chapter 9

2.3K 167 4
                                    

Happy reading 🌤️

[][][][][]

Aldebaran membuka mata nya, pandangan yang ia lihat adalah wajah istri nya yang ikut tertidur di pinggir nya. Siapa lagi kalau bukan Andin.

Andin yang merasakan gerakan pun lalu perlahan membuka mata, ia terkejut saat Aldebaran menatap nya tajam.

"Ngapain kamu di sini? Kamu lancang sudah masuk kamar saya, mana tidur lagi"bentak Aldebaran.

Andin menunduk" ma...maaf mas, tadi aku khawatir soalnya kamu gak buka pintu. Aku takut kamu kelepasan dan akibatnya melukai diri kamu sendiri"ucap nya menyesal, tadi sebenarnya ia hanya ingin memastikan kondisi Aldebaran namun ia malah ikut tertidur.

Aldebaran lalu bangkit dari ranjang nya, meninggalkan Andin yang masih menunduk meratapi kesalahan nya.

"Udah. Kamu pergi dari kamar saya, saya mau bersihin diri dulu"

Andin mengangguk lalu cepat cepat ia pergi, takut akan membuat Aldebaran marah kembali.

Andin menutup pintu kamar Aldebaran, lalu mengusap dada nya sabar. Jantung nya jadi dah dig dug tak jelas seperti ini sedari tadi.

Apakah mungkin dirinya mempunyai penyakit jantung? Ah tidak. Andin lalu dengan cepat pergi dari depan kamar Aldebaran untuk ke kamarnya sendiri.

Sedangkan di dalam, Aldebaran kini tengah melamun tak jelas di depan kaca. Masih memikirkan masalah tadi pagi yang membuat nya seakan ingin membunuh Elsa.

Namun dengan cepat ia lupakan, lalu kembali memikirkan saat melihat wajah damai Andin saat tertidur.

Wajah yang sangat damai, sungguh membuat Andin lebih cantik dari biasanya. Tunggu!!apa? Tadi ia menyebut Andin cantik?

"Enggak enggak enggak, bisa gila gue lama lama kalau mikirin Andin sama Elsa"ucap Aldebaran sambil mengusap mukanya.

Tapi jujur, Andin sangat cantik bahkan ia baru menyadarinya sekarang.

*****

Andin kini tengah berada di belakang rumah Aldebaran, menikmati angin sore yang menampar pipi nya.

Di pinggir nya di temani dengan beberapa cemilan yang tadi ia bawa dari dapur. Perut nya sangat lapar sedari tadi pagi.

"Ngapain kamu di sini?"

Andin sontak terpelonjat kaget saat ada yang menepuk pundak nya" astagfirullah. Mas kamu ngagetin tau gak!!"

Aldebaran terkekeh kecil lalu duduk di samping Andin"maaf"

Andin lalu mengangguk kecil, matanya masih tertuju pada awan ke Oren orenan yang ada di atas sana.

Sedangkan Aldebaran menatap wajah Andin, sungguh sekarang ia mengaku bahwa Andin sangat cantik bahkan melebihi artis Korea yang pernah ia lihat di media sosial.

Andin yang menyadari sedari tadi di tatap Aldebaran pun langsung menegur nya" ngapain liat liat? Iya tau aku cantik kok mas" ujarnya sedikit genit.

Aldebaran lalu memalingkan wajahnya" jangan geer orang saya lagi liatin bunga yang di samping kamu" (gengsi aja trus )

Andin lalu menoleh kepinggir, bunga? Sepertinya mata Aldebaran sudah rabun orang yang di pinggir nya adalah pohon besar.

"Ngawur kamu mas, orang di pinggir aku pohon bukan bunga. Bilang aja kamu lagi liatin muka cantik aku kan mas"

Skakmat.

Aldebaran tidak bisa berkata kata lagi, oke dia kalah. Andin lalu tertawa saat melihat wajah Aldebaran yang seperti triplek itu.

Lucu PLIS. Batin Andin

Dari kejauhan Kiki sedang melihat kemesraan yang di buat oleh Aldebaran dan Andin.

"Adem gitu rasanya liat mas Al sama mba Andin akur, Kiki kapan ya sama mas Rendy akur nya?"tanya Kiki dengan kekehan kecil.

"Tenang Ki, mas Rendy pasti akan suka sama Kiki cuma butuh sogokan aja gitu haha"ucap Kiki malah seperti orang gila.

Di belakang nya sudah ada Uya yang memperlihatkan nya, " halu aja trus Ki, padahal di sini ada yang menunggu"

Kiki menoleh, sungguh kaget saat melihat wajah Uya yang sangat dekat dengan dirinya.

"Astagfirullah uyaa, ga mas Al gak Uya ngagetin Mulu kerjaannya"protes Kiki.

"Itu muka kalau lagi marah sangat menggoda untuk Uya caplok"kata iya yang membuat Kiki menoyor kelas kepala nya.

"Jangan ngawur ye"

"Sakit ayang kiki, nanti kalau otak Uya pindah ke dengkul gimana? Emang mau nanti Kiki nikah sama orang yang otak nya di dengkul?"

"Amit amit, omongan jangan asal-asalan. Emang ada yang mau sama situ? Yang ada pada kabur duluan"ucap Kiki malah meledek.

"Kan ayang kiki calon nya ha-ha-ha" sontak Kiki langsung mengambil sapu taman lalu memukulkan nya pada Uya.

"Lama lama tak bacem juga bibir mu ya!!"

Aldebaran dan Andin yang melihat itu hanya menggeleng geleng, sungguh tidak ada akhlak memang pembantu pembantu di sini.

"Ada salah apa saya bisa dapet art kayak mereka" ujar Aldebaran sambil menggelengkan kepalanya.

Andin lalu tertawa" dosa mas banyak kali sampe bisa dapet art kayak mereka"

Aldebaran lalu menatap wajah Andin tajam" ngomong apaa Hem? Coba ngomong sekali lagi"

"Ampun mas" ujar Andin dengan kekehan.

Aldebaran merasa hatinya menghangat saat melihat senyum yang akhir-akhir ini membuatnya sedikit berubah dan membuat hatinya damai.

Dulu ia memang berniat ingin menyakiti Andin, namun saat melihat semua ketulusan yang Andin berikan pada dirinya membuat ia ragu.

Ia kembali mengingat perkataan Mama Rosa yang membuat nya takut kehilangan Andin.

"Pesan mamah buat kamu, jagain Andin, jangan buat dia pergi, sayangi dia seperti kamu sayang mamah, jangan buat dia kecewa. Karena mamah tau gimana sakit nya"

Sekarang Aldebaran paham apa yang membuat Rosa sangat menyayangi Andin, yaitu ketulusan Andin.

[][][][][]

GIMANA SAMA PART INI?
ALDEBARAN UDAH ADA PERUBAHAN NIH.
OUH IYA AKU MAU MINTA MAAF KARNA TELAT UP, SEHARUSNYA TADI AKU UP NYA SIANG TAPI TADI SIANG AKU MALAH KETIDURAN DAN BERUJUNG BANGUN SORE.

MAAFIN YA BUNDA BUNDAA. NANTI AKU USAHAIN UP TEPAT WAKTU.

OUH IYA JADWAL AKU UP ITU SEMINGGU 4 KALI YAA. NANTI KALAU MISALNYA AKU TELAT UP KAYAK GINI LAGI KALIAN KOMEN AJA. SOALNYA AKU ORANG NYA PELUPAA.

YAUDAH SEGITU DULU YA, BYEE

MY HUSBAND IS MY DREAM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang