.5K 516 18
                                    

Kamu melangkah kan kakimu tak tentu arah, pagi masih buta, kamu berinisiatif berjalan-jalan itung-itung pengenalan lingkungan. Semalam kamu hanya tidur 2 jam, memang selalu begitu kala kamu baru beradaptasi dengan lingkungan baru.

Tak sengaja kamu melihat seorang kakek yang sedang membereskan kedainya, tanpa pikir panjang kamu menghampirinya. Kamu melihat bahwa orang itu adalah kakek yang semalam, kamu menyapanya.

"Pagi kek" sapa mu.

"Pagi!(menoleh) eh?! Kau budak semalam kan?" Tanya Kakek itu.

"Iya kek. Kakek sedang apa? Boleh y/n bantu?" Tanyamu.

"Ooh! Name kau y/n ye?! Eh tak pe lah, susah susah je"

"Gapapa kek, lagipula y/n gak ada kerjaan"

"Bolehlah"

Kamu pun membantunya, cukup melelahkan. Tak butuh waktu lama kamu pun selesai membantu sang kakek. Dan kamu duduk disalah satu kursi pembeli.

"Nah! Spesial hot cokelat. Terimakasih ye dah bantu atok."

"Makasih banyak kek" Ujarmu, lalu menyesap minumanmu. Kamu tersenyum 'nikmatnya,' Gumammu.

"Hah, y/n atok nak minta tolong sikit boleh?"

Kamu mengalihkan perhatianmu pada kakek itu sebelum akhirnya mengangguk mengiyakan, "tolong hantar Coco ni, nah ini peta nye." Pinta nya.

"Baik kek" ucapmu menyetujui sembari hormat ala bendera(?) dan meraih cokelat bubuk juga peta yang kakek itu berikan. "Kalo gitu y/n pergi dulu ya kek" pamitmu kemudian.

"Dah habis minum ke?"

"Dah kek, terimakasih hehe. kek y/n berangkat, assalamualaikum" pamitmu sembari berlalu.

Kamu berjalan menuju rumahmu dengan satu kotak kalengan cokelat bubuk juga peta ditanganmu. Sesampainya di rumahmu kamu mengambil skateboard hitam bercorak biru terang kesayanganmu. Kamu mengenakan headphone hitam berpolet biru yang menyalurkan musik kesayanganmu dari smartphone mu.

Kamu mulai melaju diiringi musik dan sesekali bersenandung mengikuti irama. Kamu tak takut jatuh karena bermain skateboard adalah keahlian mu.

_______________

"Kek ini uang bayarannya, maaf lama ada insiden tadi" ucap seorang anak yang menggenakan kaos oblong berwarna hitam yang agak longgar juga celana jeans hitam panjang dengan sepatu olahraga hitam berpolet biru dan salah satu kakinya masih menginjak skateboard sedang satunya lagi menginjak tanah. Rambut hitam panjang sepunggung dan ujungnya berwarna emas pirang diikat ekor kuda, dilehernya terdapat headphone yang menggantung, tangan kanannya menggenakan gelang hitam bergambar gitar sedang menyerahkan uang yang digulung rapi.

Semua pasang mata beralih menatap orang yang baru saja datang itu dan satu orang memandangnya dengan dahi berkerut.

"Tak pe, makasih ya y/n dah nak tolong atok" ucap si kakek.

"Sama-sama kek" ucap anak tadi, ya dia kamu.

"Eh?! Kamu anak kecil semalam kan?" Tanya anak laki-laki bertopi disebelahmu. Kamu mengangkat alis kirimu. "Aku Boboiboy" kenal anak itu.

"Kejap, kau y/n dari Indonesia ke?" Tanya seorang anak perempuan berhijab pink yang masih dengan dahi berkerut tanda ia berfikir.

Pandanganmu teralih menatap anak perempuan tadi, kamu berfikir sejenak, wajahmu tampak sumringah mengingat siapa anak perempuan itu.

"Kamu Yaya kah?" Tanyamu memastikan.

"Akhirnya kita dapat berjumpa lagi, ah senangnya aku" ucap anak tadi langsung merangkulmu, kamu membalas rangkulannya tanpa mempedulikan uluran tangan yang bernama Boboiboy itu.

"Tahniah ye! Dan kau tak balas uluran tangan aku" ucap Boboiboy bersweatdrop dan tangannya masih terulur.

"Eh?! Sorry, hehe, peace" ucapmu tersadar dan membalas uluran tangannya, "Aku y/n, salken."

"Salken?" tanya Boboiboy terheran heran.

"Erk- ahaha, sorry maksudnya salam kenal." Jelasmu yang dibalas oh ria dari lawan bicaramu.

"Aku Ying, mari berkawan! kau kan kawan Yaya, mesti kawan aku juga" ucap anak perempuan yang rambutnya dikucir dua dan kupluk dikepalanya.

"Um, mari. Aku y/n" kamu membalas uluran tangannya dan mengangguk mengiyakan.

"Aku pula Gopal. Kau akan jadi kawan baik aku yang kedua," ucap anak laki-laki gempal disamping Boboiboy.

"Y/n, thanks haha," kamu membalas uluran tangannya.

"Eh?! Kalo y/n kedua, siapa pula yang pertama?" Tanya Yaya heran.

"Mestilah Boboiboy kan tok?" jawab Gopal meminta pendapat si kakek.

''Iyelah tuh, nah y/n kau boleh panggil Atok dengan sebutan tok aba,"

"Oh baik kek tok aba."

"Eh?!" Semua heran.

"Eh maksudnya tok aba, hehe"

Semua tertawa termasuk tok aba yang senang dengan pertemanan anak-anak kecil dan cucunya itu.

______________

tbc-

Typo bertebaran, meski udah beberapa kali direvisi, hehe.

Oya ada sedikit revisi, sedikit doang sih

Lop yu ol yang baca

Boboiboy dkk X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang