chapter 12

2.3K 154 3
                                    

Happy reading 🥀🎶
[][][][][]


"Kamu serius gak mau papah anter pulang nya?"ucap pak Surya kepada Andin.

Andin mengangguk" gak usah pah, lagian aku udah pesen ojek online kok. Ga enak kalau tiba tiba di cancel "jelas Andin.

Pak Surya mengangguk" yaudah hati hati di jalan ya nak" Andin mengangguk" iya pah, papah gak usah khawatir gitu ah"

Tet....tet..  tet...

"Dengan ibu Andin kharisma Putri?" Tanya ojol tersebut.

"Ouh iya mas dengan mas Dika ya?" Jawab Andin pada ojol tersebut. Ojol itu pun mengangguk.

"Yaudah pah aku pulang dulu ya pah"pamit Andin lalu menyalimi punggung tangan pak Surya.

"Iya Andin, hati hati ya" balas Andin lalu mencium rambut Andin singkat.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

*****

Di pertengahan jalan, ada tragedi motor mogok yang membuat Andin terpaksa turun.

" Yah mas lama ya?"tanya Andin.

Ojol bernama Dika itu pun mengangguk" seperti nya lama Bu, maaf ya Bu".

Andin lalu tersenyum, membuka tas nya memberi uang senilai lima puluh ribu.
"Ini mas, ambil aja"ucap Andin sambil mengulurkan tangannya.

Dika menggeleng" gapapa Bu, lagian saya nganterin ibu gak sampai tujuan jadi gapapa Bu gausah di bayar" tolak Dika keras.

"Ambil, sekalian buat ke bengkel"kekeuh Andin, dengan sopan Dika pun mengambil nya.

"Terimakasih kasih ya Bu, semoga kebaikan ibu di balas ya Bu" ucap Dika. Andin mengangguk lalu pamit untuk mencari angkutan lain.

Di jalan itu sangat sepi, di kelilingnya hanya ada hutan dan rumput liar yang mulai menjulang tinggi.

Andin berniat akan memesan ojol lagi, namun sayangnya ponsel nya malah mati yang membuat Andin cemas sendiri.

"Aduh gimana ini, mana cuacanya udah mau gelap" kata Andin panik.

Tet...tet...

Andin menoleh saat ada mobil yang hampir menabraknya. Dengan cepat Andin berjalan ke pinggir.

Terlihat mobil itu berhenti tepat di depan nya, Andin lalu menjauh dari mobil tersebut takutnya ada sesuatu yang tak di inginkan.

Dari mobil itu keluar seorang pria, kulit putih bersih, rambut rapih, hidung mancung dan tinggi, menghampiri Andin.

"Heh kalau jalan liat liat bisa? Untung gak gue tabrak" ucap pria itu nyolot.

Tunggu, mata pria itu membulat saat tau siapa wanita di hadapan nya. Tunggu bukanya ni cewek yang tadi gue liat di foto? Anjir cantik banget coba jadi istri gue pasti dah bahagia gue.batin lelaki itu dengan senyum smirk nya.

"Ma...maaf mas, saya tadi gak liat" ucap Andin terbata bata karena ketakutan. Lelaki itu lalu menggeleng" gapapa yang penting Lo nya gak papa" ucap lelaki itu.

" Ini mau hujan, mau nebeng kagak? Biasanya di sini jarang ada angkutan. Katanya juga di hutan ini banyak setan nya"ucap lelaki itu.

Andin mulai merinding, namun ia tak berniat menerima ajakan lelaki itu. Bahkan ia tak tahu siapa lelaki itu.

"Maaf mas, saya bisa pulang sendiri" ucap Andin lalu berniat untuk pergi. Namun lelaki itu lebih cepat mencekal tangan Andin.

"Gue bukan orang jahat kok, kenalin nama gue haris"ucap Haris sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

MY HUSBAND IS MY DREAM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang