Chapter 53

205 25 6
                                    

Rasa sakit dan tak ingin menerimanya lagi, membuat mu sanggup untuk melontarkan kata kata kasar terhadapnya saat ia datang ke rumah Fukuzawa dan mengatakan bahwa ia akan ikut tinggal bersama.

"Kakak tenang kak..." Misae berusaha menenangkan emosi mu.

"KAU TAHU GARA GARA KAU HIDUP KU SANGGAT MENDERITA! AK SANGGAT MENYESAL MENGENAL MU!"

Emosi karena rasa sakit hati membuat mu berteriak dan menangis di hadapannya.
Teriakan demi teriakan mu hanya membuat pria beriris hazel itu terdiam tak bergerak dari tempatnya.

Sikap diamnya semakin menyulut emosi mu,  kau berlari ke kamar dan mengambil kertas lalu berdiri di hadapannya dan berteriak.

"LIHAT INI!!! GARA GARA KAU AK TIDAK BISA HAMIL AK BUKAN WANITA YG SEMPURNA LAGI! DUA RAHIM KU TERPAKSA HARUS DI AMBIL. INI SEMUA KARENA MU." Teriak mu sambil melempar kertas itu di wajahnya lalu pergi dari hadapannya.

Dazai memungut kertas yg sempat menyapu wajahnya lalu sejenak membacanya.

"Tolong maafkan Kakak dia se-"

Aoi dan Misae hanya bisa terdiam saat melihat Dazai jatuh pingsan setelah kejadian itu.

"Dazai San!!!"

🌸🌸🌸

"Kejadian ini terulang lagi." Ucap Mori setelah merawat Dazai.

"Apa maksud mu?" Tanya Koyou.

"Ingat saat Dazai koma selama berbulan bulan, dia mengalami hal yg sama seperti waktu itu."

"Itu artinya Dazai akan mati ?" Tanya Koyou.

"Entahlah ...."

"Maafkan (Name) Onee Chan dia terlalu emosi mungkin ini ya-"

"Tidak apa Misae, Dazai akan baik baik saja. Sekarang pulanglah dan istirahat ya." Ucap Koyou.

Misae masih terus mengingat apa yg terjadi dan apa yg Mori katakan bahwa Dazai bisa saja mati.

🌸🌸🌸

(Name) keluar dari kamar saat merasa bahwa suasana terasa sepi. Tidak ada siapapun bahkan tanda tanda orang di rumah.

Kau melangkah dan melihat kertas yg baru saja kau lempar ke wajah Dazai yg kini berada di atas meja. Tangan mu memungut kertas itu dan melihatnya.
Ada darah di balik kertas yg kau bawa.

"Sudah lihat sesuatu ?" Seseorang bertanya pada mu.

"Fukuzawa Dono."

Sang ketua ADA itu berjalan dan duduk di kursi. Pria paruh baya itu menatap mu sebelum ia memilih menutup mata.

"Darah itu milik Dazai Kun." Ucapannya membuat mu menatap kembali noda darah di kertas itu.

"Saat ini dia sedang koma, ku rasa dia sanggat tertekan itulah yg membuatnya tak sadarkan diri." Lanjut Fukuzawa.

"Dan Dazai San bisa tewas." Sahut seseorang dari ambang pintu yg berjalan masuk ke arah mu.

Rasa sakit entah mengapa menyergap hati mu. Kau sadar bahwa kau telah melakukan kesalahan besar terhadapnya.

"Kakak, ku harap kakak bisa seperti dulu lagi.* Ucap Misae lalu pergi.

.







.








.
TBC

Two Personalities | Dazai Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang