18.

1.8K 226 4
                                    

"eh?! Kenapa nih? Kok pada sedih gitu?" Tanyamu yang baru datang.

Yaya, Ying dan Gopal sambung menyambung menjelaskan perihal Boboiboy yang akan pulang ke kota-nya. Kamu hanya ber oh ria menanggapi.

"Kau tak sedih ke y/n?" Tanya Yaya.

"Sedih si, cuman ya gimana lagi kan emang udah waktunya dia pergi. Aku yakin dia bakal kesini lagi buat liburan." Ujarmu tenang.

"Kau pula macem mana? Pergi balik juga ke?" Tanya Yaya masih dengan wajah sedihnya.

"Hmmn, sepertinya aku pulang kok habis ini." Ujarmu.

"Pulang ke Indonesia ke?" Tanya Boboiboy, terlihat sedikit guratan sedih diwajahnya. Kamu hanya mengangkat bahu menanggapi.

Wajah Yaya tambah sedih, Ying terus membujuk mu untuk bersekolah di sana. Sebenarnya ingin sekali kamu tertawa namun tidak tega.

"Tak payah lah sedih-sedih...

Duar

"Aaaaaa."

Sebuah ledakan besar membuat kalian terpental dan terjatuh. Rasa sakit kalian rasakan akibat ledakan tadi.

"Aiya, apa yang meletup tadi?" Tanya Ying.

"Aduuh, eh apa tu?" Teriak Gopal ketika menyadari ada sesuatu dihadapan kalian.

Semua terperanjat melihat sebuah benda besar bermata merah diantara kepulan asap serta debu.

Asap dan debu mulai menghilang, menampakkan sebuah robot hijau yang sangat besar. Robot itu bergaya dengan meloncat tinggi dan  mendarat sempurna di tanah. Pintu bulat robot itu terbuka menampilkan tawa sombong Adudu.

"Alamak! Makhluk kotak ni rupanya!!" Pekik Ying.

Adudu menembakkan laser, beruntung semua dapat menghindar cepat. Gopal berteriak melihat tanah didepan bolong terkena tembakan Adudu.

"Lari semuaaa" Ying lantas berlari kencang, namun dengan mudah Adudu dapat mendeteksi kecepatan Ying dan menembaknya.

"Haa,,, YIING!!" pekikmu. Kamu tak sadar bahwa Adudu sedang mengarahkan tembakan kepadamu.

Duar

Ledakan itu membuatmu terpental, punggungmu membentur batu-batu besar. Beruntung bebatuan itu tidak terlalu lancip. Kesadaran menghilang perlahan, kamu masih dapat mendengar Yaya yang sedang mengamuk melihat dua teman perempuannya yang pingsan.

_______________

"Ugh..." Lirihmu. Matamu mengerjap menyesuaikan diri dengan cahaya.

"Kau oke ke y/n?" Tanya Ying lemah.

Kamu mengangguk mengiyakan, kornea matamu mendapati Yaya yang tengah lemah di dekat pohon yang telah patah. Kamu dan Ying membantu Yaya untuk bangkit.

"Kamu?"

"Sa-sakit." Lirihnya.

Ada api kemarahan terasa dalam dirimu, melihat semua teman-teman mu dengan keadaan mengenaskan seperti ini. Pertarungan masih berlangsung. Boboiboy halilintar dan Taufan terlihat lelah dalam cengkeraman robot Adudu. Namun, apa daya kamu pun merasakan sakit di sekujur tubuhmu.

"Ber-hentii!!"

"Apa? Kau nak aku berhenti macam ni?"

Zzzrrrt...duar

Sebuah tembakan laser mengarah kepadamu dan yang lain. Kamu hanya bisa pasrah dalam keadaan seperti ini. Kamu menangkupkan kedua tanganmu diwajah. Sebuah cahaya perak yang lembut tercipta menghalangi tembakan laser itu. Kamu terpental dibuatnya, karena tak dapat menahan kejadian mendadak itu. Punggungmu kembali mencium batu besar yang beruntung tidak lancip.

Kepulan asap bercampur debu dan tanah yang beterbangan mengaburkan pandangan sesaat. Cahaya kuning keemasan tampak menyelimuti tubuh Boboiboy tanah, seperti yang hendak mengeluarkan sesuatu. Ia meminta Adudu untuk berhenti menciderakan teman-temannya dengan suara yang sudah agak lemah.

Adudu dan Prob menyadari bahwa Boboiboy tanah akan mendapatkan kekuatan baru segera menyerangnya. Beruntung Boboiboy tanah telah berevolusi menjadi Boboiboy gempa dapat menangkis dengan mudah serangannya.

Keadaan berbalik, Adudu mulai terdesak. Kamu menghela nafas lega dan masih bersandar di batu, enggan beranjak.

Serangan kombo dari trio Boboiboy berhasil mengalahkan Adudu, ia terhempas dengan sebuah ledakan, Ochobot terpental. Trio Boboiboy bersatu kembali dan berbaring dengan lega.

Kalian berkumpul mendekati Boboiboy dan Ochobot, kamu tidak tega melihat senyum lemah semua temanmu. Boboiboy terduduk dengan Ochobot dipangkunya.

"Umm, kawan-kawan! Ee,,,, semuanya...umm" gugupmu.

Semua pasang mata menatapmu, memasang wajah penuh tanya membuatmu semakin gugup.

"Cakap lah." Ujar Boboiboy.

"Pegang tanganku coba." Ucapmu sembari mengulurkan kedua tanganmu. Boboiboy menyambut uluran tanganmu begitu pula Yaya dan Ying,

"Sejak bila kau jadi dramatis ni y/n? Selalu nya..." ucapan Gopal terhenti merasakan aura hitam dari kedua teman perempuannya. 'perusak suasana' sorot matamu seolah mengatakan itu. Ia lalu memegang tangan kanan mu yang disana terdapat tangan Boboiboy. Yaya dan Ying disebelah kiri mu.

Ochobot tau apa yang akan kamu lakukan, ia berpegang pada bajumu. Matamu terpejam mencoba berkonsentrasi dan plupKamu berteleport ke kedai tok Aba dengan posisi yang sama seperti tadi.

Gopal, Yaya dan Ying terkejut bukan main, mereka bengong bin heran. 'Sejak kapan?' mungkin itu arti dari tatapan mereka saat itu. Ochobot dan Boboiboy yang sudah mengetahui hanya tersenyum begitu pula dirimu. Bedanya senyummu itu agak terlihat canggung.

"Macem mana kau..." Tanya Yaya tertahan.

"Um, ee... sebenarnya!!! Aku juga punya kuasa kayak kalian, e...um... sorry udah nyembunyiin dari kalian." Ujarmu canggung.

"Wah!! Best nye, sejak bila kau dapat kuasa ni? Ochobot bagi kau ke? Apa kuasa engkau?" Tanya Gopal bertubi-tubi.

Kamu bingung dibuatnya, Ying dan Yaya pun bertanya-tanya, menambah bingungmu dan menyesal telah melakukan hal tadi.

"Sudahlah tuh, mungkin dia perlukan sedikit masa untuk menjelaskan, (menepuk bahumu) sekurang-kurangnya kau tak simpan masalah kau sendiri ye y/n, kita orang ni kawan kau." Ucap Boboiboy seolah mengerti.

'aku sadar, aku hanya seseorang yang terlahir dalam kegelapan, sekarang aku menemukannya. Sebuah cahaya kecil tiba-tiba muncul sekarang, dan mengubah segalanya.'

Kamu tersenyum memandang satu-persatu teman-temanmu, ada perasaan lega di dadamu. Kehangatan itu muncul kembali.

"Thanks!"

_______________

tbc-


Makin sini makin dramatis ya, hihi mohon mangap sebesar-besarnya oghey✌️

Seperti biasa thanks everybody...

See you next chapter
Babay💙

Boboiboy dkk X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang