Chapter 50

236 23 27
                                    

Dazai memang menepati janji untuk mengijinkan Mori kembali ke Yokohama. Namun selama berbulan bulan lamanya kau hanya menjadi budak sex dari seorang lelaki bernama Dazai Osamu.

Sudah banyak pil pencegah kehamilan kau minum demi menghindari kehamilan yg Dazai benci. Selain itu semakin lama pria itu semakin hilang kendali, terbukti saat kau menolak Dazai sudah sanggup untuk menampar mu.

Tubuh mu kurus dan wajah mu pucat akibat terlalu lelah, semua orang sudah mengusahakan agar kau bisa terbebas dari pria kejam itu tapi Dazai terlalu licik setiap kali kau akan bebas pria itu berekting begitu lihai dan membuat semua orang bahkan kau terpedaya.

Kau tak menemukan sosoknya lagi, sosok Dazai yg kau kenal saat masih kecil. Sosok yg begitu kau kagumi, kini tak ada lagi.

"Kau sanggat tidak berguna." Cacian itu selalu ia lontarkan terhadap diri mu selain itu ia juga memaksamu menelan pil penunda kehamilan setiap kali ia selesai mengagahi mu.

"Kenapa kau tidak mau punya anak, Dazai Kun?" Tanya mu lirih.

Dia mendengus dan mencengkram wajahmu.
"Mereka itu hanya segumpal darah menjijikan yg berubah menjadi manusia. Bayi itu hanyalah mahluk menjengkelkan seperti anjing."

Setelah Dazai pergi kau bisa menangis, kau menatap pil yg tersisa di atas meja dan memutuskan untuk membuangnya ke toilet.

🌸🌸🌸

"Kita harus membebaskan dia secepatnya, ak hawatir dia bisa gila." Ucap Koyou.

"Sedang ak pikirkan..."

"Tidak perlu berfikir karena dia tidak akan ke mana mana. Lagipula dia itu istri ku." Sahut Dazai dari arah pintu.

"DASAR BAJINGAN! COBA KAU HENTIKAN SAJA PERBUATAN TERKUTUK MU ITU, DIA BISA GILA KARENA ULAH MU ITU!" Chuuya memekik di depan wajahnya namun hanya mendapat tawa dari Dazai.

"Chuuya.... Kau itu tak usah ikut campur, ak benci kau seperti ak membenci anjing. Cibi!" Ledek Dazai.

Pembicaraan mereka di dengar oleh seseorang tanpa mereka ketahui. Seseorang yg tadinya ingin masuk malah mengurungkan niatnya dan memutuskan untuk pergi.

🌸🌸🌸

Satu hentakan dan kejantanannya sudah sukses masuk ke dalam lubang mu. Pria itu secara brutal memaju mundurkan kejantanannya hingga ia menyemburkan spermanya ke dalam lubang mu.

"Malam ini kita akan terus melakukannya sampai pagi." Bisiknya.

Merasakan setiap hentakan membuat mu menangis dan merintih kesakitan, pria itu malah mencaci mu karena tidak mendesah untuknya.

"Kau ini wanita bodoh ya, semua akan mendesah tapi kau menangis."

"Bagaimana ak tidak menangis, ak sudah tidak kuat." Batin mu.

🌸🌸🌸

Dazai tak tahu apa apa sampai ia datang ke ruangan Mori pagi ini bersama dengan mu.

Tampak ada banyak orang baru di dalam ruangannya dan semua tampak serius.

"Nee San!" Pekik Misae sembari memeluk mu.

"Kau mungkin bertanya ada apa...." Mori melirik ke arah seseorang yg duduk di sampingnya.

"Nama ku Fukuzawa Yukichi, ak ke sini untuk menjemput (Full Name). Misae dan Aoi bercerita segalanya padaku tentang kau Dazai, ak rasa ak harus bertanggung jawab untuk menyelamatkannya da-"

"Apa hak mu melakukan itu?" Tanya Dazai.

Fukuzawa sedikit terkejut dengan sifat anak itu.
"Memang tak ada hak apa pun, tapi." Fukuzawa mengeluarkan surat yg sudah cukup menegaskan bahwa surat itu bisa mengancam keselamatan mafia.

"... Jika menolak maka kau dan juga mafia akan di eksekusi."

Semua orang mendadak tegang akibat keterangan dari Fukuzawa.

Bahkan Dazai hanya terdiam, ia tak menyangka seseorang bisa seberani ini membawa nama hukum di hadapannya.

Dalam hati kau berfikir bahwa jika kau menolak Dazai dan yg lainnya bisa terancam tapi kau masih ingin di sini.

"Status istri bukan di kaki suami tapi di hati."

Ucapan Fukuzawa sukses membuat semua orang yg ada di dalam menatap ke arahnya termasuk kau.

"Bukan hubungan namanya jika ada pihak yg tertindas." Lanjutnya.

Kata kata Fukuzawa sukses menampar semua yg ada di dalam termasuk Dazai. Pria yg mengenggam erat tangan mu mulai melepaskan genggamannya.

"Dazai Kun?"

Dazai menatap kosong ke arah mu seolah memintamu untuk diam.
Pria itu kemudian berlalu dari ruangan tanpa merespon apapun.

"Fukuzawa Dono, maaf soal dia. Tapi ku rasa memberi sedikit waktu adalah keputusan yg bijak." Usul Mori.

"3 Hari, ak beri waktu untuk memutuskan." Jawab Fukuzawa.

Setelah itu Fukuzawa pergi meninggalkan ruangan.
Dan yg ada di dalam hanya bisa bernafas dan saling menatap satu sama lain.

.


.



.

.
TBC

Two Personalities | Dazai Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang