WELCOME TO MY STORY, I HOPE YOU LIKE IT. AND PLEASE KEEP YOUR WORDS IN THE COMMENTS...ಠ_ಠ
Aku tidak tahan melihat sikap mu yang berubah, jangan lagi. Kembalikan dirimu itu untuk ku.
HAPPY READING❤
****************************************
Hari sudah menunjukkan pukul sembilan malam, Devan akhirnya pulang dan heran saat pintu tidak dikunci. Bahkan tidak ada lagi Chyntya yang menyambut nya pulang. Tenaganya untuk memarahi Chyntya yang ceroboh lenyap, kala matanya melihat meja makan yang sudah tersaji untuk nya.
Tidak ada Chyntya, Devan yakin gadis itu masih mengurung diri di kamar nya. Devan pun menikmati makanan itu dalam kesunyian, tak ada lagi pertanyaan dari Chyntya. Senyum gadis itu dan panggilan istimewa nya.
"Apa sekarang gue boleh bilang kangen?"
Setelah menyelesaikan makan malam itu, Devan beranjak dari sana dan berjalan menuju kamar nya. Lelaki itu hanya menatap sekilas kamar Chyntya kemudian berjalan ke kamar nya. Ia akan membersihkan diri dan beristirahat.
Setelah selesai, Devan berbaring di tempat tidur nya. Ia menatap langit-langit kamarnya yang didominasi oleh warna abu-abu cerah. Ia mulai memejamkan matanya. Dan bergerak ke kanan dan ke kiri berusaha memunculkan kantuk di mata nya.Devan bangkit dengan paksa. Lelaki itu gelisah dan merasa tidak bisa untuk tidur.
"Sial! Gue kenapa sii?" Ucapnya frustasi.Devan meraih ponselnya ia membuka benda kecil itu dan mencari kontak Firdan. Setelah tersambung dengan segera Devan menyampaikan tujuan nya.
"Gue pengen semua informasi tentang Rivan, bukan cuma yang lo tau, lo harus cari lebih detail. Gue mau malam ini." Setelah mengatakan itu Devan mematikan ponselnya, tak mempedulikan Firdan yang mengumpatinya disana.
Ia tidak bisa membiarkan pikiran negatif ini mengusai nya. Devan tidak ingin terus menerus menyakiti gadis itu. Devan setidaknya ingin sekali saja membuat senyum Chyntya kembali merekah karna nya. Devan menyesal... Ia bahkan tidak tau mengapa ia melakukan ini semua kepada Chyntya.
Apa hanya karna dendam? Atau ia hanya ingin Chyntya merasakan apa yang ia rasa selama ini. Devan juga membenci dirinya yang memiliki gengsi tinggi, entah dari mana muncul sifat menyebalkan ini. Sifat yang membuat gadis itu terluka karna nya.
Sekitar tiga puluh menit menunggu, akhirnya Devan mendapatkan notifikasi email dari Firdan.
Fir'aun
Sumpah, kalo lo ngirim
tugas yang ngotak dikit!Begitulah isi pesan teks dari Firdan setelah mengirim nya email. Tanpa peduli, Devan membuka email itu dan isinya merupakan segala infomasi mengenai Rivan.
Tertulis bahwa Rivan lahir pada tahun 1988, tunggu sebentar, bukan kah Rivan kelahiran tahun 1996, sama seperti dirinya bukan? Bagaimana mungkin Rivan memalsukan kelahiran nya dan jadi anak SMA, dulu!? Gila, ini gila.
Lalu tertulis bahwa Rivan pernah mengonsumsi obat-obat terlarang di usia dua belas tahun, dan jadi buronan polisi karna menghabisi saudara perempuan satu-satu nya keluarga yang tersisa. Setelah itu Rivan juga pernah menjadi begal sadis yang menghabisi nyawa orang. Ia bahkan pernah menjadi pengedar, pecandu, tukang cabul dan pembunuh.
Dan tiga tahun setelah nya, ia diketahui tertangkap setelah ketahuan melakukan pelecehan dan penganiayaan terhadap anak gadis. Fakta-fakta mengejutkan mengenai Rivan, membuat Devan bertanya-tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVTA (END)
Ficción General𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐀𝐏𝐄𝐑𝐏𝐇𝐎𝐁𝐈𝐂 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐆𝐈𝐑❗ Apakah sebuah kesalahan mampu hilang lewat kata perjodohan? Menceritakan seorang gadis dan lelaki yang merupakan mantan sepasang kekasih, mereka dijodohkan atas dasar pertemanan serta permintaan kedua...