chapter 13

2.3K 144 3
                                    

Happy reading 🥀🎶
[][][][][]

Sinar Matahari perlahan mulai memasuki ruangan kamar. Tampak pasutri yang tengah tertidur pulas, jam sudah menunjukkan pukul 07.45 yang artinya sebentar lagi akan menuju pukul delapan.

Andin sedikit terusik dengan sinar matahari yang berasal dari celah celah jendela kamar. Andin lalu terbangun menatap jam.

"YAAMPUN MAS, BANGUN MAS BANGUN INI UDAH HAMPIR JAM DELAPAN MAS!!" Teriak Andin panik. Ia menggoyangkan tubuh Aldebaran.

Aldebaran perlahan membuka matanya, lalu menatap Andin bingung" kamu kenapa sih? Pagi pagi udah teriak teriak kay-"

"Udah mau jam delapan mas emang kamu gak kekantor?" Ucapan Andin yang dapat membuat Aldebaran terdiam. Detik kemudian ia buru buru turun dari ranjang tempat tidur lalu melangkah cepat menuju kamar mandi.

Beberapa menit kemudian, Andin sudah selesai membersihkan kamar Aldebaran mulai dari membersihkan tempat tidur membuka gorden balkon dan membersihkan yang lain nya.

"Andinnn saya lupa bawa handuk!!" Teriak Aldebaran dari dalam sana. Andin lalu melangkah menuju lemari Aldebaran mencari handuk dan beberapa baju Aldebaran.

"Ini mas aku simpen di depan pintu" ucap Andin. Tak ada balasan dari dalam mungkin karena Aldebaran tak dengan karena suara keran yang cukup keras.

Andin lalu berniat untuk duduk di pinggir ranjang, ia memainkan ponselnya sebentar melihat siapa tau ada yang mengirimkan pesan pada nya.

Ting...

Ponselnya bergetar menandakan ada yang mengirimkan pesan pada nya. Ia lalu membuka aplikasi pesan. Terlihat ada pesan dari nomor yang tidak dirinya kenal.

Dengan ragu ia membuka pesan tersebut, matanya membuka saat tahu siapa yang mengirimkan pesan pada dirinya.

+62 856********

Haii ndin
Kenalin gue Haris cowok yang kemarin hampir nolongin Lo.

Ia bingung harus membalas apa. Dengan cepat ia mengetikkan sesuatu kembali.

To: +62 856********
Ouh iya
Dapat nomor sy dari mana?

"Kenapa?" Celetuk Aldebaran yang membuat Andin mengusap dada terkejut.

"Ouh enggak mas. Udah mandinya? Aku mandi dulu ya mas"balas Andin sedikit gugup. Lalu ia menyimpan ponselnya di meja lalu pergi ke kamar mandi.

Aldebaran menggeleng. Lalu ia segera keluar dari kamar menuju ruang makan.

"Pagi ma" sapa Aldebaran dengan senyum manis.

"Good morning too Al, Andin mana?"tanya mama Rosa.

"Di kamar mandi"

Mamah Rosa mengangguk lalu melanjutkan makan nya. Hening sampai akhirnya Andin datang dengan jalan terburu buru.

"Pagi mah, maafin aku ya aku telat bangun"kata Andin merasa tak enak. Seharusnya ia bangun pagi untuk menyiapkan makanan.

MY HUSBAND IS MY DREAM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang