WELCOME TO MY STORY, I HOPE YOU LIKE IT. AND PLEASE KEEP YOUR WORDS IN THE COMMENTS...ಠ_ಠ
Tidak ada yang lebih mengasikkan selain bernostalgia mengenai masa lalu bersama teman bukan.HAPPY READING❤
******************************************
Hari sudah menunjukkan pukul satu siang, namun tak ada niatan dari seorang lelaki tampan yang berkutat dengan komputer itu untuk bangkit dari sana. Bahkan mengacuhkan para sahabat yang kini membujuk nya untuk makan siang.
"Van, lo napa jadi murung gitu dah muka nya. Ayok lah makan, bini gue masak banyak ini." Pinta Vicky untuk kesekian kalinya.
"Van, makan dulu. Entaran lagi di lanjut, sebagai anak buah lo gue merasa gak sopan makan duluan." Tambah Firdan dan mencomot satu perkedel lalu memakannya.
"Mulut ama raga emang gak sejalan." Sindir Altan. Firdan menyengir dan ditertawai oleh Vicky.
Kemudian suami dari Shella itu bangkit dan berjalan mendekati Devan. Ia merebut berkas itu lalu menyusunnya, menarik paksa Devan dan mensave data yang sebelumnya Devan kerjakan. Devan tampak pasrah karna seperti nya Althan benar-benar kesal padanya.
"Jangan kayak cewek, lempem banget jadi cowok." Ucapan pedas itu berasal dari Althan. Devan tak menjawab apapun dan kini is ikut duduk di sofa dan terpaksa menikmati makan siang.
"Tau gak sii, kalau lo sekarang tuh kayak kurang semangat hidup. Gak ada gairah-gairahnya gitu. Padahal udah dapat modelan Tya." Celetuk Firdan yang diangguki oleh Vicky.
"Nih orang cuma perlu berdamai aja. Kalo udah damai behh, mungkin dia bakal lebih gila dari gue sama Marsha." Sahut Firdan. Devan yang mendengar itu hanya berdecak saja.
"Maksudnya?" Firdan bertanya karna memang Firdan sendiri berteman dengan mereka baru dua tahun dan Firdan hanya tau beberapa kisah Devan dan Chyntya.
Walaupun tak pernah tau siapa Chyntya tapi Devan selalu terlihat frustasi jika menyangkut gadis itu dan Vicky menceritakan nya. Dari situ barulah ia tau, Devan sedang patah hati.
"Jadi tuh dulu ya, kalau gak salah gue lagi masa orientasi, dan adek-adek lagi pada haus gitu. Ehh iya kan, Al?" Jelas Vicky sembari menerawang karna ragu ia bertanya pada Althan dan mendapatkan jawaban berupa anggukan.
"Waktu kalian hanya satu jam yaa jadi, pergunakan waktu nya adik-adik kakak." Ucap Chyntya dengan tersenyum manis hingga menampakkan gigi nya yang putih bersih. Para siswa bersorak riang melihat kakak kelas cantik mereka itu.
"Kakak cantik, jomblo gak? Kalo iyaa ayo jadi pacarku yang ke sekian -sekian kak!" Teriak seorang siswa baru dari barisan kelompok empat.
Devan dkk, tengah melihat adik-adik yang berteriak memuji Chyntya yang manis dan terkesan ramah itu.
"Maniss bangett kak!! "
"Love you kakak cantik, eyakk! "
Vicky yang mendengar kehebohan itu justru takjub karna Chyntya memang lah seorang gadis yang sangat ramah. Dan memang dulunya gadis itu merupakan seorang anggota OSIS yang mengurus masa pengenalan sekolah untuk anak baru.
"Gila Chyntya.. Udah dapat penggemar aja dari adek kelas. Hahahaha." Ujarnya. Ia melirik Devan yang menatap tak suka ke arah kerumunan semut disana yang memuja-muja Chyntya.
Vicky dan Althan tentu mengerti tatapan itu. Cemburu. "Aduhh panas ya disini."
Althan heran saat diam-diam Devan berjalan mendekati tas Chyntya lalu mengambil botol air nya. Ia diam saja karna merasa tidak penting juga ia peduli. Namun yang lebih penting adalah gadis yang kini menatap dingin dirinya dari arah yang berdekatan dengan Chyntya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVTA (END)
Narrativa generale𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐀𝐏𝐄𝐑𝐏𝐇𝐎𝐁𝐈𝐂 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐆𝐈𝐑❗ Apakah sebuah kesalahan mampu hilang lewat kata perjodohan? Menceritakan seorang gadis dan lelaki yang merupakan mantan sepasang kekasih, mereka dijodohkan atas dasar pertemanan serta permintaan kedua...