Chapter 14

266 33 4
                                    

"Tebak siapa yg ak temui tadi?" Tiba tiba Koyou bicara saat ia baru membuka pintu.

"Siapa ?" Kedua orang yg ada di dalam menoleh ke arah Koyou namun hanya Mori yg bersuara.

"Ak bertemu (Name)." Jawab Koyou. Dazai sempat menunjukam ekspresi terkejutnya namun ekspresi itu segera padam.

"Apa yg terjadi, apa ada masalah?" Tanya Mori.

"Dia ke sini bersama adik dan sepupunya. Kau tahu, beberapa tahun lalu desa mereka mengalami bencana yg merenggut nyawa kedua orang tuanya."

Mori hanya mengangguk sedangkan Dazai ia memilih menutup wajahnya dengan koran seolah ia sedang membaca namun sebenarnya ia mendengar semua itu.

"Jika kau membiarkannya bersama mu lagi. Maka ak tak segan untuk menyakiti hatinya saat ak menggambil tubuhmu."

Suara itu menggema ditelinga Dazai. Membuat ia berdecih kesal.

Koyou menarik koran yg digunakan Dazai untuk menutupi wajahnya. Ia benar benar kesal padanya.

"Tuan muda, apa kau tuli?" Tanya Koyou.

"Tidak, ak hanya tak peduli. Gadis desa itu datang atau pergi itu bukan urusanku." Rasa sakit meremas hati Dazai saat ia harus mengatakan orang yg ia kasihi sebagai 'gadis desa'

Dazai kemudian membuang sembarangan koran yg digenggamnya tadi. Menutup pintu dengan keras bahkan terdengar Dazai menendang bawahannya.

"Kau harus menemukan jalan untuk membebaskannya." Ucap Koyou. "Jadilah dokter yg berguna." Lanjutnya sambil berjalan pergi.

Apa yg dapat Mori perbuat, selain menghela nafas. Ia harus berfikir keras disaat ia benci melakukannya.

🌸🌸🌸

Malam, terasa begitu panjang bagi seorang (Name). Ia tak bisa tidur, ia memikirkan Dazai setiap malam.
Kali ini, ia menangis. Padahal ia mengatakan bahwa ia tak akan menangis namun nyatanya air mata itu jatuh juga.

Ingatan akan hari dimana ia bersama dengannya terus berputar seperti video yg berulang.

Ia menjerit tertahan, benar benar sakit yg tak berdarah.

"Ak membenci dan mencintai mu. Ak benci kau." Ucapmu sambil menangis.

Di tempat yg berbeda, di ruangan yg gelap gulita. Seorang Dazai Osamu tengah duduk termenung, ia juga mengingat masa di mana ia bisa bersama mu.

Namun Dazai terlalu takut untuk memiliki mu.

"Kenapa kita bertemu? Kita masih terikat namun tak dapat bersama (Name). Mungkin setelah ini kau akan menangis."

.







.








.
TBC

Two Personalities | Dazai Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang