WELCOME TO MY STORY, I HOPE YOU LIKE IT. AND PLEASE KEEP YOUR WORDS IN THE COMMENTS...ಠ_ಠSaat bertemu, harusnya aku memeluk mu melampiaskan rasa rindu. Namun, lidah ku tak ingin mengatakan bahwa aku rindu padamu. Sedangkan hati, membiarkan lidah itu bungkam.
HAPPY READING❤
Absen dulu kuy!
Hobby kalian apa?▶➡
Yang suka ngerap, nyanyi plus dance, cung dulu➡▶
CMIW*****************************************
Malam pun tiba, Chyntya serta para karyawan nya langsung terduduk di kursi pelanggan yang dimana sudah tak diisi lagi. Mereka menghela napas lelah nya.
"Alhamdulillah hari ini rame ya, dan alhamdulillah kita bisa handle semuanya. Kalian luar biasa banget." Puji Chyntya kepada empat orang yang kini memperhatikan nya.
Keempat nya tersenyum senang mendengar itu. "Pasti mbak, kalau banyak pelanggan gitu mah kita semangat banget, walaupun capek hehe." Ujar Jojo menyahuti.
"Mbak, kode minta bonus itu mbak." Ejek Tiara yang dihadiahi gelak tawa oleh Tama dan Jeana, sedangkan Jojo memasang cengiran khasnya.
"Bisa juga tuh, peka mbak." Gurau Jojo, wah jika saja bosnya bukan Chyntya, mungkin saja ia sudah dipecat sekarang. Namun betapa beruntung nya mereka, bos serta pemilik kafe ini adalah Chyntya.
Chyntya tertawa kecil mendengar candaan keempat orang yang kini dianggap nya sebagai teman bukan lagi sekedar karyawan. Walaupun dia yang paling tua disini, tapi umur nya tak berjarak terlalu jauh. Hanya lima tahun.
"Bonus mah gampang. Tenang, kerja beres, tapi, bersih... Bonus gede menanti."
Jojo, Tiara, Tama serta Jeana bersorak gembira dan mengucapkan terima kasih kepada Chyntya. "Oke! Untuk merayakan kesuksesan hari ini, mbak mau traktir kalian semua, gimana?"
Mereka bersorak bahagia mendengar itu. "SETUJU!"
"Eitss." Seketika suara mereka teredam dan fokus pada Chyntya. "Kita bersihin dulu kafenya, soalnya dah waktunya tutup nih." Lanjut Chyntya sambil menunjuk jam tangannya.
Mereka pun akhirnya bersama-sama membersihkan kafe tersebut, tidak banyak hanya beberapa meja dan merapikan beberapa kursi yang keluar dari jalurnya. Serta menyapu lantai, untuk membersihkan noda hanya perlu dengan lap lantai, mengepel? Biarlah di pagi hari nanti.
Saat Chyntya sedang meletakkan vas bunga di meja kasir yang telah ia bersihkan, dering ponsel mengagetkan dirinya. Ponsel yang terletak di dekat mesin kasir itupun segera diambil oleh Chyntya.
Mama is calling...
Chyntya langsung membelalakkan matanya kala sang mama lah yang menelpon. Chyntya tiba-tiba teringat ucapannya yang akan membantu sang Mama membuat makan malam, ya itupun kalau tidak terlambat.
Chyntya pun mengangkat telpon tersebut. "Assalamu'alaikum, Ma."
"Walaikumsalam, bagus ya.. Udah dia yang ngomong mau bantu Mama, dia yang hilang. Dimana kamu? Kenapa telat?"
Nada suara Agatha pun tak terdengar bersahabat, suaranya sedikit ketus. Ya, sedikit karna Agatha tak mungkin membentak Chyntya, kan kesayangan.
Chyntya menyengir sambil tertawa canggung. Lalu ia berdehem. "Maaf, Ma. Di kafe Tya lagi rame banget, jadi Chyntya bantu-bantu deh, kan Mama tau kafe Tya dikit banget yang kerja."
Chyntya rasa Agatha tengah mengangguk-angguk mengerti di sana, karna suara Agatha setelah nya membuat Chyntya lega. "Ya sudah kalau begitu, jangan larut-larut ya, kalau dah selesai ya langsung pulang, oke?"

KAMU SEDANG MEMBACA
DEVTA (END)
General Fiction𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐀𝐏𝐄𝐑𝐏𝐇𝐎𝐁𝐈𝐂 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐆𝐈𝐑❗ Apakah sebuah kesalahan mampu hilang lewat kata perjodohan? Menceritakan seorang gadis dan lelaki yang merupakan mantan sepasang kekasih, mereka dijodohkan atas dasar pertemanan serta permintaan kedua...