chapter 8

2.3K 165 9
                                    

Hiii semuaanyaaa
Pasti udah gak sabar kann??

Yaudah yuk baca.

[][][][][][]

Pernikahan Andin dan Aldebaran sudah menginjak 1 bulan, setelah lamanya hubungan Aldebaran dan Andin mulai membaik ya walaupun tetap saja Aldebaran masih belum bisa membuka hatinya untuk Andin.

Namun Andin tidak menyerah, ia tetap berusaha membuat Aldebaran jatuh cinta padanya walaupun hasil nya sia sia.

Sikap Aldebaran masih tetap sama, dingin dan irit bicara, lebih mementingkan dirinya sendiri dari pada Andin.

Kini Andin dan Aldebaran tengah berada di sebuah taman dekat rumah nya, Aldebaran terpaksa ikut Andin karena di rumah pun bosan.

"Mas liat"kata Andin sambil menunjuk pada seorang anak kecil yang tengah berlari lari dengan ayah, ibunya.

Aldebaran mengikuti pandangan Andin, namun hanya sekilas ia pun membuang mukanya ke samping.

"Kayaknya mereka bahagia banget, anak nya juga lucu banget"ucap Andin, matanya masih tetap pada satu tujuan yaitu anak kecil itu.

"Ekhem, bilang aja kamu lagi liatin suami nya bukan anak nya"

Andin menoleh cepat pada Aldebaran, ia melihat wajah Aldebaran yang tampak kesal" enggak lah mas, orang aku juga udah punya suami"

"Mulut kamu bilang'enggak' tapi saya gak tau kan hati kamu bilang apa!"balas Aldebaran, entah kenapa Aldebaran menjadi posesif terhadap Andin.

Andin tersenyum ia tau" kamu cemburu ya mas, kamu takut kan aku di ambil sama pria lain. Ngaku!!"

"Apaan sih!! Saya gak cemburu ya, saya cuma gak suka aja di antara hubungan rumah tangga saya ada yang selingkuh"

(Yaallah mas Al padahal mas Al sendiri yang selingkuh).

Andin terdiam" tapi kan kamu yang selingkuh".

Skakmat.

Aldebaran tak berkutik, ia akui dirinya memang salah namun ia akan mencoba lebih baik lagi.

"Ga usah bahas itu saya gak suka" peringat Aldebaran yang membuat Andin menunduk.

Aldebaran mengedarkan pandangannya, melihat sekitar. Namun mata nya memicing pada satu objek. Tangan nya mengepal erat ia lalu menghampiri seseorang itu.

Andin yang di tinggal pun langsung menyusul Aldebaran, ia juga melihat apa yang suami nya lihat.

"Ouh jadi ini sifat asli kamu Elsa"

Elsa berbalik ia melepaskan pelukan nya dari pria paruh baya berperut buncit itu.
Mata nya membesar dengan cepat ia menghampiri Aldebaran yang sudah tersulut emosi.

"Sayang aku bisa jelasin, dia cuma paman aku sayang"ucap Elsa terbata bata.

Pria tua itu lalu menarik tangan Elsa" paman apaan? Saya yang sudah membiyayai hidup kamu, dan kamu yang menyerahkan diri kamu kepada saya"

"APAAN SIH!!! Sayang aku mohon jangan percaya sama tua Bangka itu. Aku.....aku"

Aldebaran lalu melepaskan genggaman tangan Elsa" ternyata benar, kamu memang jalang bodoh sekali saya bisa mencintai jalang murahan seperti kamu. Ck"

Aldebaran lalu menarik tangan Andin,mengajak nya pergi dari taman ini. Elsa terus saja mengejar Aldebaran.

"Sayang" ucap Elsa berhasil menggenggam tangan Aldebaran" dia siapa?"

Aldebaran berbalik" dia istri saya, puas!!, Jangan pernah masuk kedalam keluarga saya lagi dan saya harap kamu pergi jauh jauh dari keluarga saya!!"

"Ta.... tapi kenapa kamu baru bilang kalau kamu punya istri?"ucap Elsa, terdengar nada bicara nya sangat bergetar dan marah.

"Kalau kamu bisa mempunyai om om tanpa sepengetahuan saya, berarti saya juga bisa mempunyai istri tanpa sepengetahuan kamu"

"Tapi ini tidak adil Aldebaran, aku dekat dengan tua Bangka itu karna mamah aku harus operasi, mamah aku menderita kanker"ujar Elsa sambil menangis.

"Itu bukan urusan saya, dan sekarang jangan harap kamu bisa dekat dengan saya"Aldebaran pun lalu pergi dari pandangan Elsa bersama Andin.

Elsa menatap Aldebaran dengan kobaran api" awas aja Lo".

*****

Aldebaran mengendarai mobil nya dengan kecepatan di atas rata rata membuat Andin ketakutan setengah mati.

"Mas Al, mas ini bahaya mas. Kalau kamu marah jangan gini mas cara nya. Ini sama aja kamu mau ngebahayain diri dan aku mas.."

namun Aldebaran tak menghiraukan ucapan Andin, ia malah semakin liar menambah kecepatan mobil nya.

Andin terus menerus membacakan doa doa dalam hati, meminta supaya dirinya dan Aldebaran selamat.

Tidak sampai 10 menit Aldebaran sudah sampai di pekarangan rumah nya. Ia lalu meninggalkan Andin sendiri di dalam mobilnya.

Andin lalu mengejar Aldebaran, takut Aldebaran kelepasan dan membuat orang rumah dalam bahaya.

Kiki yang sedang menyapu rumah pun menyaksikan langsung bagaimana wajah Aldebaran yang tengah marah.

"Mas kenapa sih kok mukanya kayak punya dendam kusumat"tanya Kiki pada dirinya sendiri.

Ia pun melihat Andin yang mengejar dan meneriaki nama suami nya, Kiki semakin di buat heran.

"Ada apa lagi sih ini?"

*****
"Mas kamu tenangin diri kamu mas, kontrol emosi kamu mas" ujar Andin terus meneriaki Aldebaran.

Aldebaran masuk kedalam kamarnya menutup nya rapat rapat. Aldebaran lalu mendudukkan dirinya di atas kasur king size sesekali melempar bantal bantal yang ada di kasur itu.

"Mas... Mas Al"ucap Andin meneriaki dari luar.

Aldebaran tak menghiraukan, ia semakin emosi saat mengingat kembali perlakuan Elsa tadi.

"Sialan agrhhhh"

Setelah beberapa menit, sudah tak terdengar lagi suara di dalam yang membuat Andin panik.

Andin memberanikan diri membuka pintu kamar Aldebaran, ia membuka perlahan terlihat Aldebaran yang sudah tertidur pulas di atas kasur dengan posisi yang pastinya tidak enak.

Lalu menghampiri Aldebaran, mendudukkan dirinya di atas kasur milik Aldebaran.

Menatap setiap inci wajah Aldebaran mulai dari tahapan wajah, alis, bibir sampai hidungnya.

Andin memberanikan diri mengusap lembut rambut Aldebaran, "aku tau apa yang kamu alami mas, aku akan selalu ada di sini menemani kamu, aku sayang kamu mas"

"Cuma satu yang aku minta dari kamu, kalau kamu sudah mencintai aku jangan bosan bosan mencintai aku ya mas"

"Pelangi mu ini akan terus menunggu mu, tapi jangan kelamaan nanti pelangi nya pergi"

[][][][][][]

Hai hai haiii
Gimana sama chapter ini?
Ni yang minta mas Al tau sikap Elsa sebenarnya aku udah wujudkan.
Saran lagi dong cerita ini lebih baik happy ending atau sad ending.

Jangan lupa di komen yaaaa.


MY HUSBAND IS MY DREAM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang