Chapter 48

212 21 42
                                    

Pagi ini suasana terasa begitu hening, tak ada satupun anak buah Mori yg berjaga di sepanjang lorong semuanya terasa begitu hening seperti tak berpenghuni.

Merasa ada yg aneh, kau segera menuju ke ruangan Koyou dan berharap mendapat jawaban.
Namun nihil tak ada tanda tanda Koyou di dalam, terbukti bahwa kamarnya terkunci.

Tinggal satu tempat yg belum disambangi ruangan milik Mori.
Kau berjalan menuju ruangannya.

"Tidak dikunci." Gumam mu.

Pelan pelan kau membuka pintu dan mengintip barangkali ada seseorang di dalam.
Yang kau lihat hanyalah hampa.

"Kenapa kau mengintip masuklah!" Suara itu berasal dari kursi yg biasa di diami oleh Mori.
Suara yg tak asing bagi telinga mu.

"Dazai Kun?"

Sosok yg duduk membelakangi mu kemudian berdiri dan berbalik.

"Kau melihat ku seperti itu seolah tak pernah melihat ku sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau melihat ku seperti itu seolah tak pernah melihat ku sebelumnya." Celetuknya saat tiba di depan mu.

"...."

"Kau pasti bertanya di mana mereka iyakan." Dazai mengangkat dagu mu menatap mu lebih dekat "Ak membuat mereka menyingkir dari sini untuk beberapa waktu. Tak ada lagi yg menghalangi ku dan tak ada lagi yg menolong mu, mulai detik ini hidupmu mati mu semuanya ada di tangan ku."

Tatapannya begitu tajam dan nada bicaranya begitu dingin membuat mu bergidik ngeri.

"Apa kau dengar?"
Bahkan sentuhannya pun membuat mu berkeringat.

"I-iya." Jawab mu.

Dazai hanya mengusap rambut mu dan tersenyum ke arah mu.
Tangan pria itu mencengkeram pergelangan tangan mu membawa mu duduk di kursi di dekat jendela.

Ia duduk memangku tubuhmu, sesekali mencium dan menggigit leher mu membuat mu melenguh. Pria itu juga memasukan tangannya ke dalam baju mu meremas payu dara mu.

"Kau tahu ak benci penolakan." Gumamnya sembari terus menggerayangi tubuh mu.

Di bawah kendalinya kau diperlakukan layaknya boneka. Hampir setengah hari pria itu mempermainkan dirimu bahkan kini mempermainkan Mrs V milikmu yg sudah mengeluarkan cairan.

"Ak lapar, beri ak makan." Ucapnya sembari mendorong kasar tubuh mu.

🌸🌸🌸

"Maaf Mori Sensei, kita tidak bisa kembali ke Yokohama." Seorang anak buah mori baru melaporkan apa yg ia ketahui pada atasannya.

"Apa maksud mu?" Tanya Koyou.

"Semua maskapai yg menuju ke Yokohama bahkan semua bandara menolak membawa kita." Jawabnya.

"Ini pasti ulah Osamu Kun." Celetuk Yuhi.

"Bos?"

"Jangan Chuuya Kun, bisa jadi sesuatu sedang mengendalikan Dazai Kun saat ini dan mungkin bisa membahayakan (Name)." Cegah Mori.

"Lalu sampai kapan kita di sini?" Tanya Koyou.

"Kita hanya bisa berharap saja."

🌸🌸🌸

"Umm a-"

"Mereka ku kirim ke Osaka dan memblokir akses masuk mereka ke Yokohama untuk sementara waktu. Yah kalau kau menyepakati perjanjian maka ak akan membebaskan mereka tapi ak yakin kau tidak sudi."

Dalam benak mu kau merasa seperti tak melakukan apapun selama ini sedangkan Koyou bahkan Mori selalu melindungi mu dan menyemangati mu.

"Apa perjanjiannya ?" Tanya mu.

Dazai sedikit mengangkat alisnya namun kemudian ia tersenyum pada mu.
"Jika kau mau bersetubuh dengan ku sepanjang waktu, ak akan membebaskan mereka." Jawab Dazai.

"Be-"

"Semakin lama mereka di sana semakin lama juga kau akan merasakan setiap rangsangan yg ak berikan mungkin ak akan membunuh mu jika melihat wajah lelah mu lain halnya jika kita bersetubuh ak akan menikmatinya."

Benar benar berada dalam pilihan yg buruk tak ada pilihan yg bagus semua sama sama merugikan mu.

"Baiklah..." Jawab mu pasrah disambut dengan senyum kemenangan darinya.
.

.


.
TBC

Two Personalities | Dazai Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang