41.

1.2K 152 2
                                    

"selamat datang di bulan." Girang Yaya.

"Apaa?" Pekik para lelaki.

"Kenapa tak pergi ke padang pasir je?" Tanya Gopal.

"Ck! Kan ada ular derik, unta. Kadang - kadang juga ada penduduk yang lewat." Ujarmu.

"Susah betul lah korang ni." Jengah Gopal, "macam mana kita nak lawan kat sini?"

Baru saja sepertinya Gopal akan berbicara lagi, sebuah suara gedoran pintu terdengar dari luar mengalihkan perhatian kalian.

Yaya ragu - ragu akan menekan salah satu tombol kamu melihatnya dan lalu meyakinkannya dengan sentuhan lembut dibahu.

"Coba aja." Titahmu. Yaya menurut, layar kaca dihadapan kalian menyela dan menampilkan satu reporter dan satu kameraman terjebak diluar sana.

Adudu menyuruh Prob untuk menyelamatkan mereka karena hanya dia yang dapat bernafas di sini. Tak ada perlengkapan seperti helem luar angkasa saat itu.

Namun Prob tetaplah Prob yang konyol, ia membawa kedua orang itu ke tengah-tengah kawah yang ada di bulan. Ia kembali dengan polosnya.

"Woy! Apa yang kau buat tuh? Bawa dia orang masuk lah!" Titah Adudu.

"Dia orang tak boleh bernafas tuh!" Lanjut Boboiboy.

"Cakap lah awal - awal." Ujar Prob minta di tampol.

Ia berlalu kembali membawa mereka kedalam kapal angkasa, akhirnya mereka dapat bernafas lega.

"Macam mana boleh terikut kita orang?" Tanya Ying bingung, sebenarnya bukan hanya dia yang kebingungan. Semuanya terheran - heran sampai sejenak melupakan situasi saat ini.

Reporter itu menceritakan kejadian dirinya yang tersangkut di pintu.

Singkat cerita sebuah tembakkan menggoncang kan kapal angkasa membuyarkan kalian yang sedang berbincang ria (?)

Bagogo dkk( dan kakak kakak ) mulai menyerang, kamu mulai menjalankan kembali kapal angkasa menghindar.

Ying dengan tak sabar menyarankan kalian agar berbuat sesuatu, mereka semua sedang berdiskusi.

"Ini kapal angkasa pengangkut sampah je. Mana ada senjata." Ujar Adudu.

"Lah iye ke?" Tanya Yaya mulai gelisah.

Berpuluh - puluh tembakan membuat kalian terhempas di muka bulan. Kapal angkasa sudah tidak dapat digerakkan.

Gopal terpekik ketika mengetahui bahwa Bagogo dkk sedang menyatukan kapal angkasa mereka menjadi sebuah robot canggih.

"Hmmn, kapal angkasa ini bisa berubah jadi robot juga gak?" Tanyamu setelah beberapa saat berfikir.

"Boleh, tapi...robot pengangkut sampah je lah." Lirih Adudu di akhir.

"Ha jadilah tuh! Tukarkan lah sekarang." Ujar Gopal.

"Aku perlukan tenaga elektrik maksimal, mana lah nak dapat tenaga tuh." Jawab Adudu putus asa.

Boboiboy berubah dalam mode halilintar, ia menawarkan diri menjadi penyalur tenaga elektrik yang diperlukan. Kamu terkekeh.

"Cerdas!." Pujimu sembari menepuk lidah topinya hingga turun beberapa inci. Boboiboy ikut terkekeh mendapat perlakuan seperti itu.

Adudu mengarahkan Boboiboy halilintar untuk pergi ke salah satu ruangan, ia mulai melancarkan rencana dengan menyedot tenaga Boboiboy halilintar.

"Kau ingat kau seorang je yang boleh jadi robot? Saksikanlah! Sekarang Boboiboy!"

"Hiyyaaaaa." Pekik Boboiboy halilintar mengerahkan seluruh tenaganya.

Percikan kilat merah memenuhi pandangan. Pelan sangat pelan kapal angkasa Adudu berubah. Maklumlah.

Satu tembakan mengenai robot setengah jadi, Adudu dan Prob protes meminta waktu sebentar untuk bertukar. 'bisa bisanya negosiasi.' batinmu.

Tanpa diduga mereka menurut dan mendudukkan robotnya untuk menunggu. Gokil emang.

Lima jam kemudian.

"Bersedialah!" Pekik Adudu.

"Bersedia untuk ape?" Terdengar seseorang bertanya.

"Bersedia untuk sampah bot." Bangga Adudu.

"Kita berjaye." Girang kalian.

Kalian melancarkan tinjuan keras, namun apalah daya. Gerakan sampah bot sangatlah lambat, hingga Bagogo dkk dengan ketidak sabarannya meninju sampah bot sampai terpental berputar - putar.

"Eh?! Apasal kita tak turun - turun nih?" Heran Yaya.

"Di bulan gak ada gravitasi." Jawabmu jengah, masa Yaya lupa.

Adudu memerintahkan agar menurunkan robot ini, kalian menurut. Namun apalah daya robot itu turun dengan gaya estetik, berenang di udara. Sekali lagi tembakan mengenai kalian, menimbulkan kerusakan di robot.

Kalian kembali terpental, kamu berfikir sejenak lalu meletakan kedua tanganmu di lantai kapal, mulai berkonsentrasi sebuah cahaya perak bercampur biru mulai menyebar dari tanganmu.

"Apa yang kau buat y/n?" Tanya Boboiboy.

Kamu tak menggubrisnya, perlahan tapi pasti cahaya itu menyelimuti tubuh sampah bot dan lalu berteleport menapaki bulan. Cukup menggunakan banyak tenaga untuk menteleportkan benda besar ini.

"Aku tau, Yaya gunakan kuasa graviti kau." Titah Boboiboy.

"Robot ni besar sangat lah." Kilah Yaya khawatir.

"Kamu bisa Ya, cepet keburu terbang lagi." Ujarmu seraya bangkit mencoba meyakinkan.

Yaya menurut iya berhasil menggunakan kekuatannya pada robot itu.

Bagogo dkk mulai menyerang, seperti tadi gerakan sampah bot sangatlah lambat. "Ying." Bisikmu yang kebetulan berada di sampingnya.

Ying mengangguk, ia menggunakan kekuatannya membuat sampah bot dapat bergerak dengan lebih cepat. Sampah bot menangkis serangan Bagogo dkk. Robot itu terpental kebelakang.

Keadaan berbalik sekarang, Bagogo dkk yang selalu terpental.

______________

Lanjut next part
Babay💙

Boboiboy dkk X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang