11.

2.3K 281 6
                                    

“Tang.” Gopal menempiling kepala Boboiboy halilintar dengan teplon.

“Amacam? Dah ingat dah?” Tanya Gopal polos.

Boboiboy halilintar tak terima ia menyerang Gopal dengan pedang halilintar. Gopal berlari kebelakang rumah Tok Aba, semuanya mengikutinya. Disana tinggal kamu dan Ochobot.

Kamu hendak pergi namun ditahan.

“Aku dah tau siapa kau.”

“eh, pastilah. Aku kan y/n.” Ujarmu sok polos, sedangkan Ochobot hanya dapat melayangkan tatapan datar mata robotnya itu.

“Maksud aku, tentang kau dan kuasa kau lah.” Terang Ochobot kesel.

“Ahaha,,,rahasiain yah! Aku minta ini sebagai sahabat kamu. Please tolong yah! Jangan kasih tau siapapun, termasuk Boboiboy temen terdekatmu. Bisa janji?” Pintamu sembari mengacungkan jari kelingking.

“Tapi...”

“Ocho! Percaya sama aku. Aku gak bakalan nyakitin mereka bahkan sebaliknya, aku bakal lindungin mereka. Karena mereka semua... Mereka semua temanku?” Kamu berharap besar padanya.

“Baiklah. Tapi jangan sampai kau ciderakan dirimu sendiri, kau kawan baik Boboiboy. Mestinya kawan baik aku juga.” Ochobot menautkan jari kelingking robot nya di kelingkingmu.

“Thanks Ocho!” Ujarmu.

“Kenapa kau selalu panggil aku Ocho?” Tanya Ochobot heran. Kalian berdua berjalan bersama menuju belakang rumah.

“Anggap aja panggilan sayang.” Godamu.

“Kalau aku manusia mestinya aku sudah merona.”

Kamu dan Ochobot tertawa sesaat sebelum akhirnya terkejut melihat Ying akan disambar dengan bola halilintar.

“YING.” Pekikmu dan Yaya berbarengan.

“Inikah potensi Boboiboy yang sebenar.” Ucap Ochobot.

“Dia harus cepet sadar Ocho. Kalo gak bahaya.” Panikmu sembari mengguncangkan Ochobot.

“Aaaa” teriak Yaya dan Gopal, terlihat mereka sudah terkapar terkena sengatan halilintar. (Kaya lele ya menyengat, hehe)

“Sekarang Tok Aba, bagi tau apa resepi rahasia tu.” Suara Adudu tampak mengancam.

“Hem, jangan harap.” Sinis tok Aba.

Adudu menyuruh Boboiboy halilintar untuk menyerang tok Aba. Kamu menghadangnya dengan merentangkan kedua tanganmu.

“Boy, kamu mau hajar atok kamu?” Tanyamu sengit.

“Atok?” Beo Boboiboy halilintar.

“Iye, kau cucu Atok.” Jelas Tok Aba dibalas anggukan olehmu.

“Heh, cucu ma cu. Jangan dengar cakap dia. Dapati resepi rahasia tu!” Adudu mulai menghasut.

“Bagi tau resepi rahasia tu.” Ucap Boboiboy halilintar dingin. Ia hendak menyerang kamu melayangkan tinju berdebum sampai ia terlempar dan berguling kebelakang.

“Tetakan pedang halilintar.” Boboiboy halilintar menyerangmu menggunakan pedangnya. Kamu sebisa mungkin menghindari, kamu melihat celah lalu menendang perutnya. Ia dengan gesit bergeser dan melayangkan bola halilintar, kamu berhasil menghindar dan kamu berhasil meninju perutnya.

“Heh, lambat.” Cibirmu. Kamu buru-buru menggelengkan kepalamu. ‘sadar y/n, sadar.’ Kamu menghela nafas panjang. “Oke, fokus.” Gumammu mencoba menenangkan dan memasang kuda-kuda.

“Tusukan pedang halilintar.” Pekik Boboiboy halilintar.

Kamu salto kebelakang lalu melayangkan tinjumu, terdengar suara dentuman keras namun mengenai lahan kosong. Kamu terperanjat.

“Aaa,” pekikmu tertahan. Ternyata Boboiboy halilintar berhasil menyambar mu dengan bola halilintar. Kamu tersungkur di tanah, tenagamu seolah habis. Kamu bangkit. Terlihat Boboiboy halilintar tengah menyerang Boboiboy tanah dan angin.

“Kenapa kau tak guna kuasa tadi?” Tanya seseorang mengejutkanmu.

Kamu terlonjak hampir saja meninjunya. Sipelaku hanya terkekeh.

“Kau tau alesannya kan Ocho?” Tanyamu enggan menjelaskan.

“Hmmn, agak-agak nya sampai kapan he?” Tanyanya

“Entahlah, biar waktu yang menjawab.” Lirihmu.

“Terbaik!!”

Seketika suasana hening. Hanya terdengar suara jangkrik.

“Macam...macam pernah dengar terbaik?!” Boboiboy halilintar tampak sedang mengingat sesuatu. Sampai akhirnya ia ingat bahwa ia adalah Boboiboy.

Adudu tampak mengelak dan tidak dipercayai Boboiboy halilintar. Kamu berdiri dan menghampiri Ying dan Yaya.

Boboiboy halilintar menyerang Adudu dan Prob sampai penyok. Tak lama datang kapal angkasa Adudu dan membawanya pergi.

“Aku akan kembali.”

_______________

“Haiy, nasib baik kau tapapa.” Ujar tok Aba memeluk Boboiboy halilintar.

“Haha, untung si jengkol ngomong terbaik.”

“Ya lo, kalau tak lu sudah jadi Adada tau.” Sambung Ying.

“Adada?!” Beo Boboiboy halilintar.

“Hmmn, tak ingat lagi lah tu!!” Hardik Yaya.

“Dah Korang kena cantum semule, kalau tak lagi teruk jadinya. Cepat!” Titah Gopal.

Boboiboy menuruti dan bersatu kembali. “Terbaik, Tok Aba!” Serunya.

“Cucu atok...” Tok Aba membalas seruan cucunya dan berlari memeluknya.

_______________

Tbc-

Wih ketahuan tuh sama Ochobot.

Tarengkyu semuanya

Salam💙

Boboiboy dkk X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang