chapter 23

2.2K 222 21
                                    

Happy reading 🌤️🥀
[][][][][]

Pagi ini Aldebaran terbangun lebih pagi. Ia di bangunkan oleh alarm yang memang sengaja ia pasang.

Andin masih dengan selimut yang menggulung tubuhnya. Aldebaran lalu cepat cepat melangkah ke dalam kamar mandi.

Mata Andin memgerjap, ia mengedarkan pandangannya pada setiap sudut ruangan. Ia lalu mendudukkan dirinya di atas kasur, masih mengumpulkan nyawa nya.

Beberapa menit kemudian ia lalu melangkah untuk membuka gorden dan pintu balkon. Beralih pada kasur king size nya yang seperti kapal pecah.

Di mulai dari mengganti sarung bantal dan seprai lalu mengganti selimut besar yang tadi ia pakai.

Clek..

Mata Andin berganti menatap pintu kamar mandi yang di buka. Aldebaran keluarga dengan kemeja hitam nya dan juga celana biru tua nya.

Rambut nya juga sudah rapih. Aldebaran menoleh ke arah Andin dengan tatapan datarnya.

"Pagi mas" sapa Andin. Dua kata yang membuat Aldebaran terdiam. Lalu membalasnya dengan deheman singkat.

"Hmm"

"Mas, eum nanti aku izin mau ketemu temen aku ya" atensi Aldebaran yang awalnya fokus pada jam tangan nya kini malah beralih pada Andin.

Matanya menatap Andin datar namun tidak seperti tadi "hmm" oke. Hanya itu jawaban Aldebaran? Huh menyebalkan.

Andin tersenyum "makasih mas"

"Hmm"

"gada jawaban lagi gitu selain 'hmm' telinga aku capek mas denger kamu jawab hmm hmm Mulu" protes Andin.

Aldebaran menatap Andin pekat " oh"

"MASS AL NGESELIN!!"

*****
Andin sudah siap dengan pakaian perginya. Ia lalu melangkah pergi menuju gerbang rumah nya.

Ia sudah izin dengan mama Rosa dan juga kiana. Ia berkata akan pergi sebentar saja, Andin menoleh pada ponselnya ternyata taksi yang tadi ia pesan sudah sampai.

Ia pun naik ke dalam taksi tersebut, uya yang melihat itu sedikit bingung namun sudahlah.

Di dalam perjalanan Andin sibuk dengan ponselnya, ia juga sempat membuat pesan untuk Elsa. Namun Elsa belum membalas pesannya.

Beberapa menit kemudian Andin sampai di taman tujuannya. Ia celingak-celinguk mencari keberadaan Elsa namun ia tidak menemui wanita itu.

To: Elsa
Elsa aku sudah sampai.
Kamu di mana?

Tak lama kemudian Elsa pun menjawab.

Elsa
Eh ndin.
Maaf gue gak bisa datang.
Sepupu gue tiba tiba sakit jadi gue harus jagain dia.

Andin terdiam, masih membaca pesan yang Elsa kirimkan pada dirinya. Huh yaudah. Ia lalu membalas pesan Elsa dengan singkat lalu menutup ponselnya.

Ia berniat ingin pulang saja namun tiba tiba tangan kekar membekap nya dengan sarung tangan yang ia yakini sudah di beri obat bius.

Andin pun pingsan, lelaki berbadan besar itu pun lalu mengangkat Andin lalu membawanya kedalam mobil.

*****
"Pah papah makan ya"

Pak Surya sedari tadi melamun. Entah mengapa pikiran nya langsung tertuju pada Andin, seketika ia menjadi cemas.

"Mah, papah boleh Minjem hp mamah?" Pinta pak Surya. Mama Sarah terdiam namun detik selanjutnya ia tetap memberikan ponselnya pada pak Surya.

MY HUSBAND IS MY DREAM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang