Chapter 57

389 25 17
                                    

Kamar yg berada di ujung ruangan menjadi tempat tujuan mu. Kebetulan kamar itu tidak terkunci dan hanya menampakan celah dalam kamar itu.
Perlahan kau membuka kamar itu.
Hal pertama yg nampak dalam pandangan mu ialah siluwet seseorang yg sedang berbaring memunggungi arah pintu.

Kaki mu perlahan melangkah masuk ke kamar lebih dalam tanpa bersuara. Semakin dekat wujud dari sosok itu semakin nampak, seorang pria berbalut perban dan rambut yg bisa dibilang acak acakan.

Merasa udara di kamar begitu dingin dan lembab, kaki mu melangkah menuju jendela dan menyingkap tirai yg menyelimuti jendela. Cahaya menerobos masuk mengikis kegelapan dan menganggu si pemilik kamar. Terlihat pria itu bergerak tidak suka dan membalik tubuhnya memunggungi cahaya.

Terkekeh karena tingkahnya kau berjalan mendekatinya dan duduk di tepi ranjang.
"Dazai Kun." Panggil mu sepelan mungkin hampir terdengar berbisik.

"Huuhhhh..." Responnya sembari menutup semua tubuhnya di balik selimut.

Tingkahnya membuat mu gemas dan semakin giat mengusiknya. Hingga ia kesal dan menepis tangan mu.
Tapi saat ia melihat mu, tatapan pria itu mendadak kosong, lalu ia menjerit dan melompat menjauh dari mu.

"Tenang Dazai Kun." Kau berjalan pelan mendekatinya tak ingin ia merasa terancam.
Pria itu masih bertingkah seolah ia melihat hantu.

"PERGIIIIIIIIIIIII!!!!!!" Jeritnya.

Merasa sulit mendekati Dazai dalam kondisinya, membuat mu mengurungkan lagi niat mu untuk menghampirinya.

Tiba tiba ide lucu muncul di benakmu, kau pergi menuju ranjang dan mengeluarkan sesuatu dari dalam tas yg kau bawa.

"Yah sepertinya hanya kita berdua ya Kiki Chan, Dazai Nii San tidak mau bermain dengan kita."

Kau menjadikan kiki boneka berbentuk anak gadis dengan rambut berwarna sakura sebagai pancingan agar Dazai mau mendekati mu.

Senandung kau nyanyikan saat memainkan boneka itu tak lupa kau juga mengajaknya bicara mengatakan bahwa Dazai Nii San tdk peduli kalau temannya datang.

"Hik... Hik.... Dazai Nii San."

Tangis palsu mu membuat Dazai berkedip dua kali dan menatap heran ke arah mu. Tanpa sadar pria itu bangkit dan perlahan mendekati mu.
Saat tiba di hadapan mu ia duduk tepat di depan mu, lalu ia mengusap rambut mu dengan ekspresi datar dan tanpa suara.

"Dazai Kun?"

Apa yg terjadi di dalam, tak luput dari pengawasan Mpri dan Koyou. Kedua orang itu mengawasi dari komputer di ruangan Mori. Mereka saling bersitatap seolah mendapat ide bagus.

🌸🌸🌸

"Bagaimana (Name)?" Tanya Mori saat melihat mu tiba di ruangannya.

"Masih sama, setelah kupikir tenang dia  kembali histeris * jawab mu.

"Begini sayang, ak dan Mori punya ide bagus untuk kalian berdua." Ucap Koyou.

"...."

"Kami ingin agar kau membawa Dazai pulang ke desa mu, siapa tahu dia bisa sembuh." Lanjut Koyou.

"Ak juga berfikir begitu." Jawab mu.

"Kalau begitu, kita bisa segera membawa kalian pergi." Ucap Mori.

"Bagaiamana dengan Dazai Kun? Tanpa Mori Sensei dia juga tak akan bisa sehat." Tanya mu.

"Itu masalah gampang, kita kan bisa mengutus Ayumi. Dia dokter yg hebat." Jawab Koyou.

🌸🌸🌸

"Kami pergi dulu, Koyou San Mori Sensei dan semuanya." Pamit mu.

"Jaga Dazai ya." Pesan Koyou.

"Jika terjadi apa apa segera hubungi kami."
Mori sedikit berteriak saat mobil sudah bergerak menjauh.

"Ayumi lakukanlah sebisa yg kau mampu." Pesan Mori sedikit berbisik pada Ayumi yg saat itu berjalan melewatinya.

"Dimengerti."

.










.









.
Nest Season 2


Huhuuu 😭 karena g ada endingnya jadi kita lanjut season 2 ya tp harap bersabar.

Ak jg merasa cerita ini dh menyimpang dari perkiraan ku so kita bikin bab baru ya.

Two Personalities | Dazai Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang