07. PERJODOHAN

81 57 19
                                    

WELCOME TO MY STORY, I HOPE YOU LIKE IT. AND PLEASE KEEP YOUR WORDS IN THE COMMENTS...ಠ_ಠ

Jangan salahkan aku jika kita kembali dipertemukan, jangan salahkan aku untuk setiap ekspektasi yang kau buat tentang ku, Dan jangan salahkan aku saat kau kecewa

HAPPY READING❤

Hallo reader... Gimana kabar kalian? ▶⏯
Semoga baik ya...

*******************************************

Chyntya diam tanpa menjawab sepatah kata pun. Fernon pun hanya menatap sendu adiknya itu. Agatha tersenyum kecut melihat raut sedih dimuka anaknya. Agatha mengelus kepala Chyntya yang terbalur khimar itu dengan lembut.

"Ibu akan cerita kan, seperti apa ayah kalian dulu."

"Ayah mu adalah sosok yang paling Bunda cintai nak, padahal dulu Bunda amat benci pada ayah kalian itu. Dia menyebalkan, iseng, pecicilan, sangat bukan tipe Bunda. Hahaha." Agatha menceritakan ayah Chyntya dan Fernon,membayangkan bagaimana dulu saat masih menjadi asing.

Kekasih nya, suaminya dan separuh nafasnya.

"Namun, berbagai cara ayah kalian lakukan untuk menaklukkan Bunda yang keras kepala ini. Perjodohan. Kami disatukan dalam perjodohan." Ungkap Agatha, tentu Fernon dan Chyntya tau itu.

"Nak... Bunda sosok wanita keras kepala dan benci dikekang saat itu. Membenci ayah mu, melampiaskan kemarahan Bunda atas ketidakadilan. Namun, Bunda akhirnya tersadar saat Ayah kalian mampu mengorbankan diri demi Bunda."

"Chyntya sayang... Ayah meminta menjodohkan mu dengan Devan bukan tanpa alasan. Bukan pula karna ia tau kalian dulu nya adalah sepasang kekasih."

Agatha menarik nafasnya dalam sebelum mengeluarkan satu rahasia yang selama ini apik sekali tersimpan.

"Sudah sejak kecil kalian dijodohkan, namun kalian terpisah. Dan takdir Allah malah mempertemukan kalian lagi, dan Bunda serta Ayah justru bersilaturahmi kembali dengan keluarga Devan."

Chyntya mendengarkan dengan baik setiap hal yang diceritakan oleh Agatha. Mencerna nya, sedikit terkejut juga bahwa dulu ternyata ia pernah mengenal seorang Devan. Saat kecil? Ia tak menyangka hal itu.

"Permintaan ayahmu adalah menikahkan kalian berdua sayang.. Dan harapan terbesar nya kamu dan abang kamu bahagia. Ini juga merupakan perjanjian dari dua sahabat karib. Ayahmu dan Ayah Devan."

Terlalu mendadak, Chyntya tidak tau harus bagaimana. Disatu sisi ia ingin menerima karna itu merupakan permintaan terakhir sang ayah. Namun, perasaan nya pada Devan sudah lama hilang.

Agatha tersenyum lembut. "Bunda tidak memaksamu, Chyntya."

Chyntya yang menunduk tadinya kini mendongak lalu tersenyum lembut. "Chyntya mau kok Bunda..."

Agatha langsung menghamburkan pelukan pada putri kecil yang kini menjelma menjadi gadis cantik itu. "Alhamdulillah sayang.. Terima kasih... Mas, Chyntya menerima nya." Lirih Agatha pada kalimat terakhir.

Chyntya membalas pelukan itu tak kalah erat, ia mengeluarkan air matanya dan langsung ia hapus karna tak ingin Agatha sedih. Fernon yang melihat itu mengepalkan tangannya karna tak kuasa melihat dua orang penyemangat dalam hidup nya bersedih dan menangis.

DEVTA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang