06.PERMINTAAN AYAH

83 66 12
                                    

WELCOME TO MY STORY, I HOPE YOU LIKE IT. AND PLEASE KEEP YOUR WORDS IN THE COMMENTS...ಠ_ಠ

Seperti apa sebenarnya alur yang sedang kita jalankan, mengapa semua jauh dari keinginan kita?

HAPPY READING❤

Yeyyy double niii!
😌
******************************************


Seminggu setelah pertemuan dengan Devan itu, sudah tak pernah lagi Chyntya bertemu dengan nya. Matahari telah terbit kembali menyisakan panas pagi yang menyehatkan. Dan seorang Chyntya kini telah bergelut dengan masakannya. Karna hari ini ia akan pergi quality time bersama sang Bunda. Dan sekaligus mengisi waktu luang karna ia libur hari ini.

Demi apapun Chyntya senang akan kembali menghabiskan waktu dengan sang Bunda, lalu apakah Fernon akan ikut? Tentu saja, Chyntya memaksanya untuk ikut.

Chyntya menyiapkan makanan tadi dalam tempat untuk dibawa, karna rencana mereka hari ini adalah untuk berpiknik disebuah taman sepi yang jarang sekali orang tau. Chyntya menceritakan ini dengan abang dan juga Bundanya.

"

Loh, Chyntya kamu masak sendirian? Kenapa gak minta bantu sama Bunda?" Kaget Agatha saat melihat Chyntya selesai menata segalanya.

"Hehehe, gak papa Bunda, soalnya tadi Chyntya liat juga Bunda lagi sibuk, ya udh Chyntya sendiri aja. Lagian alhamdulillah sudah selesai."

Bunda Agatha mangut-mangut saja, tapi sebentar? Kemana putra sulungnya? "Abang kamu mana? Apa belum bangun?"

"Udah kok, Bun. Mungkin lagi dikamar ngurus kerjaan. Chyntya juga udah bilang kan semalam kalo kita bakal pergi jalan-jalan hari ini." Bunda Agatha mengangguk, Fernon itu sibuk mengurus perusahaan peninggalan suaminya.

"Ya udah sekarang kamu suruh Fernon siap-siap, kamu juga.. biar nanti Bunda yang lakuin sisanya."

"Gak papa, Bunda.. biar Chyntya aja yang--" Tatapan mata Agatha yang lembut namun penuh perintah itu akhirnya membuat Chyntya menurut. "Oke, Bun."

Akhirnya Chyntya pun menuju ke kamar abangnya. Tentu saja Chyntya membalas perlakuan yang pernah Fernon lakukan padanya.

Brakk!

"Astaghfirullah!! Kaget gue anjir.." Chyntya melotot ia berniat memanggil Bunda nya.

*BUNDA! ABANG--" Suara Chyntya terpotong karna mulutnya sudah ditutup oleh tangan Fernon yang dengan seluruh tenaganya Chyntya bisa lepas dari sekapan abangnya.

"Ya Allah bang, tangan abang bau banget ya! Gak cuci tangan atau gak cebok kau!"

Fernon melotot ia menggeplak kepala Chyntya pelan, namun itu mampu membuat Chyntya meringis. Tangan Fernon itu keras walaupun tak kuat dipukul nya.

"Yang sopan sama yang lebih tuaa! Lagian ya gue juga dah cuci tangan, sembarangan bocah." Omel Fernon dan Chyntya menggerutu dibuat nya.

"Ngapain? Sampe dobrak pintu gue." Chyntya memcebik. "Disuruh Bunda siap-siap bang, kita kan mau piknik. Dan lagi gue bales dendam karna lo juga dobrak pintu kamar gue kemarin. Oke segitu aja, gobayyy! Good to the bye!"

Fernon melongo melihat Chyntya yang alay dan menyebalkan itu. "Sejak kapan adek gua alay gitu? Gue lupa, sejak di kandungan dia begitu. Hadehh.."

Selama perjalanan menuju Taman Yudara Asri, Chyntya, Fernon, juga Bunda Agatha mengisi kesunyian dengan bernyanyi dan membahas banyak hal. Sungguh Chyntya berharap setelah lelahnya memikirkan pekerjaan juga setelah pertemuan nya dengan Devan ia akan dapat menenangkan pikiran nya.

DEVTA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang