05. WHY WE MEET?

81 64 9
                                    

WELCOME TO MY STORY, I HOPE YOU LIKE IT. AND PLEASE KEEP YOUR WORDS IN THE COMMENTS...ಠ_ಠ

Aku merasa sudah melupakan segala nya, ternyata saat bertemu perasaan lama itu masih ada

HAPPY READING❤

Sebelum itu, ayok kita perkenalan.. kalian dari daerah mana guyss

*****************************************

Saat Chyntya pulang, keadaan rumah sudah tampak sepi, seperti nya Bunda serta Fernon abangnya itupun telah terlelap. Sekarang, apa yang harus Chyntya lakukan? Kepada siapa ia akan bercerita mengenai kejadian hari ini?

"Mengapa kita malah ketemu sii?" Chyntya jadi kesal sendiri dengan hal yang menimpanya.

"Kenapa lo masih ada disini? Dikota ini."

"Apa lo jadi kebiasa buat jilat ludah sendiri ya?"

Chyntya menghela napas mengingat kalimat sarkas yang Devan lontarkan padanya. Chyntya sadar, bukan tidak mungkin ia bisa bertemu dengan Devan dikota ini bukan? Karna ranahnya Devan memang ada disini. Dan mungkin ini memang salahnya, kembali ke kota ini.

Karna merasa gerah, Chyntya membuka hijab nya dan terlihat kini rambut yang diikat sudah berantakan, karna tak nyaman Chyntya melepasnya hingga rambut lurus bergelombang itu terpampang jelas.

"Aku... Ya Allah sekarang apa yang harus hamba lakukan?" Chyntya mengucap itu dalam hati sambil menutup matanya.

Brak!

"Astaghfirullah!!" Chyntya langsung bangun begitu mendengar kamarnya yang didobrak.

Dan Chyntya shock ketika tau itu adalah Fernon, dengan kekesalan menumpuk ia pun melempar Fernon dengan mainan kecil di nakasnya. "Eh anjirr, santai dong!"

Chyntya melotot, santai katanya!? "Sadar, situ masuk kayak rentenir nagih utang. Udah deh, keluar aja lo bang. Ganggu tau gak, Zova mau istirahat."

Bukannya menurut, Fernon malah langsung berjalan mendekati adiknya dan yah! Menimpa tubuh mungil Chyntya hingga adiknya itu berteriak kaget. "Agh! Awas bang, berat tauu! Woii!"

"Berisik banget dah lo, ntar Bunda bangun kena omel." Dengan tenaganya Chyntya mendorong tubuh Fernon hingga berada di samping nya, lalu ia kembali mendudukkan dirinya.

"Lagian lo malah ganggu, ngapain dah kesini? Udah sana mending tidur di kamar lo, bang!"

"Gak mau gue, muka adik gue kusut begini kek ketemu mantan, masa gue tinggal?" Mendengar ucapan Fernon, Chyntya malah terdiam. Abangnya ini asal bicara tapi kenapa tepat sekali.

Fernon menyadari keterdiaman Chyntya langsung bangkit. "Lah bener ketemu mantan, dek?" Kalo sudah menggunakan embel-embel 'dek' maka Fernon benar-benar serius.

Chyntya mengangguk samar. "Devan ya? Selain dia, otak gue gelap liatnya. Ini si tengil aja cahaya di kepala gue remang-remang." Mendengar itu Chyntya terkekeh geli.

"Ngomong apa sii bang? Udah lah, Zova mau tidur." Fernon menahan pergerakan Chyntya yang akan berbaring.

"Duduk, terus cerita." Tekan Fernon dan akhirnya Chyntya pun memberitahu bagaimana pertemuan nya dengan Devan. Dan apa yang terjadi saat mereka bertemu, serta apa saja yang Devan katakan.

Fernon mendengar kan dengan baik, Fernon itu abang yang sangat menyebalkan, sikapnya jahil dan narsis pake banget. Tapi jika sudah menyangkut Chyntya adik emosian nya ini, maka Fernon ada di baris terdepan. Benar-benar menjadi pengganti sang ayah yang telah tiada.

DEVTA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang