Chapter 19

248 31 16
                                    

"Bos."

Mori yg tengah berdebat dengan Koyou, dibuat diam saat mendengar seseorang memanggilnya dari luar ruangan.

"Masuklah, Chuuya Kun."

Tepat setelah dipersilahkan masuk, seorang pria dengan rambut berwarna jingganya masuk ke ruangan sang bos. Koyou yg nampak tegang berusaha menutupi perasaannya dengan meminum teh yg ada di meja.

"Ada apa, Chuuya Kun?" Tanya Mori.

Sebelum Chuuya menjawab ia meletakan sebuah kalung liontin hati berwarna biru safir di atas meja.

"Ak menemukan ini setelah seorang cewe berkimono menabrak ku semalam. Beberapa anak buahku bercerita tentang cewek itu, karena itulah ak kemari dan menyerahkan benda itu." Jelas Chuuya.

Mori dan Koyou hanya terdiam sembari menatap kalung yg ada di atas meja.

"Kalau begitu, ak permisi."

"Tunggu Chuuya Kun."

Saat Chuuya membungkuk dan berbalik, Mori memanggilnya. Pria sarkastik itu berbalik dan kembali pada posisinya.

"Kau adalah seorang pria yg sanggat menghormati wanita, apa ak benar?" Tanya Mori.

"Um.."

"Bisakah ak mempercayakan mu untuk menjaga gadis itu bila Dazai Kun melakukan hal bodoh."

Chuuya sempat ingin protes namun melihat bosnya ia berfikir sejenak mempertimbangkan permintaan bosnya.

"Bos anda tahu ak tak bisa menolak perintah, tapi anda pasti tahu hati seseorang akan berubah sekuat apapun itu, terlebih gadis itu sedang dalam keadaan hancur. Hadirnya seseorang mungkin akan membawa cahaya baru namun juga kegelapan bagi seseorang yg datang padanya."

Mori sedikit terkejut dengan ucapan Chuuya yg sudah melebihi para pujangga. (Ya kan author yg nulis kl aslinya mah plg nolak 🤣 bersyukurlah karena author ini Istri mu Chuuya kun 😅😅)

"Kau benar Chuuya Kun, tapi ak meminta mu datang sebagai seorang Kakak untuknya bukan seorang pria yg mencari kesempatan dalam kesempitan." Jawab Mori.

"Akan ku lakukan." Setelah itu Chuuya pergi dari ruangan Mori. Sudah pasti  sembari menggerutu memaki Dazai.

"Ak benar benar malu." Tiba tiba Koyou bicara setelah Chuuya sirna dari pandangannya.

"Semua terjadi karena sosok gelap dalam dirinya yg pasti mengintimidasinya. Dazai Kun, dia harus belajar menguasainya." Sahut Mori.

🌸🌸🌸

Di tempat yg lain, di sebuah kamar. Seorang gadis lugu tengah terisak di balik pintu. Semalaman gadis itu termenung dan menangis.

"Apanya yg cinta? Ternyata ak tak memiliki kekuatan seperti itu."

Dia tak lagi sanggup menangis, kepalanya begitu pusing dan matanya sudah membengkak.

TOK.....

TOK.....

TOK.....

"(Name) Chan, boleh bibi masuk?"

Suara ketukan dan suara seseorang mengisi sepi kamar mu. Dengan lemah, kau bangkit dari duduk mu dan memutar kenop pintu.

Wajah tenang Koyou berubah saat melihat keadaan mu. Dia paling benci melihat ketidak sempurnaan seorang wanita.

"Ikut ak." Koyou menyeret mu dan membawamu pergi. Sebagai orang yg sedang dalam tekanan batin kau hanya diam dan mengikutinya.

Di persimpangan jalan, kau sempat berpapasan dengan Dazai. Ia tengah menatap mu dan Koyou, kau tak membalas tatapannya kau hanya diam dan menutupi wajahmu dengan rambut panjang mu.

"Apa-apaan gadis itu, dia pasti akan menciptakan drama baru." Suara hati dari sisi gelap Dazai yg bicara.

.






.








.
TBC

Two Personalities | Dazai Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang