Happy reading ✨
[][][][][]Andin menuntun aldebaran menuju kamar, walaupun lukanya sudah kering tapi tetap saja masih terasa perih.
Aldebaran mendudukkan dirinya di ranjang, menggerakkan kepalanya yang pegal. Andin, perempuan itu kini tengah berada di kamar mandi karena gerah.
Sembari menunggu Andin, dirinya kini tengah memainkan ponselnya. Hanya melihat media sosial saja, tidak lebih.
Berselang beberapa menit akhirnya Andin keluar dari kamar mandi dengan style santai nya. Dirinya menghampiri aldebaran yang kini masih sibuk dengan ponselnya.
"Mas"
"Hm"
Andin mendudukkan dirinya di atas ranjang, dirinya tersenyum. "2 hari lagi hari anniversary pernikahan"
Aldebaran menatap kalender di pinggir nya, 2 hari lagi adalah hari pernikahan yang genap ke 4 bulan.
Tak terasa sudah 3 bulan dirinya mengenal Andin, Aldebaran lalu menatap Andin. "Saya ada niatan buat liburan berdua sama kamu. Gak lebih, hanya liburan"
"Sebelumnya juga kita belum pernah liburan berdua kan?" Tanyanya. Andin mengangguk, memang sih dirinya dan aldebaran belum pernah liburan berdua.
"Kalau bisa besok kita berangkat kesana nya, masalah tiket Rendy yang urus"
"Kiana gimana mas? Gamungkin kan kita tinggal berdua sama mama" tanya Andin, Aldebaran tersenyum tipis, "saya punya temen, dia akrab banget sama kiana. Mungkin dia bisa jagain kiana untuk beberapa hari"
Andin mengangguk, menyetujui perkataan aldebaran sebelum akhirnya ia sadar..
"Tapi kan kamu masih sakit, gausah lagian bisa lain kali" oceh Andin.
Aldebaran mendecak, "kamu pikir saya cewek? Saya gak selemah itu ndin"
Ini mas Al ngebet banget sih. Batin Andin.
"Ya tapi k-"
"Udah saya pesen tiket nya buat ke bali"
Tuhkan.
"Yaudah serah kamu mas, sakarep mu!"
*****
Besoknya, rumah Aldebaran 08.54
Aldebaran membawa koper menuruni tangga rumahnya, walaupun masih sedikit sakit namun tetap ia paksakan. Demi Andin.
"Loh Al, Where are you going? Kamu mau kemana membawa koper?" Ucap mama Rosa heran. Aldebaran tersenyum tipis, "aku mau izin liburan sama Andin ke Bali. Besok hari anniversary aku sama Andin"
"Omg semendadak itu kah Al? Lagian sepertinya luka kamu belum membaik"
Aldebaran menggeleng, "udah baikan mah"
Kiana muncul dari balik tembok, ia menghampiri aldebaran. "Kak Al mau kemana? Kok bawa koper"
Aldebaran tersenyum, "kak Al sama kak andin mau pergi dulu beberapa hari, kiana tunggu di sini ya. Om Andy bakal kesini sama sodaranyaa buat jagain kiana"
Kiana terdiam, "hmm yaudah deh kak, kak Al sama kak Andin baik baik di sana. Kiana bakal nunggu" jujur, kiana ini walaupun usianya yang masih 5 tahun namun sikap nya sudah dewasa. Seperti peribahasa 'dewasa sebelum umurnya' .
Aldebaran menciumi kiana lalu berpamitan ke mama Rosa. Setelah itu dirinya mendorong koper dan memasukannya ke bagasi mobil.
Andin? Andin sudah menunggu di mobil. Aldebaran sendirilah yang minta, dirinya juga sudah izin ke mama Rosa maupun kiana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS MY DREAM (END)
Romansa⚠️ PLAGIAT MENJAUH⚠️ ❗Karya sendiri ❗ ⚠️No copas⚠️ ⚠️ Hargai penulis ⚠️ Sebelumnya perkenalkan saya Keisha Nurul azni biasa di panggil Caca atau Keisha. Ini cerita haluan saya dan saya buat ini dengan hasil pemikiran sendiri. Cerita ini juga pernah...