Ting nong.
Suara bel rumahmu berbunyi menandakan ada seseorang diluar sana. Kamu beringsut dari kasurmu menuju pintu lalu membukanya. Tampak seorang anak perempuan berhijab pink sedang melunturkan senyumnya saat melihat penampilanmu saat ini.
Kamu santai saja dengan penampilan acak-acakan khas bangun tidur. Yaya mengomeli dirimu untuk cepat bersiap, jika ingin berangkat sekolah bersama.
Kamu menurut dengan agak sedikit malas dan mempersilahkannya masuk untuk menunggumu. Mau bagaimana lagi, kamu belum tau dimana letak sekolah barumu.
Seragam sekolah kamu pakai dengan sangat rapi setelah mandi, bicara masalah seragam, kemarin kamu dan Yaya pergi supermarket untuk membeli seragam serta peralatan sekolah lainnya.
Simpel saja, dengan seragam lengan panjang yang digulung satu perempat, rok selutut dengan kaos kaki pendek juga sepatu kesayanganmu, rambut hitam bergelombang dengan warna merah yang telah dipotong, tergerai menutup telinga, jangan lupakan Hoodie tanpa lengan berwarna abu-abu berpolet biru menambah kesan keren pada dirimu.
"Come on Yaya, ntar kita telat loh." Ujarmu sembari menuruni tangga.
"Eh?! Cepat sekali kau bersiap, kau tak sarapan ke?" Tanya Yaya heran.
"Gak lah ntar aja,"
Kamu buru-buru menggenggam pergelangan tangan kanan Yaya lalu berteleport. Sebelum Yaya menceramahi dirimu lagi. Namun, karena kamu belum tau dimana letak sekolah, alhasil kalian berteleport hanya kedepan rumahmu.
Yaya menatapmu datar yang hanya kamu balas dengan cengiran gak jelas. Kalian berjalan beriringan menuju sekolah, kamu mendengarkan musik melalui airpod baru buatan mu.
Kenapa gak pake headphone?
Mungkin dengan menggunakan airpod terkesan agak sopan karena tidak terlihat--tertutup rambutmu--. Juga bukan hanya mendengarkan musik gunanya, airpod mu bisa digunakan sebagai alat komunikasi yang tersambung dengan powerband* teman-temanmu. Meski ada campur tangan Ochobot dalam melakukan hal ini.
"Um, y/n? Kemana ayah kau? Senyap je rumah kau tadi." Tanya Yaya.
Seketika langkahmu terhenti, meskipun mendengarkan musik melalui airpod, kamu masih dapat mendengar suara karena volume nya kecil.
Kamu tersadar, ada yang kurang. Ada rasa sesak didadamu mengingat itu. Kamu mencoba menetralisir keadaan, mencoba tersenyum dihadapan teman kecilmu, meski tampak seperti senyum getir.
"A-ayah udah lama pergi Ya," ujarmu sembari tersenyum.
Yaya sedikit ternganga, ia meminta maaf atas ketidak tahuannya, terlihat raut wajah sedih bercampur rasa bersalah diwajahnya.
"Haha, gepepe Ya! Kamu kan gak tau," ujarmu sembari merangkul bahunya, kamu baru sadar bahwa Yaya lebih tinggi darimu.
Yaya kembali tersenyum meski matanya terlihat guratan kasihan. Kamu menghiraukannya dan berjalan kembali menuju sekolah.
_______________Kamu dan seorang anak laki-laki berambut indigo berjalan beriringan dibelakang seorang guru perempuan sedang menuju kelas 4 jujur.
Flashback
"Um, cikgu! Boleh tak y/n satu kelas dengan Yaya dan Ying?" Tanya y/n berharap.
"Eh? Kenapa pula, kau kan satu tingkat diatas mereka? Tapi...(menatap berkas-berkas) kenapa umur kau satu tahun lebih muda dari Yaya?"
Guru itu terlihat beralih menatap berkas lain. "Ooh, rupanya kau loncat kelas sampai dua kali...um, y/n takpe ke kamu turun kelas lagi?" Tanyanya.
"Gak masalah cikgu, yang penting y/n satu kelas dengan mereka." Ujarmu berbinar.
Guru itu melihat kesungguhan dari calon muridnya pun mengizinkannya satu kelas dengan teman-temannya.
Seorang anak laki-laki berambut indigo menatapnya heran. Raut wajahnya menunjukkan ekspresi yang seolah-olah mengatakan 'anak aneh,'
Lalu salah satu guru perempuan membawa kalian ke kelas yang dituju.
Flashback end
Tak ada percakapan diantara kalian, anak laki-laki itu cuek saja disampingmu dan kamu juga malas untuk duluan menyapanya. Sampai sang guru meminta kalian untuk berkenalan.
"Eh, dua orang lah murid baru tuh!" Ucap salah satu murid.
"Ingatkan satu je, yang perempuan tu." Ujar murid lain.
"Hai, saya y/n dari Indonesia. Salam kenal semua." Ujarmu ramah disertai senyuman manis mu.
Murid lain sibuk menyapamu dan sebagian memujimu, kamu tersenyum kikuk mendapatkan perlakuan seperti itu.
"Fang." Ujar anak laki-laki berambut indigo itu singkat.
"Uyy, hensem nya..."
"Comel!!"
Anak laki-laki itu tampak bangga dengan pujian-pujian yang diberikan. Kamu bergidik melihat orang yang seperti itu.
"Tapi...kalo Boboiboy ada kat sini, mesti dia lebih bergaya." Keluh Gopal sepertinya ia masih tidak rela ditinggal pergi teman laki-lakinya.
Seketika suasana gaduh membicarakan tentang Boboiboy, sang guru tak tinggal diam. Ia menyuruh murid-muridnya untuk tenang. "Nah y/n dan Fang sila duduk di bangku yang kosong."
Matamu beredar dan mendapati dua meja kosong, kamu mencarter meja paling belakang lalu berjalan kearahnya.
Seketika senyuman mu luntur begitu saja, anak laki-laki itu ternyata lebih cepat dari mu.
"Hey, ini tempat gue!" Kesalmu.
Anak laki-laki yang bernama Fang itu tak menggubrismu sama sekali, kamu kesal dibuatnya hingga Yaya menenangkan mu dan memintamu duduk dibelakangnya.
Kamu menurut dan melayangkan helaan nafas kasar yang mungkin terdengar oleh semua orang. Yaya dan Ying terkikik geli melihat kelakuanmu.
_______________
tbc
Ini masih enam bulan sebelum Boboiboy pindah sekolah ke sini ya...
See you bye bye...
Singkat banget Thor gak ada kata-kata lain gitu?-readers
Hehe maapkeun ya, lagi tumpul hehe//
Oya powerband* bener gak tulisannya gitu?
Babay💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Boboiboy dkk X Reader
Fanfictiontogether with them,,, bagaimana rasanya menjadi salah satu dari mereka.... cerita halu yang dipindahkan dari akun @alte_bvers ged Boboiboy dkk hanyalah milik Monsta semata Me just pinjem karakternya aja #rank: 1(2 Februari 2022) - #...