WELCOME TO MY STORY, I HOPE YOU LIKE IT. AND PLEASE KEEP YOUR WORDS IN THE COMMENTS...ಠ_ಠHanya saat memikirkan mu, semua perasaan ku bercampur.. Hanya saat membayangkan senyummu, aku langsung merasa rindu.
HAPPY READING❤
*****************************************
Saat ini tengah terjadi perdebatan antara dua orang yang mana salah satunya adalah seorang karyawan yang baru saja diperkerjakan disana. Orang-orang hanya diam dan menunduk memendam rasa kasihan terhadap karyawan yang dibentak oleh atasan mereka yang galak itu.
"Kerja tuh niat bisa gak? Hah?! Kalo kamu gak niat kerja sama saya, silahkan angkat kaki dari perusahaan ini. Saya gak butuh karyawan yang gak becus dan cuman berleha-leha kayak kamu!" Makinya dengan sorot mata penuh kemarahan.
Karyawan wanita bernama Riana itu, menunduk dan berusaha berbicara tapi entah kenapa, kelu sekali lidah nya untuk bergerak. Apa mungkin karna aura menyeramkan dari atasan nya itu?
"M-maaf pak.. Maaf. Saya akan bekerja lebih keras lagi pak. Maafkan saya." Mohon nya dengan suara gemetar.
Lelaki yang menjabat sebagai atasan nya tadi, tersenyum jijik mendengar permohonan karyawan gak becus nya itu.
"Asal anda tau, perusahaan saya tidak menerima kesempatan kedua. Sepuluh menit dari sekarang saya tidak ingin melihat wajah kamu." Perintah nya tegas.
Riana membelalak, sedangkan karyawan lain memandang pilu wanita itu. "P-pak! Jangan pak, saya mohon. Saya butuh pekerjaan ini untuk keluarga saya. Saya mohon pak. Jangan pecat saya."
"Saya janji akan bekerja lebih dan lebih lagi untuk perusahaan ini pak. Saya mohon pak." Mohonnya dengan mengatupkan kedua telapak tangannya.
Sang atasan tentu tidak peduli, peraturan ya tetap peraturan. Oh, ayolah tidak boleh ada perasaan pribadi terlibat dalam pekerjaan nya.
"Kalau kalian ingin seperti wanita ini, maka diam saja terus disitu." Sarkasnya datar dan semua karyawan yang ada disitu langsung saja kembali ke tempat mereka bertugas.
Lelaki itu berbalik menuju ruangannya meninggalkan wanita yang terus meraung meminta maaf pada nya. Security datang dan menyeret wanita yang sudah terlihat berantakan itu.
Di ruangan nya yang bernuansa abu-abu dan coklat, serta lemari besar disebelah kirinya juga beberapa ornamen tertempel didinding dan benda-benda aksesoris kantor dilemari tersebut.
Sedangkan dimeja kerja itu terdapat beberapa berkas juga ada laptop yang dibiarkan terbuka lalu telepon genggam yang berguna menghubungi karyawan dan OB,serta ada papan nama bertuliskan Devano Alexander.
Devano duduk dikursi kebesaran nya, memegang pena lalu menekan-nekan yang semakin lama semakin cepat dan sangat cepat lalu dibuang dengan kasar oleh Devan, sehingga pena itu pun patah. Duduk disofa ruangan nya yang empuk, ia memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri.
"ARGHH!! GAK BECUS!" Teriak nya. Untung saja ruangan itu kedap suara sehingga teriakan seperti auman itu tidak terdengar.
Ia berdiri dan menekan tombol dari telepon genggam itu, menginginkan seseorang untuk menjawab dengan cepat panggilan nya. "Keruangan saya, sekarang." Setelah mengatakan itu, ia mengambil berkas pertama dari beberapa berkas tadi dan memeriksa nya.
Kembali terlihat urat di leher nya serta rahang yang mengeras. Ia meremas berkas itu lalu membuangnya kearah pintu, tepat saat seseorang yang ia hubungi tadi datang. Karyawan yang tak lain adalah sekretaris nya itu meneguk ludah kasar.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEVTA (END)
Художественная проза𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐀𝐏𝐄𝐑𝐏𝐇𝐎𝐁𝐈𝐂 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐆𝐈𝐑❗ Apakah sebuah kesalahan mampu hilang lewat kata perjodohan? Menceritakan seorang gadis dan lelaki yang merupakan mantan sepasang kekasih, mereka dijodohkan atas dasar pertemanan serta permintaan kedua...