WELCOME TO MY STORY, I HOPE YOU LIKE IT. AND PLEASE KEEP YOUR WORDS IN THE COMMENTS...ಠ_ಠ
Hari yang membahagiakan ini, nantinya juga akan berakhir bahagia, iyakan?
HAPPY READING❤
........................................................................
Akhirnya hari yang dinanti oleh keluarga pun tiba. Namun saat ini seorang gadis yang tengah berada dalam keadaan sangat mengkhawatirkan. Gimana enggak? Mukanya pucat kayak mayat yang belum diboraks! Canda boraks. Chyntya yang tengah berada dikamar nya saat ini merasa begitu tegang.Pasalnya, dalam beberapa jam lagi ia akan menjadi istri orang.
Dia bangun lebih cepat dari biasanya. Bangun mandiri dari biasanya. Bergerak dari rebahan dan duduk memandangi dirinya di cermin untuk pertama kalinya! Chyntya saat ini benar-benar sangat bersemangat dan tegang dalam waktu bersamaan.
Gadis berusia dua puluh tiga tahun itu, melirik waktu pada ponselnya. Pukul tiga pagi ia terjaga dan menatap dirinya sendiri di cermin, jika ada yang melihat Chyntya seperti itu, ia pasti sudah lari terbirit-birit atau paling tidak pingsan.
Karna wajah Chyntya saat ini pucat dan tengah memandangi diri di cermin dengan napas memburu. "Ya Allah, aku bangunnya kepagian ini... Kenapa gugup banget sii."
Chyntya menarik napasnya perlahan dan membuangnya perlahan. Lalu memilih untuk membaringkan tubuhnya dikasur dan menyetel alarm. Chyntya memasang alarm pukul 05.00. Sekalian saat bangun ia tinggal melaksanakan sholat subuh. Chyntya sudah menjalankan sholat tahajjud dan istikharah nya sejak sebulan lalu memang.
Dan Chyntya berharap, doa di sepertiga malam yang ia panjatkan akan terkabul. Dan, Devan adalah lelaki yang akan menjadi Imam nya sampai akhirat nanti.
"Selamat tidur kembali..."
Di tempat Devan, lelaki dengan garis wajah mendekati sempurna itu, tengah melamun di atas tempat tidurnya. Pandangan nya menatap lurus ke langit-langit, padahal hari sudah menunjukkan pukul lima subuh. Jarang sekali ia bangun sepagi ini. Apakah ini karna saat yang akan terjadi beberapa jam kedepan?
Devan menggeleng kuat dibuat nya. "Ya kali gue gugup. Tapi ini wajar gak sii?"
Devan berbalik dengan selimut terpasang sebatas dadanya. Devan benar-benar dibuat jantungan, sepertinya ia tidak dapat menampik bahwa sekarang ia tengah merasakan kegugupan, lebih gugup dari pada saat menembak gadis yang ia sukai dulu! Ini lebih lagi.
"Bodo, bodo, bodoamat!" Devan lalu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, sepertinya lelaki berusia dua puluh lima tahun ini melupakan kewajiban nya sebagai muslim.
"DEVAN, KALAU UDAH BANGUN TUU SHOLAT!"
Terbukalah lagi selimut yang menutupinya itu, akhirnya dengan langkah gontai ia berjalan ke kamar mandi. Tapi sahutan Mama tersayang nya itu kembali terdengar.
"DEVAN, MAMA TAU KAMU UDAH BANGUN!"
"IYAA, MA.."
Pukul sebelas siang, banyak tamu undangan sudah hadir, walaupun tidak banyak sesuai jumlah undangan. Karna siang hari ini, hanya akan dilaksanakan akad untuk pernikahan Devan dan Chyntya. Tentunya resepsi akan dilaksanakan nanti malam.
Chyntya sangat gugup saat ini, putri Agatha itu tampil cantik dengan balutan dress panjang yang sudah dipilih oleh Amara. Ditambah dengan balutan hijab syar'i yang menutupi kepalanya, serta cadar yang ia kenakan. Amara lah yang meminta Chyntya untuk melakukan itu, dengan alasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVTA (END)
Ficción General𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐀𝐏𝐄𝐑𝐏𝐇𝐎𝐁𝐈𝐂 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐆𝐈𝐑❗ Apakah sebuah kesalahan mampu hilang lewat kata perjodohan? Menceritakan seorang gadis dan lelaki yang merupakan mantan sepasang kekasih, mereka dijodohkan atas dasar pertemanan serta permintaan kedua...