Boboiboy dkk X Reader

16.

Flashback

“tidaaak.....ayaaaah!!” Pekik y/n, air matanya terus merembes keluar semakin deras, hatinya sakit, sangat sakit melihat sang ayah yang tergeletak tak berdaya.

Emosinya memuncak mengambil alih kesadarannya, matanya terpejam. Perlahan rambutnya berubah menjadi perak bercampur biru keunguan dengan tubuh yang sudah setengah tertarik kedalam portal api.

“Ouh, disini kau rupa adik kecil. Serahkan kuasa itu sayang jika kau ingin bahagia.” Ujar seseorang.

Y/n membuka mata, menampilkan manik perak bercampur biru keunguan. Tatapan matanya sangat menusuk bagi sesiapa yang melihatnya.

“Aaaaaaaaa.” Teriakannya sangat memekakkan telinga, portal api hancur dibuatnya. Terlihat aura hitam mencekam disekitarnya.

Y/n menyerangnya secara brutal, menghajar siapa saja yang ia lihat. Kemarahan mengambil alih segalanya. ‘orang itu’ mengayunkan pedang dilehernya namun tembus. Tak ada sesuatu pun yang dapat menyentuhnya. Sedangkan y/n dapat dengan sesuka hati memukul dan senebas siapa saja yang menghalanginya.

Buumm

Suara dentuman keras dengan cahaya perak berasal dari pukulannya, semuanya telah tewas tak bersisa ‘kecuali satu orang yang lepas dari pandangan’.

Y/n berangsur pulih, kesadarannya kembali. Rambut hitam dengan mata hazel yang telah kembali melihat semua kekacauan yang tanpa sadar diperbuat olehnya. Matanya terpaku menatap sang Ayah yang tergeletak bersimbah darah. Ia menghampirinya dengan uraian air mata.

“Aya..h” lirihnya, ia mencari sosok sang ayah namun nihil, jasadnya telah hilang. “Apa yang terjadi? Hiks,,, maafkan y/n ayaah?”

Sebuah tangan mengelus rambutnya lembut, ia menengadah menatap wajah seseorang bertopeng yang berumur tak jauh dari ayahnya.

“si-hiks siapa?” tanyanya tersendat.

“mari ikut paman.” Ajaknya.

Flashback end

Kamu menganga mendengar cerita tentang dirinya dari darkbot. Kamu sedikit tak percaya. Karena yang kamu ingat hanya pesan terakhir dari sang ayah. Kamu tidak ingat telah menggunakan kekuatanmu sedari kecil.

“Tutup mulut! Lalat masuk baru tau rasa lo!” Hardik darkbot menghancurkan suasana.

“Dasar, mau gua sleding?”

“Silahkan silahkan, sleding lah!” Ejeknya sembari menunjukkan ruang hampa dibawah tubuhnya.

Kamu hanya mendengus diikuti kekehan kemenangan darkbot. “Jadi maksudnya...aku berubah jadi monster trus ngelawan mereka gitu?”

“Bukan, waktu itu kamu masih kecil, belum bisa mengontrol kuasa. Aku baru aja ngasih kamu kuasa dan ternyata kebencianmu karena ngeliat ayahmu ditusuk membuat kuasa itu tiba-tiba muncul dan tak terkontrol.”

“Ooh, jadi sekarang...”

“kau harus bisa mengendalikan kuasamu, jangan sampai emosi mengendalikan dirimu!” Potong darkbot. Kamu mengangkat alis kirimu.

“Haiisy, kuasa mu bakal meningkat dengan mudah kalo kebencian dalam dirimy mengambil alih, tapi itu akan berdampak negatif buat kamu. Tapi tenang aja, kuasa mu bisa meningkat dengan lambat kalo kamu bisa ngendaliin emosi dan segala kebencianmu.” Jelas darkbot sedang kamu hanya bersweatdrop menatapnya.

“Napa loe?”

“Aku dah tau lah.” Datarmu.

“Trus?”

“Maksud ku, kapan kamu balik lagi jadi kalung? aku mo pergi.”

“Ooo, ngomong kek! Gue kan gak ngerti.” Sungutnya. Ia mendekati lehermu.

“Eh, eh trus aku ikut paman aneh itu gak?” Tanya mu penasaran.

“Y”

“Eh buset santai aja lu.” Ujarmu ngegas.

“Hmm...hmm gimana, gimana y/n?” tanya darkbot so imut.

Kamu pura-pura muntah dibuatnya. “jijik tau.”

“terus gua harus gimana?” tanya darkbot sembari menyentil dahimu.

Kamu hanya cengengesan gak jelas, “nasib punya tuan kek begini.” Lirih darkbot menyerah pada nasib.

“Trus ntu paman aneh kemana?” tanyamu lagi.

“entah, abis nitipin kamu ke panti dia pergi.” Jawabannya. Kamu melamun, satu tahun kamu hidup di panti asuhan itu, tak ada kenangan indah disana, karena semua orang mengejekmu anak aneh.

“oy!! Ngelamun mulu, katanya mo pergi.” Ujar darkbot membuyarkan lamunanmu.

Kamu memintanya untuk kembali menjadi kalung. Sebuah cahaya selembut bulan purnama menyelimuti darkbot merubahnya kembali menjadi kalung yang tengah bertengger manis dilehemu.

_______________

“Hey Boy! Spesial hot cokelat satu.” Kamu menekan tombol dibelakang sepatumu, roda-roda disepatumu melipat.

“Wah canggih betul sepatu kau tu, dari mana kau dapat ni?” Seru Boboiboy petir.

“Hehe, aku rancang sendiri. Eh, mana angin kok kalian Cuma berdua, nanti hilang ingatan mampus jadinya.” Polos mu.

Boboiboy petir menceritakan kejadian pagi tadi sedang Boboiboy tanah sibuk membuat minuman, kamu tertawa mendengarnya. “Haha, nasib kamu buruk banget.” Ejekmu.

Boboiboy petir hanya merengut menimpali, “hah, kenapa kau baru muncul ni?” Tanya Boboiboy tanah sembari memberikan minumanmu.

“Bangun telat tadi, hehe. O ya Boy!” Kedua Boboiboy menatapmu. “Aku minta maaf ya soal kemaren.”

“Soal ape?”

“Kemaren aku marah-marah sama kamu. Sorry ya” ujarmu.

“Oh, itu. Harusnya aku yang minta maaf, maaf ya y/n.”

“Hehe, oke mari kita saling memaafkan.” Senyummu lega.

“Ha, bagus lah korang berbaikan ni.” Ucap Ochobot nimbrung. Kamu tersenyum begitu pula Boboiboy.

Yaya datang dengan raut wajah bingung, ia bertanya perihal Boboiboy angin, sontak aja kena semprot Boboiboy petir dan tanah.

“Wey...wey... hah lu orang tau tak? Semua orang kat taman ni semua dah jadi gila wo!” Pekik Ying yang tiba-tiba datang.

“Dey mana ada~ gila~,” dendang Gopal sambi menari.

“Haiisy, kenapa kau ni? Buang tabiat ke?” Tanya Ochobot.

“Aku pun tak tahu laaaah~, lepas makan biskuit Yaya jadi macam ni~” jawab Gopal dengan lagunya.

“Hah?! Biskuit Yaya?!” Pekik kalian bersamaan.

Boboiboy dan Ying mengintrogasi Yaya sebab biskuitnya yang telah membuat semua orang gila sedang Ochobot menscan Gopal dan berkata bahwa ia tidak bisa mengontrol pergerakannya. Jujur kamu merasa kasian dengan Yaya.

‘keknya ada yang gak beres nih, biasanya kan biskuit Yaya Cuma bisa bikin orang pingsan? bukan gila.’

_______________

Oke deh jadi disini udah dijelasin ya kuasa mba y/n tu apa. Sebenarnya dari chap sebelumnya udah ketera,

Thanks temen-temen semuanya yang udah vote, comen juga read. Buat sider juga makasih banyak Yo..

See you next chapter

Babay💙