chapter 31

2.2K 219 15
                                    

Happy reading ✨🥀
[][][][][]

"Maaf semuanya saya telat"

Atensi semua orang beralih pada seorang perempuan dengan dress putih di balut dengan makeup yang simpel namun menawan.

Aldebaran terdiam, memandang perempuan di hadapannya. Sedangkan Viona sudah menggeram kesal di sana.

Andin. Perempuan itu duduk di sebelah Aldebaran. Mama Rosa tersenyum. "Akhirnya ndin kamu datang"

"Maaf ya semua saya telat, tadi di jalan macet da-"

"Telat ya telat, udah telat nyusahin" sewot Viona. Andin menunduk, ia juga tak tahu bahwa mama Rosa mengajak nya makan bersama Viona dan Maya.

"Sudah sudah, sekarang kita pesan makan saja".

Aldebaran tersenyum, syukur ada Andin sehingga dirinya tidak terlalu canggung karena ada Viona.

Andin menatap viona, ia menatap viona yang kini menatapnya tajam. Sialan niat gue ikut mama kan mau pdkt sama Al. Nie cewek malah datang. Batin Viona.

Aldebaran menatap Andin, kali ini Andin terlihat lima kali lipat lebih cantik dari biasanya.

Andin yang sadar langsung memalingkan wajahnya, berusaha untuk tetap Santai.

*****
Setelah makan, mama Rosa dan Maya sibuk berbincang bincang sedangkan Andin, Aldebaran dan kiana berada di luar restoran, yaitu di roftop restoran.

Memandang bintang bintang yang indah membuat Andin terbuai dalam ketenangan. Apalagi bersama orang yang ia alde- ralat maksudnya bersama kiana iya kiana.

Viona menatap sebal Andin, seharusnya dirinya yang kini ada di situ bukan Andin. Ia berpikir keras untuk menyingkirkan Andin malam ini juga.

"Kamu kenapa ada di sini?" Tanya Aldebaran. Andin menoleh lalu menghela nafasnya, "di suruh mama"

Flashback on.

Andin menatap dirinya lewat kaca, hari ini sangat lelah karena ia harus mengurus dan menjaga kiana. Belum lagi ia harus menyelesaikan pekerjaan rumah.

Tak lama ponselnya berdering, Andin lalu melihat ponselnya, nama mama mertuanya tertera dalam panggilan tersebut.

"Assalamualaikum, halo mah kenapa?" Tanya Andin.

"Waalaikum salam ndin. Ini mama mau ngajak kamu makan bersama, kamu mau kan?" Tawar mama Rosa.

Andin tampak berpikir, dengan ragu ia mengiyakan ajakan mama Rosa "iya mah, nanti Andin datang"

"Yaudah ndin, nanti mama Sherlock ya. Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Flashback off.

Aldebaran mengangguk, ia sudah tahu apa maksud mama nya untuk menyuruh Andin datang.

Ia menatap sekeliling, terlihat sangat sepi dan sunyi. Hanya ada dirinya kiana dan Andin.

Bisa di lihat dari ekspresi kiana bahwa anak kecil tersebut sudah mengantuk. Sesekali ia menguap.

"Kayaknya kiana udah ngantuk" Andin mengangguk, tak lama Andin merubah posisi kiana sehingga kepala kiana ada di bantalan kaki Andin.

Sembari mengusap puncak kepala kiana lembut. Semua gerakan  Andin tak luput dari perhatian Aldebaran, sedari tadi pria itu masih tetap mempertahankan dirinya.

Andin berdehem, mencoba menetralkan situasi. Ia melihat ke belakang, tampak viona kini tengah berdiam diri di sana tatapannya tak luput melihat ke arahnya dan juga Aldebaran.

MY HUSBAND IS MY DREAM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang