19.

1.8K 229 4
                                    

Kamu menyimlangkan tanganmu sebagai tumpuan dagumu dijendela. Matamu menerawang jauh menatap sang rembulan dengan alunan lagu yang terdengar dari headphone kesayanganmu.

Merasa bosan, kamu berbalik menyenderkan kepala disalah satu ujung jendela dengan posisi duduk sila diatas kasur. Helaan nafasmu terdengar sedikit kasar mencoba menghempaskan sesaat beban pikiran. Matamu tak sengaja mendapati sebuah gitar, mungkin si pemilik rumah sebelum kamu yang meninggalkannya disini.

Gitar itu tersimpan diatas lemari, kamu mencoba meraihnya. 'keknya yang beresin ni rumah gak nyadar kalo ada ini.' pikirmu. Kamu membuka lemari dan mulai memanjatnya.

"Dapat!" Serumu girang.

Gitar itu tampak antik, sedikit berdebu. Kamu membersihkannya dan memeriksa senar kalau-kalau suaranya sumbang.

Jreng

"Hmmn, masih bagus. Pake ah, dark bantu gue."

"Ngapain? Tadi ngelamun ampe gue di kacangin, sekarang minta bantuan."

Kamu menghiraukan kekesalan power spheramu itu, kamu mulai menyiapkan laptop dan sound sistem lalu bersiap untuk merekam suara dengan gitar ditangan.

"Bantu gue nyanyi, gue pengen duet ama loe, oke! Gak ada penolakan! Mumpung suara loe bagus lah dikit,"

"Kok gue gak ngerasa kalo loe lagi muji gue." Sanggah darkbot.

Kamu mengangkat alis kirimu, darkbot menghela nafas. Menurut. Ia mulai memprogramkan suaranya agar lebih sesuai.

Kamu mulai memetik senar gitar yang otomatis suaranya terekam di laptop. Headphone kamu gunakan sebagai alat penyaring suara yang akan masuk terekam.

It's been a long day
Without you my friend
And i'll tell you all about it
When i see you again

Kamu mulai bernyanyi, matamu tertutup menghayati. Darkbot pun menggenakan headphone satunya sebagai alat penyaring sekaligus perekam.

Damn, who know?
All the planet we flew
Good thing we've been through
I'll be standing here tell to you

Begitulah malam berlalu dikamarmu, kamu dan darkbot bernyanyi bersama hingga selesai.

Kamu tersenyum puas mendengar hasilnya, "keren." Gumammu bangga. "Dark, kalo loe mau tidur, duluan aja gue masih ada yang harus di selesein." Ujarmu.

"Ya udah, Jangan malem-malem tidurnya! Jam sebelas harus udah tidur!" Titah darkbot.

"Okeh madam," kamu berlari menyiapkan semua bahan-bahan. Darkbot tertidur ditempatnya.

Angin berhembus masuk kedalam kamarmu melalui jendela, kamu lupa menutupnya. Waktu berlalu begitu cepat, jam weker diatas nakas menunjukkan pukul dua pagi.

Lagi-lagi kamu tersenyum puas dengan hasil karyamu, kamu mencoba benda yang kamu buat itu.

"Perfect"

Matamu beralih menatap keluar jendela, tersenyum penuh arti.

"Thanks ya, kalian udah ngasih gue setitik cahaya buat gue" lirihmu.

Kamu menguap merasakan kantuk dan tertidur dengan senyuman menyambut hari esok.

_______________

"Boboiboy, tunggu!"

Si empu nama menoleh, mendapati semua temannya sedang berlari kearahnya.

"Tunggu aku Boboiboy!"

Kamu, Yaya dan Ying berlari melewati Gopal yang juga berlari. Bedanya ia berlari dengan gaya meloynya.

"He, apesal kau ni?" Tanya Ochobot.

"Aku nak hantar Boboiboy." Ujar Gopal sembari berleleran air mata.

Ia berlari dengan gaya estetik slow mo, bahkan seorang nenek yang menggunakan alat bantu jalan pun berjalan lebih cepat darinya. Semua orang yang berlalu lalang menatapnya heran. Hingga ia sampai pun tak sadar.

"Oy! Sudahlah tuh." Hardik Tok Aba. Sedang ia hanya terkekeh menyadari.

"Ih, apa yang korang buat kat sini?" Tanya Boboiboy.

"Hihi, kita mau hantar lu lah." Ujar Ying.

"Kasian si Gopal ni." Ujar Yaya

Gopal memeluk Boboiboy dengan dramatis, ia menangis sedih. Percakapan kalian berlangsung sampai akhirnya kereta yang ditunggu datang.

"Y/n, bila kau pulang ke Indonesia?" Tanya Boboiboy.

"Y/n sekolah sini lah, hihi. Kan y/n"

Kamu tersenyum sembari mengangguk mengiyakan.

"Tapi...kenapa kemarin..."

"Kemarin dia kenakan kita orang, memang sah budak ni tak betul. Huuu, Boboiboy! Janganlah tinggalkan akuu." Tangisnya.

Boboiboy menenangkannya dengan berjanji bahwa ia akan datang liburan nanti. Boboiboy hendak memasuki gerbong kereta, kamu mencegahnya dan memberikan sebuah mp3 lengkap dengan earphone.

"Apa ni?"

"Hanya berisi ucapan selamat tinggal." Ucapmu

Boboiboy memakainya dan memuji suaramu. Ying meminta Boboiboy agar tidak melupakan kalian yang tentu saja takkan ia lupakan. Yaya memberikan sebungkus biskuit, Boboiboy agak ragu untuk mengambil. Namun, karena kasian ia menerimanya.

Gopal terus saja mencoba untuk menggagalkan kepergian Boboiboy, namun ya tak berhasil. Boboiboy memasuki gerbong kereta, terlihat seorang anak seumuran Boboiboy keluar gerbong. Boboiboy melambaikan tangan seiring tertutupnya pintu kereta.

Yaya, Ying dan Gopal berlaari mengikuti kereta berucap selamat tinggal yang dibalas jempol Boboiboy.

__________

tbc-

Hmmn, ternyata y/n nya sekolah di Malaysia. Gimana daftarnya?

Pandai-pandai engkau lah//digebukin readers

Lope yu ol yang baca, vote juga komen juga sideeeeer....lope lope lope

See you bye bye
Salam💙

Boboiboy dkk X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang