19.MENGUNDANG KALIAN

24 4 0
                                    

WELCOME TO MY STORY, I HOPE YOU LIKE IT. AND PLEASE KEEP YOUR WORDS IN THE COMMENTS...ಠ_ಠ

Jangan buat malu diacara pernikahan gue!

HAPPY READING❤

*******************************************

Tiga hari. Ya tiga hari lagi, acara pernikahan akan dilangsungkan. Dan kini Devan sibuk dengan sedikit berkas yang benar-benar penting untuk ditandatangani. Tentunya harus ia periksa dulu takut ada kesalahan atau bahkan kecurangan. He not stupid, guys.

Karna pekerjaan nya hanya sedikit, otomatis pekerjaan juga sudah siap. Sesekali memantau setiap karyawan, menegur beberapa kesalahan dan mencoba membantu untuk memperbaiki. Setelah itu, Devan melirik jam di tangan nya yang kini sudah menunjukkan jam makan siang.

Boys Only!

Me
Ketemu di Avocado Caffe
Gue mau ngomong, penting!

Firaun?
Anjir, kerjaan gue masih banyak
Nenggang sabi kali bos? 😫✌

Vickysut!
Sabar, lagi buat dedek! 😘

Me
Anjing lo! Gue serius ini urgent
@Firaun, serah lo. Ntr kalo makin
banyak urus lagi

Firaun?
Aaaa... Bos!😭

Satan.
Otw

Setelah berkirim pesan itu pun Devan kembali menyimpan ponselnya. Dan dia sedikit kesal dengan Vicky tadi, sangat tidak sopan. Menghiraulan kekesalan nya, Devan memilih untuk langsung menuju ke tempat perjanjian. Tak butuh waktu lama, akhirnya ia sampai dan saat memasuki caffe bernuansa eropa itu, dan menelisik tempat duduknya, ternyata sudah ada Althan disana.

Devan menghampiri Althan yang kini juga melihat nya, mereka bersala ala lelaki. Kemudian memesan minuman masing-masing. Tak lama kemudian, Vicky disusul pula oleh Firdan datang.

"Jadi apa yang lo mau bicarain? Cepet gue sibuk nih." Ujar Firdan mendesak Devan. Vicky mendelik.

"Sok sibuk banget bapak asisten." Firdan langsung saja menggeplak kepala Vicky.

"Noh noh! Salahin nih orang gak ngotak banget ngasi tugas ke gue, mana dia ambil bagian dikit doang." Umpat Firdan pada Devan yang hanya dibalas tatapan datar.

"Hm, nanti gue ambil alih kerjaan gue lagi."

"Jadi, Dev? Lo mah ngomong apa dah? Kayaknya penting banget." Devan menatap ketiga nya dengan serius.

"Gue udah buat undangan buat pernikahan dan gue gak mau ngasih ke lo pada." Jelas Devan membuat ketiganya menukikkan alisnya.

"Lo gak mau ngundang kita? Anjirr parah banget lo, songong amat." Sinis Vicky dan menegak minuman yang sedari tadi menganggur mungkin milik Althan.

"Kenapa gak mau ngundang?" Tanya Althan. Devan menghela napasnya, belum selesai berbicara sudah dipotong saja oleh sahabat sengkek nya itu.

"Karna gue yang bakal ngundang kalian dengan sendirinya. Sekarang. Gue pengen lo pada datang ke pernikahan gue, meskipun gue gak berharap sama pernikahan ini, gue pengen lo berdua datang." Tutur Devan dengan panjang lebar lagi.

DEVTA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang