chapter 24

2.3K 217 21
                                    

Happy reading 🥀💙

thanks for 11k readers😍
[][][][][]

Di dalam mobil, Aldebaran mengendarai mobil nya dengan kecepatan penuh. Hatinya tersayat sayat saat tahu Andin tertusuk. Apalagi yang telah menusuk nya adalah mantan nya, Elsa.

Dalam hati ia terus mengumpat, memaki dirinya yang mengabaikan Andin sejak kemarin. Bahkan ia belum meminta maaf kepada Andin.

Saat ada belokan, tanpa sadar ada mobil truk yang sedang melintas. Dengan cepat Aldebaran memutarkan mobilnya ke kiri dengan cepat.

Dug.

Brak.

Suara benturan keras mobil Aldebaran yang kini menabrak pohon besar. Aldebaran yang masih dalam keadaan sadar langsung keluar saat merasa bahwa mobil nya akan meledak.

Dan benar saja, mobilnya meledak dalam hitungan detik setelah ia berhasil keluar. Ia menghiraukan rasa sakit di kaki dan juga di kepalanya. Kini yang ia khawatirkan adalah keselamatan Andin.

*****
Rendy sedari tadi menunggu dokter keluar dari ruangan. Bayangan nya tentang Andin yang meringis, dan menangis masih ada dalam pikirannya sekarang.

Bahkan sejak tadi di dalam ambulan sempat sempatnya ia memberikan pesan untuk dirinya dan juga Aldebaran.

Flashback on.

Andin yang masih setengah sadar perlahan membuka matanya. Pandangan nya mengabur, pertama yang ia lihat adalah wajah Rendy yang kini terlihat sangat panik.

"Bu Andin sadar? Sabar ya Bu sebentar lagi kita sampai" ucap Rendy. Andin terdiam matanya memejam merasakan sakit di pinggang nya.

"P-pak r-rendy j-jaga m-mas a-al sama kiana ya ren. J-jaga m-mamah r-rosa dan juga p-papah s-surya. K-kalau s-saya u-udah ga-gaada, a-ada pesan untuk m-mas Al. B-bilangin s-saya g-gak benci dengan m-mas Al, s-saya tidak menyesal memilih m-menikah dengan dirinya"

"Wa... walaupun m-mas Al b-belum men-mencintai saya, t-tapi saya a-akan me-nunggu c-cinta itu. Walaupun perlakuan mas Al y-yang kasar t-tapi s-saya akan mencoba untuk menerima semua itu"

"D-dan sekarang s-saya s-sudah menyerah. J-jika ini hari terakhir saya hidup, s-saya akan menerimanya dengan ikhlas"

Rendy seketika membeku, matanya ikut berkaca kaca.

"B-bilangin juga, s-saya s-sangat m-mencintai dirinya"

Setelah mengucapkan itu, seketika Andin menutup matanya. Tangan yang sedari tadi ia gunakan untuk memegang pinggang kini malah melemas.

"Bu ibu sabar nya, tahan Bu"

Flashback off

Rendy menunduk. Ternyata majikan nya itu tidak sebahagia yang ia kira.

"R-rendy"

Rendy menoleh ke samping. Matanya membuka saat melihat Aldebaran berjalan dengan pincang serta kepalanya yang sudah bercucuran darah.

MY HUSBAND IS MY DREAM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang