21.

1.9K 225 0
                                    

Enam bulan berlalu...

"Janganlah! Badan kau panas sangat nih, biar aku izinkan nanti. Kau istirahat lah." Paksa anak berhijab pink.

Kamu kekeh hendak berangkat sekolah. Karena ya kamu merasa bosan jika sendirian di rumah.

Setelah perdebatan kecil akhirnya kamu mengalah, sebenarnya sih karena Yaya menunjukkan bolpoin domba bergoyang miliknya.

Saat ini kamu tengah tertidur sedikit nyaman, karena tadi Yaya dengan senang hati mengompres mu.

Sebuah tangan menyentuh dahimu, seolah sedang memeriksa suhu tubuhmu. Kamu terbangun perlahan, tampak sesosok yang tak asing bagimu. Kamu mengerjapkan matamu merasa tak percaya menyebabkan rona merah terlukis tipis, sangat tipis.

"Hay" sapanya sembari tersenyum.

_______________

"Ingat tau Boboiboy! Ingat" ujar Gopal ketika kamu, Yaya dan Ying memasuki kelas yang tadi pintunya tertutup.

Yaya menyapa kedua teman laki-lakinya, Ying menanyakan pekerjaan rumah Gopal yang dijawab malas olehnya. Sedang kamu speechless melihat bangkumu beberapa bulan yang lalu diduduki Boboiboy.

Namun kecengoanmu berganti sumringah ketika melihat satu kursi kosong baru yang tersedia di paling belakang.

"Eh, Boboiboy sebenarnya ini tempat y/n." Ujar Yaya.

"Oh, iya ke? Sorry y/n, aku mana tau" Boboiboy hendak bangkit dari duduknya. Namun kamu mencegahnya dan berkata bahwa kamu ingin duduk di belakang yang lalu diiyakan oleh Boboiboy dan yang lain.

Kamu menghampiri meja barumu, seorang murid lain berlari menuju kelas dengan tergesa.

"Cikgu datang, cikgu datang!"

Sebagai ketua kelas, Yaya dengan sigap mengintruksikan selamat pagi. Terlihat cikgu papa datang dengan gayanya.

Boboiboy hendak bertanya, namun Gopal dengan sigap mencegahnya dengan mengatakan "jangan tanya!" Malas menjelaskan.

Cikgu papa yang sedang senang, memberikan satu pertanyaan matematika.

"Cikgu ada lima biji Apple, kamu minta tiga biji! Berapa biji ke yang tinggal?" Saking bersemangatnya, cikgu papa memberikan pertanyaan sembari berteriak memekakkan telinga.

Sontak seluruh murid menjawab dua biji apel lah yang tersisa yang langsung dijawab salah oleh cikgu papa. Semua murid tampak kembali berhitung. Kamu merotasikan bola matamu malas.

"Lima biji lah cikgu!" Ujarmu malas.

"Betul lagi benar."

Sontak saja jawabanmu membuat seisi kelas bertanya-tanya, bukankah lima dikurangi tiga hasilnya adalah dua.

Bukan y/n namanya jika tidak dapat menjawab soal sesederhana itu, "oh ayolah!! Itu pertanyaan logika, sederhana saja..."

"Betul tuh wahai anak muda..." Kamu merengut karena penjelasanmu dipotong begitu saja. "Korang minta sahaja, belum tentu cikgu bagi kan? Kan?" Ucap cikgu papa dan langsung memakan apel hijau yang dibawanya.

Boboiboy dkk X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang