45.

1.2K 150 16
                                    

"selamat pagi cikgu kebenaran!" Sapa kalian serentak.

Cikgu papa membalas sapaan kalian dengan baik, ia mengabarkan bahwa ia memiliki suprise untuk kalian. Ia menyuruh kalian menutup mata dan membukanya setelah beberapa waktu.

Tampak lembaran kertas yang tak asing terpampang diatas meja. "Bersedialah untuk, ujian mengejut kebenaran." Teriak cikgu papa.

Keluhan demi keluhan terlontar begitu saja, namun cikgu papa tetaplah cikgu papa yang keputusannya tak dapat diganggu gugat. Kamu sih santai saja.

Cikgu papa terkejut melihat bangku Adudu kosong. Ia menanyakan perihal ke tiadaannya saat ini.

Gopal memberi tahukan bahwa Boboiboy yang bersalah dalam hal ini, raut wajahnya kembali murung.

"Die dah jadi jahat balik lah cikgu." Ucap Fang datar.

Cikgu papa nampak syok mendengar kenyataannya. Pasalnya Adudu tuh anak kegemarannya yang kedua setelah kamu.

Boboiboy merasa terpojokkan bahwa ini semua karenanya.

"Hey! Boboiboy gak sengaja lah," belamu.

"Sengaje ke, tak sengaje ke. Dia dah ciderakan mama Adudu kan." Ujar Gopal watados.

Cikgu papa meminta penjelasan Boboiboy, kamu menepuk dahi melihat kelakuan temanmu yang satu ini.

Ditengah kebisingan datang Adudu dengan gerak gerik yang mencurigakan bagimu. Ia meminta maaf karena telat.

Kalian menghampiri Adudu, Boboiboy meminta maaf kepadanya tentu saja Adudu memaafkan, kamu terus saja memperhatikan gerak gerik yang terlihat aneh dimatamu.

Kalian kembali ke bangku, "apa yang kamu rencanain kali ini?" Gumammu dingin.

Sepertinya Adudu berpura-pura tidak mendengar, terlihat seringai diwajahnya yang hanya dapat terlihat olehmu dan Adudu tak menyadari.

_______________

"Aduuh, susahnya." Keluh Boboiboy.

Kamu seperti biasa tenang mengerjakan ujian, ya...kamu terlahir untuk selalu siap kan.

Persaingan Yaya dan Ying telah mulai, Ying menggunakan kekuatannya menjawab ujian dengan cepat sembari mengolok Yaya.

Yaya tersinggung, ia tanpa sadar menggunakan kekuatannya menerbangkan semua yang ada dalam kelas, kamu merotasikan bola matamu jengah.

Ying berusaha menjawab ujian meski sulit, hingga menimbulkan percikan api dan membakar kertas ujiannya. Kamu langsung bertindak menggunakan kekuatanmu menghalang gravitasi Yaya, kamu perlu berlatih dalam hal ini. Terbukti ketika semua temanmu langsung terjatuh ke lantai. Sebuah cengiran kamu layangkan sebelum akhirnya meminta maaf.

"Hah?!" Polosnya sembari membuka mata. "Padan muka setelah kertas terbakar." Bukannya meminta maaf Yaya malah mengajak Ying ribut.

"Huh?! Boleh tulis balik ma." Kesal Ying, dengan gerakan cepat ia mengambil kertas ujian lagi. Kamu menghela nafas melihat kejadian yang setiap ujian terjadi itu.

_______________

"Apa tuh?" Teriak Gopal heboh setelah dengan susah payah mencapai jendela. Pasalnya kelas kamu bergetar sangat hebat, awalnya kalian mengira ini gempa bumi.

Tapi ternyata...

"Besarnya tenggiling tuh!!" Pekik cikgu papa.

"Wah, kayanye tenggiling tuh." Ujar Gopal setelah melihat tas rampokan yang sangat besar.

Terlihat Adudu dengan gerak geriknya yang sangat terlihat mencurigakan, bahkan Gopal pun mencurigainya.

Cikgu papa dengan semangat nya menyuruh kalian melawan si robot Pango, tapi setelah ujian selesai. Seperti biasa keputusannya tak dapat diganggu gugat.

Kalian mengerjakan ujian dengan sangat tidak tenang, bagaimana bisa tenang kalau robot itu terus saja merampok harta sekolah.

"Apekah?!" Pekik Fang ketika melihat tiang ring basket hendak di rampok.

"Woy! Apa kau buat tuh hah?" Gertak Fang.

"Habislah, macem mana kita orang nak main bola keranjang ni y/n." Keluh Fang padamu. Kamu memijit pelipismu pusing, satu hal tentangmu. Kamu menyukai olahraga basket dan pintar dalam bermain bola. Setidaknya kamu masih bisa sabar. Kamu mulai tidak fokus menghitung.

"Alamak Boboiboy! Y/n! Dia dah kebas tiang gol!" Pekik Gopal.

"Arrgh," umpatmu sembari menggebrak meja lalu menatap tajam keluar jendela tepatnya ke robot Pango itu.

"Boy! Kamu bisa pecah tiga kan, nah satu orang ujian yang lain lawan bisa kan?" Tanyamu mencoba mencari solusi.

Ia menyepakati idemu, Boboiboy gempa lalu menjelaskan bahwa salah satu dari mereka akan mengerjakan ujian dan yang lain akan melawan.

Cikgu papa tampak bimbang, Gopal ikut membujuk cikgu papa dan akhirnya cikgu papa membolehkan.

Boboiboy gempa berbalik hendak berunding, "oke sekarang, siapa nak jawab ujian, eeh..." Perkataan Boboiboy Gempa terpotong karena Boboiboy halilintar dan Taufan langsung ngacir keluar. Boboiboy gempa hanya dapat menatap mereka datar. Membuat beberapa murid terkekeh melihat kelakuan trio Boboiboy itu.

"Saya faham perasaan kamu, duduk - duduk!" Titah cikgu papa.

Boboiboy gempa menurut, "terbaik" ujarmu dengan sedikit kekehan dan acungan jempol untuk Boboiboy Gempa.

"Nasib."

_______________

•••tbc•••

READERS!!!!!




































































































See you next chapter
Babay💙🥰

Boboiboy dkk X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang