WELCOME TO MY STORY, I HOPE YOU LIKE IT. AND PLEASE KEEP YOUR WORDS IN THE COMMENTS...ಠ_ಠ
Obsesi dalam cinta terkadang terdengar menyenangkan, namun yang namanya berlebihan tentu saja tidak menyenangkan.
HAPPY READING❤
****************************************
Di sebuah tempat yang gelap dan hanya diisi oleh remang-remang cahaya pun tidak memadai. Terdapat sosok pria dengan pakaian serba hitam tengah menelisik seorang wanita yang terduduk lemas. Dimana wanita itu tampak terikat dan dipenuhi beberapa luka lebam di wajah. Matanya pun terlihat sayu dan lelah. Dengan keringat memenuhi wajahnya.
"Sekarang lo liat, akibat dari perbuatan lo yang kayak cewek murahan. Dan ngelanggar aturan permainan gue." Ucapnya penuh tekanan.
Wanita itu menunduk karna memang terlalu lemas untuk mendongak. Dengan perasaan kesal, lelaki itu menangkup paksa dagu kecil sang wanita dan mata penuh keputusasaan itu menjadi kesenangan untuk nya.
"Gue gak bodoh lo cuma manfaatin gue Brengsek tolol! Cowok lemes dan pengecut kayak lo, berusaha ngancurin kehidupan pak Devan dan Chyntya. Bego, goblok!" Wanita terus memaki dengan tatapan kebencian serta suara bentakan.
"Berhenti Rivan, lo bakal nyesel kalau lo terus ngelanjutin ini semua. Gue peringatin jangan main-main sama mereka semua." Tekan wanita itu, pada Rivan.
Rivan menghempas kasar wajah wanita itu kesamping. "Munafik banget lo jadi cewek ya, tiba-tiba sok alim lo depan gue? Mana sifat murahan lo sebelum nya, gak usah merasa hero."
"Karna Chyntya cuma punya gue, bukan bocah tengil kayak Devan. She's mine. Forever. " Tekannya di akhir kalimat lalu tertawa seraya meremas rambut nya sendiri. Wanita itu bergidik melihat ekspresi Rivan yang mengerikan.
"Riana sayang...lo udah gak pantes hidup deh kayaknya, dan lo udah terlalu banyak tau. Sebagai gantinya gue kasih hukuman ringan ya buat lo? Gimana?" Tanya Rivan penuh intimidasi, membuat Riana yang tak lain adalah sekretaris Devan itu merinding.
"Cuih! Fuck of jerk! Bastard like a dog! Asshole! Obsesi gila lo akan buat lo hancur! Gue sumpahin lo gila, Rivan!!" Teriak Riana dengan penuh dendam serta rasa benci. Ia juga memberontak menginginkan kebebasan.
"Lepasin gue! Lepasin!! Bajingan sialan! Brengsek tolol! LEPASIN!"
Dorr!
Rivan menatap datar tubuh Riana yang perlahan kembali menunduk dengan darah yang bersimbah menetes dari lehernya.
"Berisik banget, pengang gue." Ucapnya santai, lalu membuang pistol itu ke arah Riana.
"Sampah harus dibuang di tempat sampah." Ujar Rivan seraya menunjuk Riana pada anak buah nya yang ikut menyaksikan tingkah gila majikan mereka.
Kemudian Rivan melirik arloji di tangannya, seketika tatapan dingin tadi berubah menjadi pancaran kebahagiaan.
"Time to meet her again."
********
Saat ini Chyntya tengah bersiap-siap menuju caffe milik nya, setelah dirasa semua pekerjaan nya telah selesai. Dengan penampilan sederhana yang tentunya terbalut hijab menutupi dada, gadis itu memasuki taksi yang sudah is pesan. Devan sudah memberi kabar bahwa ia akan pulang setelah sholat isya.
Setelah sampai Chyntya menyapa para teman-teman kerjanya dengan senyuman kehangatan.
"Gimana semuanya? Lancar?" Pertanyaan Chyntya dibalas dengan anggukan semangat oleh keempat pekerja muda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVTA (END)
Tiểu Thuyết Chung𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐀𝐏𝐄𝐑𝐏𝐇𝐎𝐁𝐈𝐂 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐆𝐈𝐑❗ Apakah sebuah kesalahan mampu hilang lewat kata perjodohan? Menceritakan seorang gadis dan lelaki yang merupakan mantan sepasang kekasih, mereka dijodohkan atas dasar pertemanan serta permintaan kedua...