Chapter 8

355 43 2
                                    

Beberapa hari sejak kejadian malam itu, Dazai tak lagi datang. Dazai seolah menghilang bahkan saat kau ke rumahnya para penjaga di sana mengatakan Dazai tak ingin ditemui siapapun.

Kau selalu pulang dengan kecewa. Kecewa bahwa Dazai tak ingin menemui mu dan kau tak bisa menemuinya. Di depan rumahnya kau hanya bisa menangis.

Namun dari dalam rumah, dari balik jendela. Dazai melihat mu menangis di luar sana.

"Kau tak ingin menemuinya? Dia sudah datang untukmu." Ucap Mori.

Ingin dan tak ingin, itulah yg Dazai rasakan. Ia berusaha melawan namun setiap melihat mu di sana hatinya menjadi lemah.

🌸🌸🌸

Berjalan pulang membawa makanan yg masih utuh sembari menangis, itulah aktivitas baru mu.

Saat menangis dan berhenti di tengah jalan, tiba tiba ada yg memecahkan balon berisi air tepat di atas kepala mu. Membuat mu terkejut dan mencari pelaku yg membuat mu basah.

"Yahoo, (Name) Chan." Saat melihat ke atas kau bisa lihat Dazai tengah duduk santai di atas pohon dengan yukata biru tuanya.

Sempat menatapnya lama kemudian
"Dazai Kun, kau jahat jahat... Kenapa kau tidak mau menemui ku hiks... Hiks ..."

Melihat mu menangis Dazai kemudian turun dari pohon dan menghampiri mu. Ia hanya berdiri diam di hadapan mu.
Saat kau memukul dadanya dia juga hanya diam sembari mengusap kepala mu.

"Apa kau sudah selesai menangis (Name) Chan?" Tanya Dazai sambil mengusap kepala mu.

Setelah merasa bahwa kau sudah tenang, Dazai mengenggam tangan mu dan mengajak mu pergi.

Seperti biasa ia akan membawamu duduk di bawah pohon bunga sakura.

🌸🌸🌸

"Kau masih menangis rupanya, kau ini betah sekali menangis." Keluhnya sambil menyentil dahi mu. "Ak ada di sini sekarang, kau tak usah menangis lagi." Lanjutnya.

"Hiks.... Ak sedih karena kau tak datang seperti biasanya, hiks...." Tangis mu.

"Hahh, (Name) Chan ada yg ingin ak tanyakan." Sembari mengusap kedua matamu kau menatapnya.

"Apa?"

"Apa kau tidak takut dengan ku ?" Tanya Dazai.

Mendengar pertanyaan darinya membuat mu mengingat kejadian beberapa hari yg lalu. Rasanya kau menjadi semakin takut.

Namun ada sisi di hati mu yg menolak rasa takut itu, memaksamu berkata.

"Tidak."

"Begitu ya, terima kasih." Jawabnya.

🌸🌸🌸

Setelah bercanda hingga sore, Dazai mengantar mu pulang.

Berpisah kini menjadi perasaan yg menyakitkan bagi mu.  Meski sudah tiba di depan rumah kau masih menggenggam tangannya.

"Ak akan antar kau sampai ke dalam." Ucap sambil mengetuk pintu rumah mu.

"Yaaa ak datang!"
Terdengar seseorang menjawab dari dalam. Setelahnya pintu pun terbuka.

"Hee Onee Chan, Dazai Nii Chan." Misae tampak terkejut melihat mu pulang bersama Dazai.

"Yaah Misae Chan." Sapa Dazai sambil melambaikan tangan ke arahnya.

"Silahkan masuk, Dazai Nii Chan."

🌸🌸🌸

"Ak sudah mengantar mu sampai ke dalam, ak akan pulang. Hari sudah malam besok ak akan datang lagi." Ucap Dazai sambil menatap ke arah mu.

"Janji?"

"Ak janji." Jawabnya. "Aku pulang ya, sampai jumpa." Dazai melambaikan tangan ke arah mu lalu berlari pulang.

"Cepatlah datang." Batinmu.

.





.







.
TBC

Two Personalities | Dazai Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang