Chapter 44

212 21 24
                                    

"Ughhh.... Hahh...."

"Araaa, gomen (Name) Chan."

Sudah dapat ditebak alasan pria beriris hazel itu meminta maaf dan suara lenguhan mu.

Pagi ini, Dazai membangunkan mu dengan cara yg menyebalkan yaitu dengan memainkan puting sebelah kanan mu dengan jarinya. Sungguh tangan itu benar benar ingin dipotong.

"Ahghhh hahhh ahhh...."

Kau mendesah erotis bahkan sampai menggelinjang saat kegiatan pria itu semakin aktif mengusik puting mu.

"Heee kau imut sekali." Hanya itu yg dia katakan, seolah olah dia melihat hewan seperti kucing atau kelinci.

Seolah tak puas tangan itu merambat turun, menganggu bibir Mrs V mulik mu. Jangan ditanya bagaimana caranya ia hanya memasukan jarinya ke dalam celana dalam mu.

Jemari pria itu semakin menggoda Mrs V milik mu, membuat mu mengempit tangan jahat itu.

"Heeee seharusnya kau menggelinjang...." Lagi lagi hanya itu yg ia katakan pada mu.

"Da-dazai Kun, a-aku aku ingi-"

"Kau belum pernah mendapat FirstKiss kan?"

"A-"

Chuuuppp!

Tanpa aba aba sama sekali bahkan tanpa mendengar jawaban mu, ia sudah mencium bibir mu dengan nafsu.
Ciuman itu berlangsung berkali kali dan memakan waktu yg lama. Bahkan saat kau meronta pria itu napak tak mempedulikan mu. Ia malah menekan belakang kepala mu untuk memperdalam ciumannya.

Lelah berciuman Dazai menegakkan tubuhnya kembali, ia melirik wajah mu yg sudah memerah dan tubuhmu yg kembali lemas.
Saking lemasnya kau tak tahu apa yg ia lakukan.

Samar samar kau melihat Dazai sedang memakaikan baju pada mu, bibirnya juga bergerak seolah sedang bicara, namun karena terlalu letih kau langsung menutup mata.

🌸🌸🌸

Kurang lebih pukul 2 siang kau baru terbangun, kau menyadari bahwa sekarang baju mu telah berganti. Jadi dapat disimpulkan bahwa Dazai memang mengganti baju hingga celana dalam dan bra milik mu.

Aroma sup miso menyerbu penciuman mu, kau menoleh ke arah nakas ternyata  sup miso itu berada di sana. Ada kertas bertuliskan 'Makan dan Habiskan'

"Dazai Kun."

Karena kau sejak kemarin sore belum makan, tanpa basa basi kau langsung memakan sup itu. Bahkan merasa kurang meski sudah makan jadi kau putuskan untuk memasak sendiri.

Ditengah aktifitas memasak, entah mengapa ada rasa aneh sedang menyerang tubuh mu. Rasa panas dan tidak nyaman bahkan berkali kali kau mendesah dan bergerak tak tentu arah sesekali kau menyandarkan tubuh mu pada dinding.

"Haahh.... Ughh..... Ap-apa yg terjadi ahhh rasanya panashhh...."

Sebisa mu kau berjalan keluar setelah mematikan kompor, dibenak mu kau mengingat Dazai dan berniat bertanya apa yg salah pada dirinya.

"Ada apa (Name) San?" Seseorang bertanya tiba tiba dan membuat mu terperanjat.

"Ahhh ahh tidak ada, Ugh.... Dazai Kun ada di mana?" Tanya mu berudaha menahan hasrat.

"Dia ada di lantai bawah, ku rasa sedang memantau anak buahnya." Jawab Yuhi.
Tanpa menjawab kau segera berjalan pergi dengan sedikit berlari.

"Aaa ada yg sedang terangsang hihihi....." Ucap Yuhi.

Detik berikutnya...

"Haaaaaaaa, TUNGGU (NAME) SAN!" Yuhi berteriak dan mengejar mu.

🌸🌸🌸

"TUNGGU!"

Sebelum kau mencapai Dazai, Yuhi sudah menarik mu dan membawamu pergi dari area di mana Dazai berada.
Wajahmu sudah merah padam bahkan nafas mu sudah terengah engah.

"A-ada apa Yuhi ?" Tanya mu disela sela nafas mu yg seperti tinggal 1 senti.

"Hamm, kau tak boleh menemui Osamu Kun!" Larang Yuhi.

"Kenapa?" Tanyamu.

"Pokoknya jangan!" Yuhi kemudian menarik mu dan membawa mu pergi.

Ia membawamu menuju tangga dan terus menarik mu hingga tiba di ruangan Mori dan Koyou.

"Mori Sensei! Ini gawat." Ucap Yuhi sembari menarik mu ke dalam.

"Gawat?"

"Gawat apa?!"

Kedua orang dewasa itu bertanya dengan kompak persoalan yg di lontarkan Yuhi.

"Osamu menaruh obat perangsang sex entah ke dalam apa tapi (Name) sudah begini." Adu Yuhi.

Koyou mendekat dan melihat dengan teliti ke arah mu ia bahkan mencium aroma tubuhmu.

"Ara ara, lihat ada yg baru dijadikan mainan oleh Dazai." Ucap Koyou dan Mori hanya menepuk jidatnya.

Mori kemudian berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah rak yg berisi obat obatan. Ia mengeluarkan sebuah botol dengan isi obat berwarna biru. (ngarang author)

"Ini obat ciptaan ku, (Name) coba minumlah ini bisa meredakan sensasi yg kau rasakan. Minumlah."

Setelah beberapa jam...

"Apa yg sebenarnya terjadi padaku?"

"Mungkin kau memakan sesuatu yg sudah diletakan obat perangsang di dalamnya. Coba ingat apa yg kau minum/makan pagi ini?" Tanya Mori.

"Hanya sup miso saja." Jawab mu.

"Mungkin di dalam sup itu ada obatnya." Tebak Mori.

"(Name) ak ingin kau pulang ke desa ini demi kebaikan mu. Kami tidak mau kau terluka." Ucap Koyou.

"Tap-"

"Tidak ada penolakan!"

"TAPI AK SUDAH MENIKAH DENGANNYA, JIKA MEMANG DIA INGIN MEMiLIKI ANAK AK TIDAK MASALAH LALU APA YG KALIAN HAWATIRKAN?!!!" Teriak mu melepas emosi.

"Oya oya.... Ada kegaduhan apa ini?" Tanya Dazai tiba tiba dari arah pintu.

Seketika semua yg ada di dalam menoleh ke arah Dazai.

"Dazai Kun, ke mana saja?" Tanya mu sembari menghampirinya.

"Dari sini menuju ke sini." Dazai menunjuk dahi mu lalu menunjuk ke dada mu sembari berkata demikian. Membuat rona merah di pipi mu.

"Ayo." Dazai mengulurkan tangannya.

Secara ajaib, kau menerima uluran tangannya bahkan tanpa mengalihkan pandangan mu padanya.

"Kalian tidak akan bisa, menjauhkan mainan ku dari ku."

Semua yg di dalam tak bisa berkata apa apa, selain diam dan saling bertatapan.

.





.






.
TBC

Two Personalities | Dazai Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang