Chapter 43

232 25 23
                                    

Semua orang sudah tahu bahwa Dazai telah kembali. Meski semua orang merasa kecewa namun mereka tetap bersikap biasa saja.

Cara Mori untuk menjauhkan mu dari bahaya adalah dengan membuat Dazai sibuk di luar dengan pekerjaan Port Mafia.

Di sisi lain, Dazai benar benar mengutuk sikap Mori yg seenaknya kepada dirinya. Saat ia kembali ia tak dapat liburan malah mendapat lemburan. Pria beriris hazel itu sedari tadi hanya melempari batu ke sembarang arah.

"OI DAZAI, ini bukan waktunya untuk bermain cepat selesaikan misi bodoh ini!" Teriak Chuuya.

"Hiih jika kau tak sabaran, lakukan saja sendiri." Sahut Dazai tak peduli.

"Ak juga tidak sudi satu misi dengan mu, tapi ak tak ada pilihan lain Bodoh!" Jawab Chuuya tak kalah menyebalkannya.

"Begini saja, bagaimana jika kau pulang dan biar ak disini Chuuya." Usul Dazai.

"Heh, ak ini tak seperti kau yg suka sembrono Dazai. Sudah selesaikan saja."

"Mau bagaimana lagi, ayo! Lagi pula ak ada boneka lucu di kamar dan tak sabar memainkannya."

Chuuya tahu maksud pria kejam ini.  Ia benar benar faham arah pembicaraannya.

"Hahh kau ini!" Keluh Chuuya.

🌸🌸🌸

"Kau baik baik saja ?" Tanya Koyou.

"Umm hanya saja dia sempat menggerayangi tubuh ku." Jawab mu.

"Hahh kumat lagi." Keluh Yuhi.

"Sebenarnya ak ingin kau kembali ke desamu, bukan sebab ak mengusir mu tapi ak hawatir pada keselamatan mu." Ucap Koyou.

"Aku ..... Aku..."

Kau meremas rok mu sambil menunduk. Kau mengingat betapa sakitnya saat Dazai harus mempertahankan kesadarannya saat ia harus merelakan hidupnya diambil alih oleh sosok lain dalam tubuhnya.

"Se-"

"YA~ Mori San ak sudah selesai dengan misi merepotkan mu."

Dazai bicara lantang begitu ia membuka pintu ruangan, mengejutkan penghuni ruangan.

Mori sebenarnya terkejut tapi ia berusaha menutupi keterkejutannya.
"Ehmm, Syukurlah kau kembali dengan selamat."

"Tentu saja, sebab tak ada satu orang manusia yg bisa menipuku." Jawab Dazai penuh rasa percaya diri.

Dazai melirik ke arah mu yg duduk di antara Koyou dan Yuhi.
"Oya oya.... Siapa yg ada di sini sekarang? Apa kau bagian Mafia?"

"Dia bagian dari keluarga." Sahut Koyou.
Dazai hanya mendatarkan wajahnya saat pertanyaannya dijawab oleh Koyou.

"Koyou Kun, ak ada rencana untuk mengajak kalian ditambah beberapa eksekutif untuk makan malam bersama, apa ka-"

"Jangan mengajakku dan (Name) dalam acara konyol kalian. Sebab ak dan dia sudah memiliki janji." Potong Dazai sembari melirik tajam ke arah mu.

"Tapi ak ingin, gadis cantikku ikut dengan ku." Koyou merangkul mu membuat wajahmu jatuh di bahunya.

Dazai dengan cepat menarik tangan mu membuatmu berdiri terpaksa.
"Jangan merayu!" Tegas Dazai.

"Tapi di-"

"Tidak apa apa Bibik, ak tidak ikut lagi pula ak ingin beristirahat."

Mendengar jawaban mu Dazai langsung memasang senyum kemenangan.

"Permisi." Ucap mu sembari pasrah ditarik Dazai.

Begitu kau dan Dazai hilang dari ruangan semua orang kembali tegang.

"Kita tidak tahu, Dazai yg seperti apa yg saat ini bersama kita. Bagaimana jika dia adalah sosok yg sadis ?" Koyou bicara sembari menatap keluar jendela.

"Apa mungkin dia sosok Psikopat iyakan Chuuya San?" Yuhi bicara dan menyeret Chuuya dalam perbincangan.

"Cih! Anak ini selalu memperkeruh suasana."  Keluh Chuuya.

"Iiiih inikan fakta Chuuya San." Protes Yuhi.

"Diam saja anak ingusan! Belajar sana!" Usir Chuuya.

"Kau harus melakukan sesuatu Mori Sensei!" Ucap Koyou.

🌸🌸🌸

Saat di kamar, Dazai dengan cepat mendorong mu hingga kepala mu membentur tembok. Ia mengunci pergerakan mu dan menatap sinis ke arah mu.

"Akhirnya waktu untuk kita berdua pun tiba." Dazai menjilat bibirnya sembari membelai dagumu.

"Ughh..." Kau melenguh tak nyaman saat tangan brengseknya menyusuri tubuhmu hingga tiba di ujung kemeja mu.

"Heee, kau sudah sedikit bisa melenguh ya. Anak pintar." Ucapnya.

Bukan berarti ucapannya tadi mengakhiri kegiatannya, kali ini ia lebih liar lagi dengan meneroboskan tangannya ke dalam kemeja mu.

"Kya-"

"Sihh, ak sudah bolang jika kau tak bole berteriak."

Semua wanita akan bergairah saat tangan asing merayu tubuhnya apalagi sampai memainkan dua gundukan miliknya(keramat sakti juga :v)

"Ku rasa berdiri itu tidak nyaman untuk pemula seperti mu."

Kemudian, Dazai menggendong mu dan membaringkan mu ke atas ranjang. Kali ini tak hanya tangan tapi ia juga menjamah leher mu, mencium aroma tubuh mu dan menggigit leher jenjang mu.

"Ughh..."

"Itu baru melenguh...." Celetuk Dazai.

Satu persatu kancing baju mu dilepas olehnya dan menampakan tubuhmu lebih jelas dengan dua gundukan yg masih tertutup bra.

"Waa tubuhmu seperti perawan tapi itu bagus." Ucapnya sembari menatap mu dan mengagumi lekuk tubuh mu.

"Ano, a-apa yg mau kau lakukan ?" Tanya mu dengan wajah memerah.

"Sebenarnya ak ingin masuk ke dalam tapi mood ku tidak bagus untuk hal ini jadi, ak ingin kau melepas kemeja mu dan rok mu." Ucapnya.

"S-"

"Sekarang juga!!!" Paksanya.

Mau tidak mau suka tidak suka kau tetap melakukannya. Setelah kau menanggalkan kemeja dan rok mu, kini yg tersisa hanyalah bra dan celana dalam milik mu.
Entah apa yg mau ia lakukan tapi perasaan mu begitu tidak tenang.

Benar saja, pria itu membaringkan mu sedikit lebih di atasnya lalu ia menyingkap bra sebelah kirimu dan melahap puting mu.

"Ahhh hhh....."

Sensasi tersetrum (? Entahlah sensasi apa author tdk tahu) mulai menyapa mu. Ia seperti bayi yg meminta minum sebelum terlelap tapi dia hanya menghisap dan memainkan puting mu dengan lidahnya.

"Da-dazai Kunhh hehhentikan!" Pinta mu.

"Tidak mau, ak akan lakukan ini sampai pagi." Tolaknya dengan suara yg terdengar kurang jelas karena ia masih mengulum puting mu.

"Neraka macam apa ini!!!" Batinmu.

.




.







.
TBC

Mari doakan semoga (Name) g ngeluarin ASI buat Dazai. 😀😀

Punya anak juga belom weh wkwkwk.

Two Personalities | Dazai Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang