WELCOME TO MY STORY, I HOPE YOU LIKE IT. AND PLEASE KEEP YOUR WORDS IN THE COMMENTS...ಠ_ಠ
Lupakan dulu yang lalu, kini bersama mu adalah hal yang terpenting.HAPPY READING❤
**************************************Malam, benar kegelapan itu telah tiba. Kini, Devan juga tengah bersiap-siap untuk pulang. Berjumpa dengan istri nya. Ia melirik jam di tangan, yang menunjukkan pukul delapan malam. Masih ada waktu untuk sesuatu yang akan ia berikan pada Chyntya.
Devan menuruni tangga dengan cepat tanpa berekspresi sedikit pun, dan tentu itu hal lumrah bagi seorang berpangkat tinggi seperti Devan. Orang-orang pasti tau, bahwa Devan adalah bos yang tegas dan tidak sedikit pun dapat memberi keringanan pada siapapun yang melakukan kesalahan padanya.
Dalam perjalanan menuju rumah, raut dingin tanpa ekspresi tadi terganti menjadi raut penuh binar kebahagiaan dengan musik sebagai penggiringnya. Devan tersenyum sendiri membayangkan wajah Chyntya ketika ia sampai di rumah.
"Pengen peluk istri, pengen cium istri, pengen sweet talk bareng istri." Gumamnya seperti bersenandung.
"Istri? Siapa istri gue?" Gerutunya dengan heran dan raut menggemaskan. Tak lama setelah nya terkekeh.
"Chyntya Azolva Canned dong, she only one for me, she is my wife and she's mine. Akhhh! Kek orgil lo Devan." Umpat nya tertahan.
Sejenak kemudian ia berdehem. "Oke fokus Dev, fokus. Perhatiin jalannya dan go. Ah yeay back home.. to see my wife! Wohooo!"
Apa kalian pernah membayangkan kaca film gelap pada sebuah mobil? Dan apa kalian pernah memikirkan kegilaan apa saja yang bisa terjadi?
Baiklah jika belum pernah, maka Devan adalah bukti nyata bagi pemilik kaca film hitam pada mobilnya. Ia menjadi sedikit tidak waras dan agak nyeleneh saat berada di dalam mobil seorang diri.
Dan itu semua terjadi karna seorang gadis cantik dengan hijabnya bernama Chyntya Azolva Canned.
Sekitar beberapa menit kemudian, akhirnya Devan sampai di rumah nya. Ia segera memikirkan mobil nya di depan rumah, tak lupa menutup garasi. Devan pun keluar dari mobil dan berjalan ke arah rumah nya yang gelap.
Tunggu sebentar, Devan menghentikan langkah nya. Gelap? Kenapa rumah nya gelap? Apa Chyntya tidak ada di rumah? Tapi jika memang tidak ada, harusnya Chyntya memberi kabar.
Devan melangkah cepat menuju rumah, tidak... Pikiran nya tidak boleh menjadi kenyataan. Dengan gerakan cepat dan kuat ia menendang paksa pintu rumah itu hingga terbuka.
Brakk!
Pichuww!
Devan mengerjap, ia terkejut karena tiba-tiba saja sebuah confetti ditembakkan padanya. Devan pun menatap lurus ke depan, yang juga dibalas sama dengan Chyntya. Ia tercengang melihat pintu tiba-tiba di dobrak paksa, dan Devan datang dengan wajah panik.
Devan tersadar dan langsung memeluk erat Chyntya, sehingga alat confetti itu terjatuh dan Chyntya hanya bisa terbingung-bingung dengan apa yang terjadi.
Tunggu dulu, harus nya Devan senang karna ia memberi kejutan, kenapa malah terlihat panik dan khawatir. Kenapa?
Devan melepas pelukan nya dan memeriksa keadaan Chyntya. "Kamu gak papa? Ada yang luka? Apa yang sakit, sayang?" Tanya Devan beruntun.
Chyntya mengerjap polos, ia bingung dan menatap Devan dengan kosong. Apa? Kenapa? Gimana?
"WOI! Astaghfirullah.. Bukannya salam malah main dobrak pintu, innalillahi." Ujar Marsha dengan tidak menyangka. Devan langsung menoleh ke belakang dan ia terkejut melihat Shella dan Marsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVTA (END)
Aktuelle Literatur𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐀𝐏𝐄𝐑𝐏𝐇𝐎𝐁𝐈𝐂 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐆𝐈𝐑❗ Apakah sebuah kesalahan mampu hilang lewat kata perjodohan? Menceritakan seorang gadis dan lelaki yang merupakan mantan sepasang kekasih, mereka dijodohkan atas dasar pertemanan serta permintaan kedua...