Chapter 1

1K 84 3
                                    

Saat itu....

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"(Name) Chan cepat bersiap. Ada tamu bantu ibu!!" Ibu mu berteriak dari luar kamar mu setelah kau selesai mandi.

"Ak dengar bu, ak akan segera datang."

"Nee Chan, biar aku bantu."
Misae adalah perias yg handal ia lebih pandai mendandani mu ketimbang kau sendiri di usianya yg jauh lebih muda semua orang di desa memuji keahliannya merias bahkan cara gadis itu memilih Yukata dan Kimono juga diakui oleh orang di desa.

"Yosh, Nee Chan kau sudah cantik. Tinggal hiasan rambut saja."

"Tu-tunggu Misae Chan, ikat rambut saja tak usah memakai tusuk konde." Kau mencegahnya saat ia ingin memasangkan tusuk konde pada rambutmu.

"Apaan sih Nee Chan? Jika tamu datang Onee Chan lah yg harus lebih cantik dari adiknya."

"Sihh.... Ak tidak mau!" Tolak mu.

"KALIAN BERDUA! KENAPA LAMA SEKALI!!" Ibu mu datang dengan amarah pada mu dan juga Misae.

"Ini Onee Chan tidak mau memakai tusuk kondebya." Adu Misae.

"Sudah jangan buang waktumu!" Ibu mu segera menarik mu keluar dari kamar.

"Memang siapa yg datang bu?" Tanya mu. "DIAM SAJA!" Bentak ibumu.

🌸🌸🌸

"Waaa jadi dia (Full Name)?" Seorang wanita dengan kimono merah muda tersenyum dan membelai wajahmu.

"Dia manis sekali." Wanita itu memuji mu sambil tersenyum ke arahmu.

"Nyonya dan Tuan, sekarang bisa anda jelaskan, tujuan anda datang ke rumah kami?" Tanya Ayahmu.

"Benar." Wanita itu kembali duduk dan kau dapat melihat seorang laki laki seusia mu tengah duduk sambil melambaikan tangan ke arah mu.

Laki laki itu tersenyum padamu, kau melihat iris hazelnya yg begitu dalam dengan rambut mocanya.

"Kami ingin melamar putrimu (Name) untuk putra kami." Seorang pria dewasa berkata langsung pada intinya.

"Tapi Tuan Mori dia masih te-"

"Ku rasa semua orang di desa kecil ini tahu bahwa ak tidak suka penolakan. Pikirkan saja tawaranku." Mori berucap sambil menaruh secarik kertas di atas meja kemudian pergi.

"Sampai jumpa lagi, (Name)."

Laki laki seusiamu itu juga turut pergi mengikuti ayah dan ibunya. Namun sebelum ia pergi, ia sempat melambaikan tangannya padamu.

"Apa apaan semua ini!" Ayah mu mendadak kesal dengan kertas surat yg ia baca.

"Ada apa Ayah?" Tanya mu.

"Tidak ada, cepat bereskan semua ini!"

Setelah kejadian itu, pekerjaan mu yg biasanya bermain dan belajar bersama guru mu kini jadi bertambah satu yaitu melakukan pekerjaan rumah.

.





.




.
TBC

Two Personalities | Dazai Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang