Chapter 15

273 31 0
                                    

Kali ini, seorang (Full Name) pergi dari rumah hanya untuk mencari suasana baru. Ia merasa semalam ia tak tidur padahal Misae mengatakan bahwa ia tidur nyenyak.

(Name) berjalan dengan tatapan kosong matanya menghitam dibasahi air mata.

"Jangan menangis (Name) Chan."

Suara seorang anak laki laki muncul di kepalanya lagi. Menghentikan air matanya yg mulai jatuh lagi.

"Jangan menangis (Name)." Gadis itu mengulanginya lagi.

Dadanya bergemuruh bak ombak di pantai desir kesedihan bak angin yg menerpanya namun ditepis oleh kata kata 'Jangan menangis', bayang wajahnya mengisi ruang gelap kala ia menutup mata.

Kakinya melangkah dengan tempo yg beraturan. Gadis itu berjalan menyusuri trotoar jalanan yg padat.

"(Name) Chan."

Sampai suara menghentikan langkahnya. Ia menoleh dan melihat sosok wanita dengan kimono merah mudanya.

"Bibi Koyou." Wanita itu menghampirinya dan memayunginya dengan payung yg selalu ia bawa.

"Kau sedang jalan jalan ya? Bagaimana jika menemaniku saja." Tawarnya dan kau menyetujuinya.

🌸🌸🌸

"Bagaimana kabar Misae Chan?" Tanya Koyou.

"Dia baik, sekarang dia sedang bersekolah di sekolah kecantikan." Jawabmu.

"Lalu dengan mu?" Tanya Koyou.
Ingatan tentang Dazai muncul dibenak mu lagi.

"Tidak tahu. Ak tidak pandai berhitung, ak tidak bersekolah setelah Paman Mori mengatakan bahwa ak tunangannya Dazai Osamu." Jawabmu.

"Kenapa begitu, kau berhak sekolah?"

"Orang di desaku menganggap bahwa ak sudah bersuami karena itu guruku tak mau mengajariku. tapi tak masalah bagiku." Jawabmu sambil tersenyum palsu.

"Kau gadis yg kuat, (Name). Maafkan kami karena mempermainkan hidupmu selama ini. Kau pasti menderita." Batin Koyou.

"Bagaimana jika kita makan siang dulu, ku yakin kau lapar." Koyou menuntun mu ke kedai makan walau kau menolaknya.

"Terima kasih bi, karena mengajakmu makan siang dan membungkus beberapa makanan ini." Ucapmu setelah kau menghabiskan makan siang mu.

"Apapun untuk mu."

🌸🌸🌸

"Ak tak menyangka bahwa kita telah melakukan hal bodoh. Kita membuat hidup seorang gadis tercemar hanya karena 'tunangan'. Lalu gadis itu di sini dan kita tak membawanya. Kenapa kau hanya diam saja hah?" Koyou mengeluh pada Mori saat ia tiba di ruangan Mori.

"Hahh .." Bos mafia itu hanya menghela nafas. Namun suaranya terhenti ketika suara seseorang menyambar dari luar.

"Ak tidak ingin gadis desa itu ke sini. Kalaupun kita membantunya, kita hanya akan membantunya pulang ke desanya."

"Dazai Kun."

"Ternyata kau bisa bersikap sok kejam juga ya. Kita lihat apa kau kuat? Kalau tidak ak akan mengambil alih tubuhmu dan saat itu terjadi bahkan mereka pun hanya bisa menciumi kaki ku."

Suara itu kembali bergema ditelinga Dazai. Suara dari sisi gelapnya suara yg mengintimidasinya sejak berusia 10 tahun.

"Maafkan aku."

Dazai kemudian pergi bahkan menendang kaki Chuuya hingga pria berambut jingga itu meneriakinya akan membunuhnya.

"Kau harus mencari cara untuk menyembuhkannya." Koyou berkata sambil berjalan keluar ruangan.

.



.




.
TBC

Two Personalities | Dazai Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang