WELCOME TO MY STORY, I HOPE YOU LIKE IT. AND PLEASE KEEP YOUR WORDS IN THE COMMENTS...ಠ_ಠ
Kini aku percaya karma itu nyata.
Padahal aku sering menahan tembok kebencian padamu, ternyata malah hancur oleh rasa cinta yang tulus ini.HAPPY READING❤
*******************************************
Sebulan sudah Chyntya menjalani konseling dengan psikolog nya. Dan sudah sebulan pula ia tidak mendengar apapun mengenai Rivan. Tentu saja ia senang, namun sangat mengherankan lelaki itu tidak menganggu nya.
"Sayang!" Panggil Devan dari atas tangga, Chyntya yang tengah membereskan meja makan pun mendongak.
"Kenapa, kak? Butuh sesuatu? Udah mau berangkat?" Chyntya mencuci tangan nya terlebih dahulu, kemudian menghampiri Devan yang menantinya.
Devan menatap penuh damba setiap apapun yang dilakukan Chyntya. Benar, apapun. Katakanlah ia gila, tapi sungguh jika ingin membandingkan rasa cinta nya pada Chyntya, itu adalah hal tidak berguna.
Jika Chyntya mampu tanpanya, maka Devan lebih memilih pergi selamanya jika tidak ada Chyntya."Sebenarnya aku gak mau ninggalin kamu tau, aku cuti lagi kali ya?" Sungut Devan sembari merangkul pinggang istrinya.
Chyntya menepuk pelan dada Devan.
"Kamu udah habis masa cuti tau bulan ini, jangan lagi ahh. Ntar kamu dipecat."Devan mendelik lalu tertawa remeh.
"Siapa coba yang mau mecat, aku kerja di rumah aja udah bisa ngegaji banyak karyawan. Jadi, aku cuti aja ya? Yayaya?"Devan memberikan serangan keimutan nya, membuat Chyntya rasanya ingin menabok bibir yang sedang manyun itu.
Cup!
"Kamu gak boleh males gitu, di kantor kan kamu nge-handle banyak hal, sekaligus ngecek situasi dan cara kerja karyawan kamu. Bisa aja kamu kerja sendiri, anak buah kamu santai-santai." Terang Chyntya setelah mengecup singkat pipi suami nya itu.
Devan semakin memanyunkan bibirnya.
"Ck, kenapa sii kamu tuh harus kerja juga? Jadi gak bisa aku kibul kan."Chyntya tertawa mendengar itu, ia memeluk erat Devan dan menghirup aroma parfum suaminya yang menenangkan itu.
"Mana nyium nya cuma di pipi." Gumam Devan yang tentunya didengar Chyntya."Hahaha...ya udah sini, aku cium lagi."
Dengan semangat empat lima Devan menerima nya. Cup.
******Malam pun tiba, dan kedua pasutri itu tengah menikmati siaran drama korea The Glory yang tengah ramai diperbincangkan. Kebetulan genre misteri dan sedikit kekerasan adalah favorit Chyntya. Alhasil keduanya sibuk mengunyah makanan ringan sebagai pendamping.
"Nyeremin banget gak sih kalau perundungan nya kayak gitu, kak." Ujar Chyntya dengan memeluk lengan Devan.
Posisi mereka saat ini adalah Devan bersandar pada sisi samping sofa, dan Chyntya bersandar di dadanya. Untung nya sofa itu tidak terlalu sempit sehingga keduanya merasakan rasa nyaman dan hangat.
"Itu udah bukan perundungan sayang, penganiayaan namanya. Satu tingkat lagi pembunuhan." Balas Devan kemudian kembali fokus dengan layar tersebut.
Setelah menikmati episode pertama, kini Chyntya kembali memutar episode kedua. Mereka menonton dengan serius setiap adegan dan mendengar kan dengan seksama setiap dialog yang diucapkan. Hingga adegan tidak pantas pun ditayangkan, reflek Devan mematikan layar televisi tersebut.
Hening. Tidak ada yang membuka suara.
Suasana canggung kini menyelimuti keduanya."A-aku beneran gak tau kalau rate dramanya begini kak. Beneran deh, bener." Jelas Chyntya sedikit terbata.
"Drama kayak gitu, hampir semuanya rate dewasa, Tya." Ucap Devan, sedangkan Chyntya menunduk malu. Salahkan drama nya yang tidak memberi aba-aba!
"Chyntya..." Lirih Devan dengan suara beratnya. "Apa kamu udah baik-baik aja?"
Chyntya mengerut heran. Sedangkan Devan mengusap lembut kepala Chyntya yang terbalut hijab. Menampilkan rambut indahnya yang tergerai dengan apik.
"Apa kamu baik-baik aja setelah aku menyentuhmu seperti ini?" Tanya Devan, tangan nya bergerak mengusap leher Chyntya. Gadis itu menatap Devan dengan dalam.
Cup
Devan mengerjap kala ia mendapat kan lampu hijau dari sang istri. Devan pun membawa Chyntya ke dalam gendongan nya. Sedangkan Chyntya tersenyum. Rasa sesak yang menyelimuti nya saat bayang-bayang menjijikkan itu hadir, sudah tidak lagi menghampiri.
Melainkan rasa hangat, cinta, dan kasih sayang yang kini menggelitik perutnya.
Devan.. Betapa beruntung Chyntya memiliki cinta lelaki tersebut."Let's make a baby, honey."
Dan malam bersejarah itu, menjadi kesan tersendiri untuk keduanya. Berakhir sudah perjalanan menyakitkan mereka untuk sampai di titik saling menerima, mencintai, menyanyangi dan melupakan segalanya di masa lalu serta menapaki masa depan yang berada di depan mata.
"Aku mencintai mu, Devan."
Devan tersenyum menatap mata Chyntya yang mengeluarkan air mata bahagia nya.
"Aku lebih mencintai mu, sangat mencintai mu, Chyntya."Masa lalu telah usai, dan kini tanpa peduli lagi apapun yang berada di masa lalu, mereka akan tetap berpegang teguh saling menguatkan untuk melihat masa depan tanpa berbalik pada masa lalu.
Kisah kita belum usai, namun perjalanan menyakitkan kita saat terpisah telah usai.
Selamat pada Devan dan Chyntya yang kembali bersatu dan menerima setiap rasa sakit masing-masing.Tamat ~~~~
▀▄▀▄▄▀▄▀
Assalamu'alaikum.. MasyaAllah di bulan Ramadhan cerita ini selesai.. Alhamdulillah
Guys.. Terima kasih telah menanti dan mendukung cerita UNRESOLVED atau DEVTA..
Demi apapun aku sangat berterima kasih, akhirnya setelah sekian lama aku menyelesaikan kisah ku ini.
Tentunya dengan akhir yang bahagia.Begini lah akhir kisahnya, jika kalian bingung apa yang akan diterima Rivan?
Tenang...
Cowok brengsek itu bakal kena batu nya di cerita saya yang lain, karna cerita lain Nara juga ada yang berhubungan sama pelecehan.
Sebegitu kuatnya efek pelecehan pada mentalitas seseorang, entah itu lelaki atau wanita, sangat berefek hingga terus membayangi korbannya.
Ingat pelecehan bukan terjadi karna sang korban, melainkan nafsu bejat dari si pelaku.
Fitnah, jika fitnah pelecehan terjadi padamu maka tunggu lah Tuhan membalas kan nya pada dia, kau tidak perlu menyimpan dendam.. Meski rasa benci itu akan terpupuk.. Ingatlah Allah.. Ingatlah Tuhan..
DEVTA sampai disini... Salam saya Kanara as Simplythonlyyn
GOOD BYE IN NEXT STORY
I LOVE YOU GUYS..❤📍
jangan lupa bershalawat.
26 Maret 2023
17.29 WIB
I'm finish this story!☺

KAMU SEDANG MEMBACA
DEVTA (END)
General Fiction𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐀𝐏𝐄𝐑𝐏𝐇𝐎𝐁𝐈𝐂 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐆𝐈𝐑❗ Apakah sebuah kesalahan mampu hilang lewat kata perjodohan? Menceritakan seorang gadis dan lelaki yang merupakan mantan sepasang kekasih, mereka dijodohkan atas dasar pertemanan serta permintaan kedua...