WELCOME TO MY STORY, I HOPE YOU LIKE IT. AND PLEASE KEEP YOUR WORDS IN THE COMMENTS...ಠ_ಠ
Seberapa jauh kita berusaha untuk tidak berjumpa, jika Tuhan menginginkan nya kita ingin berkilah bagaimana?
HAPPY READING❤
*******************************************
Awalnya Devan berniat untuk menetap di apartemen nya saja malam ini, tentu saja untuk melampiaskan segalanya. Berkali-kali pun dilarang oleh Agatha agar jangan lakukan hal salah, Devan tetap keras kepala dan melakukan hal buruk dibelakang Agatha.
Tapi lagi-lagi Agatha memintanya pulang ke rumah untuk mempersiapkan diri, karna malam ini akan diadakan pertemuan keluarga. Devan kesal tentu saja, pertemuan ini tentu ia akan melihat orang yang sangat ia benci itu. Devan bahkan benci untuk menyebut namanya.
Sekitar pukul tujuh malam, Devan telah siap dengan setelan yang sudah disiapkan oleh Amara sebelum nya. Devan pun turun setelah mendengar Amara memanggilnya.
Amara kagum dengan penampilan Devan sekarang. "Anak Mama emang tampan, gak sia-sia merawat bibit yang ditanam Papa kamu." Ujar Amara kagum. Bara yang mendengar nya melotot.
"Astaghfirullah sayang.. Omongan kamu tuh harus dijaga bener kayaknya ya. Udah terlalu frontal." Tegur nya pada Amara.
"Gak papa kali Pa, lagian Devan udah besar. Kecuali kalo dia masih kecil." Jawab Amara berkilah. Bara hanya mengangguk pasrah saja. Sedangkan Devan hanya diam, dirinya sedang tidak berada pada mood yang bagus. Hingga ia berucap membuat Amara dan Bara menatap nya.
"Emang kita mau ngapain sii pake pertemuan segala. Udahlah langsung aja. Jangan basa-basi."
Kedua orang tuanya menafsirkan lain kekesalan nya itu. Lihat lah kedua nya malah menatap dan tersenyum jahil.
"Udah gak sabar banget kayaknya buat nikahin Chyntya ya. Sabar dong kita harus pendekatan lagi." Hibur Amara, bukannya terhibur justru Devan semakin kesal.
"Ya udah ayo berangkat, kita akan malam bersama disana. Dan Devan, Papa ingin kamu menjaga sikap dan tidak meledak-ledak. Kamu tau konsekuensi nya kn?" Ujar Bara seraya memperingati.
Devan hanya mengangguk pasrah dan segera setelah itu mereka berangkat. Sekitar dua puluh menit perjalanan, akhirnya mereka tiba di rumah Chyntya. Calon istri nya. Wait, calon istri? Demi apapun Devan muak, ia ingin pergi dari sini, belum bertemu rasanya sudah seemosi ini.
"Devan... Mama mohon kendalikan amarah kamu, jangan membuat keributan atau Mama bener-bener akan kecewa. Ingat Devan." Kembali Amara yang memberi peringatan.
"Iyaa, Ma."
"Sudah sekarang kita masuk, mereka pasti sudah menunggu." Ajak Bara dengan menggenggam tangan istrinya. Devan berjalan dibelakang mereka. Dan sekarang ketiganya sudah berada di depan pintu rumah Chyntya.
Tok tok tok
"Assalamu'alaikum..."
Tak lama setelah mengetuk pintu, seorang wanita berbalut gamis dengan hijab syar'i nya terlihat. Ia menampilkan senyum lembut nya."Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh... Alhamdulillah kalian sudah datang. Ayok silahkan masuk, kita juga sudah menyiapkan makan malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVTA (END)
Ficción General𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐀𝐏𝐄𝐑𝐏𝐇𝐎𝐁𝐈𝐂 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐆𝐈𝐑❗ Apakah sebuah kesalahan mampu hilang lewat kata perjodohan? Menceritakan seorang gadis dan lelaki yang merupakan mantan sepasang kekasih, mereka dijodohkan atas dasar pertemanan serta permintaan kedua...