Chapter 45

189 20 8
                                    

Sudah banyak cara Dazai lakukan agar ia bisa menjamah tubuh mu namun sepanjang rencananya ia selalu menemui kegagalan meski ada beberapa yg nyaris berhasil namun setelahnya juga tetap sama yaitu gagal.

Semua kegagalan itu membuat Dazai muak, bahkan ia memilih tidur di bar Lupin ketimbang harus pulang.
Meski baru bangun tidur tapi ia tetap memesan minuman hanya untuk menyingkirkan rasa kesalnya.

RINGGGGG.......

Tak berlangsung lama, aktivitas pria itu terganggu oleh bunyi Telepon yg masuk ke Phoneselnya. Pada mulanya ia menebak itu Mori dan memutuskan untuk mendiamkannya. Namun dikarenakan panggilan yg terus masuk dan mengusik emosinya jadi ia putuskan untuk melihat siapa cacing sialan yg mengganggunya.

Shizuna Chan

Notifikasi di Phoneselnya menunjukan nama seseorang, sudah bisa ditebak seseorang itu tak lain dan tak bukan adalah wanita.

Dalam Panggilan ....

"Moshi Moshi."

"Osamu kun! Syukurlah kau mengangkat telphone ku."

"Um, ada apa?"

"Begini ak ingin bertemu dengan mu."

"Ak segera ke sana."

Panggilan pun terputus, kemudian Dazai meninggalkan beberapa uang dan pergi dari bar.

🌸🌸🌸

"Sudah berminggu minggu Dazai tidak pulang. Ke mana bocah itu." Gerutu Koyou.

Mori yg selalu mendengar berbagai macam keluhan mulai merasa tidak sanggup. Ia hanya menghela nafas tanpa memberi respon apapun. Masalah organisasi sudah cukup membuat kepalanya pening ditambah masalah Dazai yg memperburuk keadaan.

"Kurasa kita akan mengalami penuaan 1x lebih cepat, Nee Elise Chan."

"Kau saja, Rintarou."

"Jahatnya!"

Sementara kau, kau masih mengingat saat terakhir Dazai berada di rumah tepatnya di kamar bersama mu.

FLASH BACK

"Dazai Kun, ak sudah menyiapkan makanan kesukaan mu loh." Ucap mu sembari memeluk lehernya dari belakang.

Kau tidak akrab hanya berusaha untuk menghilangkan jarak diantara kalian.

Dazai yg mendapat pelukan hanya diam dan tak memberi gerak bahkan respon sedikit pun. Pria itu masih terpaku menatap luar jendela yg menampilkan hujan.

"Dazai Kun?" Sekali lagi kau memanggilnya dan itu berhasil.

Pria beriris hazel itu menoleh dengan tatapan dingin tak ada kata yg keluar dari bibirnya hanya tatapan yg mencerminkan dendam di hatinya.

"Apa ada yg salah ?" Tanyamu berusaha menutupi rasa takut mu.

"Apa kau takut pada ku ?" Itulah yg ia tanyakan pada mu.

"A-apa maksud mu?"

Dia kembali menatap dingin ke arah mu lalu berlalu dari hadapanmu.

"Apa kau tidak ingin mencicipi masakan ku?" Tanya mu sembari berjalan menghampirinya.

Tak sempat sungguh tak sempat bagi mu untuk menarik nafas ketika Dazai menarik pelatuk pistolnya. Pada awalnya kau berfikir bahwa kau lah target tembakannya namun saat tak merasa sakit kau menyadari bahwa makanan yg ada di atas meja sudah berhamburan bercampur dengan peluru.

Mati sudah gerakan mu, kau hanya diam menatap takut ke arahnya. Pria itu sama sekali tidak merespon perasaan takut mu bahkan saat Koyou dan Yuhi datang krena mendengar suara tembakan hanya bisa terpaku.

END FALSHBACK

"Sudah berapa lama dia tidak pulang. Apa kesalahan ku apa mungkin karena ak tidak menjawab pertanyaannya waktu itu." Gumam mu.

🌸🌸🌸

Danau memantulkan warna senja, membuat efek berkilau di permukaan air. Seorang gadis dengan rambut berwarna coklat susu tengah duduk di tepian sungai membiarkan air menyapu kakinya. Ia sedang menunggu seseorang untuk datang menemuinya.

"Apa mau mu, Shizuna Chan?"

Hingga suara tanya dari seseorang menyadarkannya dari lamunan. Gadis itu berdiri dan menghampirinya menggenggam tangannya yg berbalut perban.

Sambil malu malu dia bicara
"Ne Osamu Kun, aku a-aku sedang hamil  dan ini anak mu."

Pengakuan dari sang gadis membuat pria itu memasang ekspresi kesal.
"Kenapa kau bisa berfikir begitu? Itu tidak mungkin. Jangan mengada ada Shizuna."

"Bagaimana bisa ak mengada ada, jelas saja beberapa hari yg lalu kau menggagahi ku dan sekarang ak hamil dan ini anak mu Osamu!" Tegas Shizuna.

Dazai hanya memasang ekspresi dingin mendengar pengakuan sang gadis, beberapa saat kemudian ia tertawa dan menghampiri Shizuna.

"Baiklah jika kau bersikeras. Baik lakukan sesukamu." Dazai semakin mendekat dan mencengkram wajah Shizuna "Tapi jika ak mendapat bukti kebohongan mu, ak tidak akan memberi belas kasian pada mu atau bayi ini. MENGERTI!"

Begitu selesai bicara Dazai langsung berjalan melewati Shizuna.
"Tunggu apa lagi, ayo jalan. Ku yakin kau akan melakukan adegan yg kau mau."

Tanpa mereka sadari sepasang mata sedang memerhati mereka sedari tadi.

.

.


.
TBC

Wuhuhu makin g nyambung guys.
Tapi kira kira siapa yg memperhatikan mereka ?

Two Personalities | Dazai Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang