Chapter 1

4.4K 196 3
                                    

Happy reading semua
[][][][][][]

"Saya terima nikah dan kawin nya Andin kharisma Putri dengan mas kawin 10 milyar rupiah,cincin berlian 5 gram,dan seperangkat alat sholat di bayar tunai"

"Bagaimana para saksi? Sah?"ucap penghulu tersebut.

"SAHHH"sorak semua orang yang menghadiri acara pernikahan Aldebaran dan Andin.

Wajah Andin di penuhi air mata, ada rasa bahagia sekaligus rasa sedih karna harus berpisah dengan orang tua nya dan rasa bahagia karena sudah menjadi istri sah dari Aldebaran alfahri.

Sedangkan Aldebaran tetap memasang wajah datar nan cuek nya, tidak ada raut bahagia dari wajah nya malahan ia terlihat seperti tertekan dengan pernikahan tersebut.

Pernikahan yang tak pernah ia bayangkan, hanya karna sebuah perjodohan konyol yang membuat dirinya masuk kedalam pernikahan dengan seorang gadis yang bahkan ia tak mencintai nya.

Aldebaran mengalihkan pandangannya kepada Andin yang tengah tersenyum dengan mamah nya. Aldebaran tersenyum miring, lalu mengalihkan kembali pandangan pada sang penghulu yang sedang membacakan doa.

"Permainan di mulai nyonya Andini kharisma Putri" batin Aldebaran.

*****
Acara sudah selesai, tamu tamu sudah Bubar untuk pulang kembali kerumahnya masing masing. Kini tinggal tersisa keluarga Aldebaran dan Andin yang tengah berbicara di ruang tamu rumah keluarga alfahri.

"Andin apakah kamu bahagia menikah dengan Al?"ujar wanita paruh baya, panggil saja dia Rosa.

Andin tersenyum simpul"aku sangat bahagia menikah dengan anak Tante eum maaf maksud Andin anak mamah" balas nya sedikit gugup.

Rosa tersenyum" tidak apa apa,mamah tau kamu belum terbiasa dengan keadaan ini"kata Rosa sambil mengelus lembut Surai rambut Andin.

"Al papah serahkan Andin kepada kamu, kamu harus menjaganya baik baik. Andin anak satu satu nya papah, kalau kamu tidak bisa menjaga Andin kamu bisa mengembalikan nya kepada papah" ucapan yang membuat Aldebaran terdiam seribu bahasa. Ucapan mertua nya Surya.

Aldebaran tersenyum" Al akan berusaha pah, Al gak bakal sakitin Andin" balas Aldebaran, di dalam hati nya ia sangat tersinggung atas ucapan Surya tadi.

" Jadi bagaimana, apakah kalian akan tinggal berdua atau-"ucapan Rosa terputus kala...

"Al mau tinggal berdua aja sama Andin mah, masa Al sama Andin Tinggal di sini. Udah jadi tanggung jawab Al jagain Andin dan menafkahi keluarga Al"sela Al yang membuat semua nya terdiam.

"Baik kalau itu mau mu Al mamah gak bakal maksa"ujar Rosa sambil mengelus pundak anak nya.

Berbeda dengan Andin yang sedari tadi sudah gelisah, Aldebaran yang melihat itu langsung menggenggam tangan istri nya itu." Kamu pasti ngantuk, mari kita ke kamar saja"ajak Aldebaran yang membuat Andin mengangguk cepat.

Rosa, Surya, dan juga Sarah ibu Andin hanya tersenyum senyum tak jelas. Mereka berpikir Aldebaran dan Andin akan melakukan itu namun semua nya di luar pikiran kepala mereka.

Aldebaran mengajak Andin ke kamar hanya tidak ingin mendengar ucapan ucapan yang membuat nya tersinggung.

Pintu di tutup pelan, kamar bernuansa hitam itu membuat Andin sedikit menggidik. Ia sangat tidak menyukai warna gelap karna ia mempunyai trauma.

"Tidur saya mau mandi"ujar Aldebaran ketua lalu masuk ke dalam kamar mandi.Andin hanya mengangguk lalu ia berjalan menuju balkon, menatap bintang dan bulan yang sangat indah.   

"Aldebaran. Nama yang sangat indah seperti bintang di atas sana" batin Andin terus menatap bintang di atas.

*****
Kedua pasutri yang sedang berbaring di atas, di posisi itu Andin tengah memeluk Aldebaran.

Aldebaran membuka mata nya, lalu melihat jam yang menggantung di dinding menunjukkan pukul 07.30.

Aldebaran sontak terbelalak,ia langsung terbangun yang membuat Andin ikut bangun juga.

"Kenapa mas?"ujar Andin masih mengumpulkan nyawa nya.

Aldebaran tak menjawab atau pun merespon pertanyaan Andin, Andin pun menatap jam dan terbelalak, sekarang ia tau apa yang membuat suami nya terburu buru seperti itu.

"Astagfirullah ternyata udah siang, pantes aja mas Al buru buru gitu"

Tok..tok..tok..

Andin mengalihkan pandangannya kepadanya pintu yang di ketuk dari luar ruangan. Ia turun dari ranjang lalu membuka pintu kayu yang kokoh itu.

"Selamat pagi mba Andin, sarapan nya udah siap"ujar seorang art di rumah ini, panggil saja dia Kiki.

"Pagi juga Ki, duluan aja nanti aku sama mas Al nyusul" ucapan yang membuat Kiki langsung mengangguk"baik mba Kiki permisi ya"

Andin mengangguk lalu kembali menutup pintu" ini adalah hari pertama aku menjadi istri mas Al"batin Andin.

"Hey, ngapain bengong gitu cepetan mandi kita kan mau pindahan"tegur Aldebaran yang membuat Andin langsung sadar.

"Ouh iya mas aku mandi dulu ya" ucap Andin yang di balas deheman kecil dari Aldebaran.

"Aneh" batin Aldebaran.

[][][][][][]

Bersambung....

MY HUSBAND IS MY DREAM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang