30.KATAKAN ALASANNYA!

75 27 7
                                    

WELCOME TO MY STORY, I HOPE YOU LIKE IT. AND PLEASE KEEP YOUR WORDS IN THE COMMENTS...ಠ_ಠ

Lihatlah betapa tersiksa nya dia, padahal dia yang memulai.. Dia yang keras kepala, dia juga yang merasakan sakitnya

HAPPY READING❤

.......................................................................

Seorang pria tengah asik menegak minuman alkoholnya. Tidak peduli sudah berapa banyak yang ia minum, lelaki itu tetap melanjutkan nya. Seakan tak peduli dengan resikonya. Devan.. Ya, ternyata lelaki itu pergi ke tempat maksiat ini. Tempat dimana segala jenis pendosa beegerumul. Berlenggak-lenggok serta tanpa tau malu asik bercumbu.

Dan Devan tidak sendirian. Ia bersama dengan Firdan. Namun, Firdan sudah berhenti meminum alkoholnya. Ia tidak ingin merasa mabuk, karna menurut nya itu akan lebih berdosa. Huh? Pembenaran apa itu? Bodoh.

"Devan udah cukup itu woi! Lo bisa tepar nanti, gue gak mau bopong anjir!"

Devan tidak memperdulikan itu ia tetap melanjutkan nya. Sampai tiba-tiba wanita penghibur disana menghampiri keduanya. Satu wanita bernama Ugly menghampiri Devan dan duduk di atas pangkuan lelaki itu. Devan menatap kosong seolah tidak sadar siapa yang menghampiri nya.

"Mas nya udah mabuk ya? Aduh, sampai mau teler gitu, gimana puas gak sama minuman nya?" Ujar Ugly dengan suara yang menye-menye. Devan tampak enggan untuk menjawab, ia mulai merasa gelisah.

Sedangkan satu wanita penghibur lain bernama Bitch, sibuk meraba-raba tubuh Firdan. Padahal Firdan sudah memberontak dan menatap wanita itu tajam. Firdan yang merasa jijik pun langsung mendorong Bitch dengan kasar. Hingga wanita itu menabrak meja.

"Bangke lo! Jijik gue liatnya. Sekali lagi lo nyoba sentuh aset calon istri gue, gue bakar lo! Pergi lo Bitch." Sentaknya membuat Bitch ketakutan. Dan langsung pergi dari sana. Firdan yang melihat Devan tidak berdaya bahkan si Ugly yang hampir mencium nya, langsung saja menjambak Ugly dan melempar wanita itu hingga terjatuh.

Ugly berteriak kaget sekaligus sakit. "JAUJ-JAUH LO!" Seketika wanita itu langsung berlari meninggalkan kedua nya. Firdan menghela napas lega. Dan kini ia benar-benar harus membawa Devan pulang. Tapi saat akan merangkul Devan, Firdan didorong hingga terjatuh.

Firdan melongo seketika. "Kayak deja vu aja gua pake jatuh-jatuh gini. Dan lagi yak, kenapa nama para jalang nya pada aneh-aneh? Eh bentar kok gak nyambung? Eh, anjir Devan!!"

Firdan lalu berdiri dan berkacak pinggang layak nya emak-emak yang memergoki anaknya bermain. "Dasar gak tau diri, masih untung gue peduli! Berdiri gak lo!" Dengan tenaganya pria itu membopong Devan dengan tergopoh-gopoh hingga sampai ke mobil milik lelaki itu.

"Lo udah punya Chyntya, Van. Ya kali lo masih jadi berandal kayak gini, bro-bro." Gumam Firdan dengan menggelengkan kepala nya.

Setelah merasa bahwa Devan sudah berada dalam posisi duduk yang benar. Firdan langsung menuju kursi kemudi dan menghidupkan mesin mobil, membiarkan nya sebentar dan baru lah ia berjalan. Dalam perjalanan sesekali Firdan dapat mendengar Devan yang menggumam.

"Dia nangis... Air matanya, gue yang salah.. Gue bentak dia.. Gak boleh nangis.. Dia sakit.. Dia sakit.." Itulah yang dapat ia dengar.

Firdan menghela napasnya. "Lo yang salah, Van. Hubungan lo padahal bisa diperbaiki tapi gengsi dan ego lo gak mau lo turunin. Sakit kan lo. Rasain." Ledek Firdan pada Devan, mumpung sang empu sedang terpejam. Kalau tidak mana berani dia.

DEVTA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang