WELCOME TO MY STORY, I HOPE YOU LIKE IT. AND PLEASE KEEP YOUR WORDS IN THE COMMENTS...ಠ_ಠ
Disini tempat kita memulai kisah lagi.
Semoga kali ini, akhirnya membahagiakanHAPPY READING❤
Publish 15 Februari 2023
........................................................................
Dalam perjalanan menuju apartemen Devan, mobil yang mereka kendarai saat ini hanya terdapat keheningan dan suara laju mobil yang stabil. Devan menoleh melihat Chyntya yang fokus terhadap jalan.
"Kita tinggal di rumah." Devan bersuara, Chyntya menoleh memandang Devan.
"Iyaa." Jawabnya. Devan melirik Chyntya, sepertinya gadis ini belum paham, maksud sepenuhnya dari ucapan nya.
"Kita bakal ke 'rumah' bukan apartement gue."
Chyntya melirik Devan cepat, dahinya mengkrenyit. "Loh, kenapa? Bukannya kamu bilang sama Mama kalau kita bakal tinggal disana. Kok rumah?"
"Karna apartement gue dah gue jual. Disana sempit gue gak suka. Lagian jauh juga dari kantor." Jawab Devan. Sejujurnya ia hanya berkilah saja, nyatanya ia sudah menyiapkan rumah ini sejak lama.
Chyntya mengangguk paham, "Trus rumah yang kamu maksud ini, kamu beli dari hasil jual apartement?"
"Gak, rumah itu udah lama gue tinggalin. Sekarang udah ada yang beresin disana, paling sampai sana, udah beres semua."
Chyntya menatap datar dengan sesuatu yang ada didepan matanya. Ia mendorong kopernya masuk, dan melihat-lihat sudut-sudut rumah berlantai dua itu. Hmm.. Besar dan luas, tapi kenapa masih dalam keadaan berantakan seperti ini!? Devan?
Lihat, lelaki itu tidak melirik sedikit pun kearah Chyntya yang terus menatap punggung nya dengan tatapan menusuk. Devan merasakan itu, tapi ia mencoba tak acuh. Iyaa, niatnya begitu kalau aja Chyntya tidak memaksanya untuk menatap gadis itu.
"Devan... Katanya udah ada yang ngisi, ini kok kayaknya harus mulai dari nol ya?" Tanya Chyntya dengan senyum manisnya. Devan mengerti lalu mengangguk ia melepas pegangan bahu Chyntya itu dan mundur selangkah.
"Jadi tuh.. Sebenarnya gue lupa ngabarin ke mereka kalau gue pindahnya hari ini."
Chyntya rasanya ingin mencubit pipi Devan dengan kuat, agar pria itu dapat mendapatkan kekesalan nya. Tapi apalah Chyntya, ia belum punya keberanian yang seperti itu. Chyntya tau, bahwa ini Devan yang berbeda dengan masa lalu nya.
Akhirnya Chyntya membawa koper itu ke lantai dua yang mana terdapat tiga kamar berjejer. Devan, hanya memperhatikan pergerakan istrinya tanpa berniat membantu.
"Ini lemari kita? Waw! Besar banget, kayak video yang aku lihat di youtube dehh." Sorak Chyntya bersemangat, Devan mengangguk samar.
"Eumm.. Devan?" Panggil Chyntya ragu.
"?"
Chyntya mengusap dadanya sabar melihat Devan hanya menaikkan sebelah alisnya.
"Boleh gak kalau aku yang ngedekor rumah? Maksud aku tuu, yaa aku beresin sekaligus nyusunnya sesuai kayak yang aku pikirin."
Devan seolah berpikir padahal gak sama sekali, ia mengangguk kecil lalu pergi keluar dari kamar itu. Menyisakan Chyntya yang sudah tersenyum senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVTA (END)
General Fiction𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐀𝐏𝐄𝐑𝐏𝐇𝐎𝐁𝐈𝐂 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐆𝐈𝐑❗ Apakah sebuah kesalahan mampu hilang lewat kata perjodohan? Menceritakan seorang gadis dan lelaki yang merupakan mantan sepasang kekasih, mereka dijodohkan atas dasar pertemanan serta permintaan kedua...