21. KESEMPATAN DALAM RESEPSI

61 27 3
                                    

WELCOME TO MY STORY, I HOPE YOU LIKE IT. AND PLEASE KEEP YOUR WORDS IN THE COMMENTS...ಠ_ಠ

Kamu yang dingin itu, harus mencair oleh kehangatan ku.

HAPPY READING 💞

........................................................................

Setelah acara akad dan salam-salaman dengan kedua orang tua. Mereka di
perbolehkan untuk beristirahat di dalam kamar. Resepsi akan dilaksanakan pada pukul tujuh malam nanti. Hari masi menunjukkan pukul dua siang. Tamu-tamu pada acara akad sudah banyak yang pulang. Dan saat ini, kedua keluarga tengah berada di meja makan.

"Kalian pasti deg-degan kan tadi.. Cieee." Goda Amara dan Agatha bersamaan.

"Biasalah, Devan katanya sampai gemeteran loh, Ma." Sahut Bara diselingi tawa Amara dan Agatha.

"Iyaa, pas tadi megang tangan pak penghulu nya, dia ampe genggam erat banget. Gue nahan ketawa banget liat lo. Untung aja ketutup ama muka datarnya itu." Ledek Fernon pula, dan saat ini Devan mengumpat dalam hatinya, menahan malu.

Devan melirik Chyntya yang juga terkekeh, membuat raut di wajah Devan memerah menahan kesal. "Tapi, tadi lo hebat kok adik ipar. Lancar dalam satu percobaan." Ujar Fernon dengan menepuk bahu Devan itu. Yang lain mengangguk setuju, lalu Chyntya ia bangga pada Devan.

Devan mendongak menatap Fernon dan tersenyum setipis kertas. "Anak Om Bara gitu loh." Sentak Bara dengan membusungkan dadanya juga merangkul sang putra.

"Menantu Agatha gitu loh."

"Adik ipar gue gitu loh."

"Anak Amara gitu loh."

"Suami Chyntya gitu loh." Mendengar itu sontak semua mata tertuju pada Chyntya yang saat ini baru menyadari apa yang dia lakukan. Karna hening dan berselimut kecanggungan, Chyntya menyuap nasi dan mengalihkan pandangan nya.

"M-makan dulu ya~"

"Kesayangan Chyntya gitu loh." Perkataan datar itu, membuat mata kembali tertuju pada Devan. Manusia yang ada disitu melongo mendengar ucapan Devan barusan. Apa itu gombalan? Bentuk kebucinan? Atau...

Chyntya bahkan cengo hingga mulutnya menganga dan membuat Devan berdecak. "Jorok tuh, makanan jadi muntahan." Ejekan Devan membuat Chyntya kembali sadar dan mengunyah makanan nya dengan malu-malu.

Keluarga mereka tentu tersenyum hangat melihat nya. Beda dengan Fernon yang menatap jengah kedua manusia dihadapannya itu. Gengsii teross! Batinnya geram.

"Oh, iya habis ini kalian istirahat ya.. Nanti malam bakal lebih banyak tamu yang bakal datang dari acara akad tadi." Ucap Amara lembut.

Chyntya dan Devan mengangguk. Dan mereka melanjutkan makan siang mereka hingga dua puluh menit berlalu. Chyntya menyuruh kedua sahabat nya untuk pulang dan akan datang saat resepsi saja, ketiga sahabat Devan tidak bisa menyaksikan secara langsung karna kesibukan mereka.

Tentunya saat resepsi mereka akan menyempatkan diri. Momen sakral itu hanya di video kan lalu dikirim oleh para istri mereka saja.

Devan dan Chyntya saat ini tengah berada di kamar gedung itu, yang sudah dikhususkan untuk mereka. Devan sedang berada di kamar mandi untuk membersihkan diri sedangkan Chyntya duduk di cermin hias untuk membersihkan make up yang ada di wajahnya. Khimar yang terpasang tadi pun sudah ia lepas.

Tepat saat Chyntya sudah melepas cadar nya, Devan keluar dari kamar mandi dengan memakai celana pendek dan handuk untuk mengusap rambut nya yang basah. Karna tidak terlalu fokus pada sekitar, Chyntya tidak mendengar Devan yang sudah keluar dari kamar mandi.

DEVTA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang