chapter 27

2.3K 233 27
                                    

Happy reading ✨🥀
[][][][][]

"Mah. Kayaknya hubungan aku sama mas Al sampai sini aja deh"

deg.

Mama Rosa menatap Andin dengan tatapan bertanya. Jujur saja ia sakit saat mendengar Andin mengucapkan kata kata itu.

"Why? Kenapa? Sebesar apa kesalahan Aldebaran sehingga kamu ingin memutuskan hubungannya kalian" tanya mama Rosa. Kini ia ingin mencari keadilan untuk Aldebaran karena bagaimanapun berpisah bukan solusinya.

Wanita itu menggeleng "aku tahu kesalahan mas Al emang gak banyak. Tapi tetap saja perlakuan dan tindakan mas Al masih ada di pikiran aku. Tolong Mama ngertiin aku"

"Oke mama tahu, tapi mama mohon jangan berpisah dengan Aldebaran. Aldebaran pasti sangat terpukul jika mengetahui nya"

Andin mengangguk mesti dalam hatinya menolak. Jujur ia sudah tidak tahan dengan sikap lelaki itu.

*****
Aldebaran diam di luar. Mau masuk pun tidak di perbolehkan oleh Andin, entahlah. Kini ia rasa hidupnya tidak berguna.

Rasanya sesak sekali. Coba bayangkan, di acuhkan oleh orang yang kita cinta pasti sangat sakit kan. Tunggu, padahal dirinya juga yang bersifat seperti itu.

Hingga pada akhirnya. Ia memutuskan untuk membeli makan di kantin rumah sakit, ia juga butuh makan.

Di perjalanan ke kantin rumah sakit, Aldebaran terus melamun bahkan, tadi ia sempat hampir menabrak ibu hamil. Untung saja ibu itu mengerti dan memaafkan nya.

"Aldebaran"

Serasa ada yang menyebut namanya Aldebaran pun menoleh ke belakang, mencari sosok yang beberapa detik menyebut namanya.

Wajahnya berubah menjadi datar saat tahu siapa yang memanggilnya. Wanita itu lalu menghampiri aldebaran yang hanya diam di tempat tanpa berniat meninggalkan wanita itu.

"Al. Kok kamu di sini?" Ucap wanita tersebut. Viona.

Ya, gadis itu Viona. Entah kenapa bisa wanita itu berada di sini. Aldebaran memutar bola matanya malas tak berniat untuk menjawab pertanyaan Viona.

Viona bungkam, Mau bertanya lagi pun pasti tidak akan di jawab. Ia memikirkan cara agar Aldebaran mau menjawab perkataannya.

"Oh iya Al. Besok aku party loh, aku harap kamu mau datang buat ngerayain ultah aku sekalian syukuran karena-"

Viona menghentikan ucapannya. Aldebaran malah melenggang pergi meninggalkan Viona yang berbicara sendirian seorang diri. Viona mendecak, lagi lagi ia di buat malu karena terciduk berbicara sendiri.

"Huh sabar. Gue harus terbiasa sama sikap Al, gue yakin nanti Al bakal luluh sama gue" katanya. Sangat pede memang tapi yasudah lah namany juga Viona.

*****

Besoknya. Di rumah Aldebaran 09.07

Pak Surya memarkirkan mobilnya di depan rumah Aldebaran. Ia berniat akan menjumpai Aldebaran dan Andin, ia melihat satpam Aldebaran yang tengah menjaga di pos.

"Permisi. Saya ingin bertemu anak dan menantu saya Al dan Andin"

Uya menoleh, ia lalu menghampiri pak Surya yang kini masih berdiri di depan pagar kokoh itu.

"Waduh,,, emang pak Surya gak tau ya kalau Bu Andin sama pak bos ada di rumah sakit?"

Pak Surya terdiam, "m-maksud nya? Saya tidak paham"

"Jadi begini pak. Kemarin saya dapet kabar dari Kiki kalau katanya Bu Andin sama pak bos ada di rumah sakit. Katanya Bu Andin di tusuk"

Deg.

MY HUSBAND IS MY DREAM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang